Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Festival Makanan Berkelanjutan di Bali: Kurangi Jejak Karbon dengan Bahan Lokal

Kompas.com - 31/10/2024, 09:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Festival Makanan Berkelanjutan 2024 yang diselenggarakan di Badung, Bali menampilkan dan menyajikan kekayaan dan keragaman tradisi kuliner nusantara kepada para wisatawan.

Direktur Keberlanjutan Bali Hotels Association (BHA) John H Nielsen mengatakan, acara tersebut digelar mulai 30 Oktober hingga 10 November mendatang

"Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi tamu hotel untuk menikmati cita rasa nusantara melalui menu-menu yang disajikan di berbagai hotel anggota BHA," ujar John, sebagaimana dilansir Antara, Rabu (20/10/2024).

Baca juga: Initiative Forum 2024, Membangun Ekosistem Kemanusiaan yang Berkelanjutan

Selama festival tersebut, para anggota BHA akan menawarkan menu yang dikurasi secara khusus dengan mempromosikan praktik bersantap yang berkelanjutan.

Para koki hotel akan didorong untuk dapat menciptakan hidangan nusantara yang berkualitas tinggi dengan menggunakan bahan-bahan lokal.

Hal tersebut dilakukan guna mendukung petani dan produsen lokal untuk meningkatkan kesadaran tentang hidangan yang berkelanjutan.

"Dengan memprioritaskan makanan yang diproduksi secara lokal, kami tidak hanya mengurangi jejak karbon tetapi juga mengeksplorasi beragam cita rasa dari berbagai pulau di Indonesia," papar John.

Baca juga: Profit dan Dampak Bisa Berjalan Beriringan dalam Bisnis Berkelanjutan

John menambahkan, festival tahunan tersebut juga semakin menguatkan komitmen BHA terhadap keberlanjutan.

Pasalnya, semua menu yang disajikan seluruhnya menggunakan bahan-bahan yang berasal dari Indonesia.

Pihaknya juga akan terus mendorong praktik bisnis yang berkelanjutan dengan mengedepankan model-model yang memiliki dampak signifikan terhadap produsen lokal.

"Para koki yang berpartisipasi juga akan memadukan cita rasa tradisional dengan teknik kuliner modern dengan menawarkan pengalaman otentik yang menghormati kekayaan warisan budaya Indonesia dalam bidang kuliner," jelas John.

Baca juga: GAPKI Sebut Ekspor Sawit Indonesia ke Eropa Sudah Penuhi Syarat Berkelanjutan

Direktur Eksekutif BHA Diah Ajung mengungkapkan, festival tersebut juga berfungsi untuk memperkuat hubungan lokal dan menguatkan hubungan industri perhotelan dengan produsen lokal.

Dia berujar, kolaborasi ini dapat meningkatkan upaya keberlanjutan di seluruh "Pulau Dewata".

"Dengan menampilkan beragam produk berkualitas tinggi dan bersumber dari lokal, festival ini menunjukkan potensi produk-produk lokal yang ada di Bali," ungkap dia.

Baca juga: Pengajar dan Praktisi Minta Prabowo Revolusi Ketenagakerjaan ke Arah Berkelanjutan

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Kali Pertama dalam 130 Tahun Gunung Fuji Telat Bersalju, Pertanda Buruk?

Kali Pertama dalam 130 Tahun Gunung Fuji Telat Bersalju, Pertanda Buruk?

Pemerintah
Perubahan Iklim Bikin Ekonomi Negara Asia dan Pasifik Rugi Besar

Perubahan Iklim Bikin Ekonomi Negara Asia dan Pasifik Rugi Besar

LSM/Figur
Jaga Keanekaragaman Hayati, Masyarakat Adat Kalimantan Bersuara di COP 16

Jaga Keanekaragaman Hayati, Masyarakat Adat Kalimantan Bersuara di COP 16

LSM/Figur
Nol Emisi Kini Bukan Sekedar Mimpi Ibu Pertiwi...

Nol Emisi Kini Bukan Sekedar Mimpi Ibu Pertiwi...

Swasta
Dana Infrastruktur Transisi Energi Terkumpul 215 Miliar Dollar AS Sejak 2014

Dana Infrastruktur Transisi Energi Terkumpul 215 Miliar Dollar AS Sejak 2014

Pemerintah
Mengalirkan Harapan Energi Bersih Berkelanjutan pada Ratusan PLTA di Negeri Kaya Air

Mengalirkan Harapan Energi Bersih Berkelanjutan pada Ratusan PLTA di Negeri Kaya Air

BUMN
Tiap Pengiriman E-mail dan Posting di Medsos Berpotensi Merusak Lingkungan

Tiap Pengiriman E-mail dan Posting di Medsos Berpotensi Merusak Lingkungan

LSM/Figur
10 Negara dengan Kapasitas Baterai Paling Besar di Dunia, China Nomor Wahid

10 Negara dengan Kapasitas Baterai Paling Besar di Dunia, China Nomor Wahid

Pemerintah
19 Persen Kawasan Ekosistem Esensial Ada di Dalam HGU

19 Persen Kawasan Ekosistem Esensial Ada di Dalam HGU

LSM/Figur
Bahan Pemadam Kebakaran Mengandung Logam Berat yang Cemari Lingkungan

Bahan Pemadam Kebakaran Mengandung Logam Berat yang Cemari Lingkungan

Pemerintah
Ganti Rugi Pemulihan Lingkungan Capai Rp 20 Triliun, tapi Belum Masuk Kas Negara

Ganti Rugi Pemulihan Lingkungan Capai Rp 20 Triliun, tapi Belum Masuk Kas Negara

LSM/Figur
2 Bank Ini Salurkan Pembiayaan Berkelