Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT LINGKUNGAN

Eco-Tourism, Tren Kunci yang Mengubah Lanskap Pariwisata Indonesia

Kompas.com - 29/10/2024, 18:47 WIB
ADW,
Aditya Mulyawan

Tim Redaksi

Prediksi itu pun mulai terwujud dengan semakin banyak wisatawan yang mencari pengalaman autentik dan bermakna yang menghormati warisan budaya dan pelestarian lingkungan.

Diberitakan Kompas.id, Kamis (14/12/2023), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) akan menekankan pada model wisata berkelanjutan untuk memulihkan industri pariwisata di Tanah Air pada 2024. 

Hal itu semakin diperkuat oleh data Kemenparekraf yang menunjukkan bahwa pertumbuhan wisatawan di Indonesia meningkat sebesar 18,30 persen pada Agustus 2024 dari bulan yang sama pada tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini mencerminkan potensi besar bagi pengembangan ecotourism di Indonesia.

Inisiatif korporasi mendorong pariwisata berkelanjutan

Sejumlah korporasi pun turut ambil bagian dalam mengangkat pariwisata berbasis keberlanjutan. Mereka berada di garis depan revolusi ecotourism dan berkontribusi dengan cara unik.

1. tiket.com

Perusahaan online travel agent (OTA) itu telah memberdayakan 158 pelaku usaha di 13 desa wisata Indonesia lewat program Jagoan Pariwisata. Program ini menonjolkan pengalaman lokal dan budaya komunitas.

Tak hanya itu, tiket.com juga meluncurkan fitur tiket Green yang mengurasi pilihan akomodasi berkelanjutan.

Co-Founder dan Chief Marketing Officer tiket.com Gaery Undarsa mengatakan, tiket Green merupakan inovasi untuk mendorong pariwisata ramah lingkungan sekaligus mengajak masyarakat berpartisipasi dalam perjalanan wisata yang lebih bertanggung jawab.

“Fitur tiket Green adalah inovasi terbaru dari tiket.com untuk memberikan akses kepada konsumen dalam memilih akomodasi yang sudah mengutamakan praktik ramah lingkungan,” tuturnya seperti diberitakan Kompas.com, Selasa (23/4/2024).

Baca juga: Dukung Pariwisata Berkelanjutan, Tiket.com Luncurkan Tiket Green

Saat ini, tiket.com telah menyediakan lebih dari 5.400 pilihan akomodasi di seluruh dunia. Adapun 700 pilihan akomodasi di Indonesia dan Asia Tenggara diantaranya telah menerapkan sustainable tourism.

2. BCA

Sebagai salah satu lembaga perbankan ternama di Indonesia, BCA berupaya mendukung pariwisata berkelanjutan dan pemberdayaan ekonomi lokal di Indonesia lewat sejumlah inisiatif.

Pertama, BCA UMKM Fest. Acara tahunan ini merupakan upaya BCA menciptakan peluang strategis bagi pelaku usaha memperluas jangkauan pasarnya, baik di dalam dan luar negeri. BCA UMKM Fest 2024 menampilkan lebih dari 50 UMKM secara luring dan lebih dari 1.200 pelaku UMKM secara daring melalui situs web umkmfest.bca.co.id.

Kedua, Gebyar BCA Merah Putih yang digelar di Candi Prambanan, Yogyakarta, pada 22-24 Agustus 2024. Acara ini merupakan wujud komitmen #BuktiBaktiBCA dalam merawat nilai-nilai kebudayaan luhur dan memajukan industri kreatif.

Baca juga: Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Ketiga, BCA menggali potensi pariwisata di Desa Ngadimulyo, Temanggung, Jawa Tengah, dengan mengembangkan Pasar Papringan Ngadiprono yang memanfaatkan kebun bambu menjadi pasar produk-produk artisan lokal.

3. PT Bukit Asam Tbk

Pariwisata berkelanjutan tidak hanya tentang ecotourism, tetapi juga mencakup rehabilitasi lahan. Contohnya, upaya yang dilakukan PT Bukit Asam Tbk.

Perusahaan tambang itu menyulap bekas tambang batu bara di kawasan Tanjung Enim, Muara Enim, Sumatera Selatan, menjadi kota wisata. Tujuannya, agar Tanjung Enim dapat menjadi destinasi wisata dan kota mandiri di masa mendatang.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Dosen IPB Perkenalkan Cara Manfaatkan Jerami Padi Jadi Bio-pot Bernilai Ekonomi
Dosen IPB Perkenalkan Cara Manfaatkan Jerami Padi Jadi Bio-pot Bernilai Ekonomi
LSM/Figur
Bahlil Janjikan Setiap Desa Punya Panel Surya Berkapasitas 1 MW
Bahlil Janjikan Setiap Desa Punya Panel Surya Berkapasitas 1 MW
Pemerintah
Sawah Menyusut, Petani Gurem Melejit, Alarm Ketahanan Pangan Nasional
Sawah Menyusut, Petani Gurem Melejit, Alarm Ketahanan Pangan Nasional
LSM/Figur
Krisis Iklim Bikin Aedes aegypti Naik Gunung, Risiko DBD Meningkat
Krisis Iklim Bikin Aedes aegypti Naik Gunung, Risiko DBD Meningkat
LSM/Figur
Mayoritas Bisnis Laporkan Keuntungan Ekonomi dari Dekarbonisasi
Mayoritas Bisnis Laporkan Keuntungan Ekonomi dari Dekarbonisasi
Swasta
Kementerian ESDM: Sektor Panas Bumi Serap 1.533 Tenaga Kerja Hijau
Kementerian ESDM: Sektor Panas Bumi Serap 1.533 Tenaga Kerja Hijau
Pemerintah
Potensi Panas Bumi RI Capai 23.742 MW, tapi Baru Terkelola 10 Persen
Potensi Panas Bumi RI Capai 23.742 MW, tapi Baru Terkelola 10 Persen
Pemerintah
Industri Pelayaran Terancam Gagal Capai Target Bahan Bakar Bersih 2030
Industri Pelayaran Terancam Gagal Capai Target Bahan Bakar Bersih 2030
Swasta
Anggaran Kemenhut 2026 DItetapkan Sebesar Rp 6,04 Triliun
Anggaran Kemenhut 2026 DItetapkan Sebesar Rp 6,04 Triliun
Pemerintah
Tradisi Sasi: Cerita, Realita, dan Harapannya untuk Konservasi
Tradisi Sasi: Cerita, Realita, dan Harapannya untuk Konservasi
LSM/Figur
Guru Besar IPB: Revisi PP 24/2021 Harus Dijalankan dengan Hati-hati
Guru Besar IPB: Revisi PP 24/2021 Harus Dijalankan dengan Hati-hati
LSM/Figur
Belasan Tahun Dirawat, Orang Utan Mungky dan Dodo Kini Kembali ke Hutannya
Belasan Tahun Dirawat, Orang Utan Mungky dan Dodo Kini Kembali ke Hutannya
LSM/Figur
Celios Dorong 23 Ribu Desa Jadi Basis Pangan Restoratif, Kurangi Ketergantungan Beras
Celios Dorong 23 Ribu Desa Jadi Basis Pangan Restoratif, Kurangi Ketergantungan Beras
LSM/Figur
Krisis Iklim: Petani Berjaket dan Gembol Es Batu, Meninggal karena Panas Ekstrem
Krisis Iklim: Petani Berjaket dan Gembol Es Batu, Meninggal karena Panas Ekstrem
LSM/Figur
Celios: Terlalu Beras, Kebijakan Pangan Kita Berisiko Hiperinflasi
Celios: Terlalu Beras, Kebijakan Pangan Kita Berisiko Hiperinflasi
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau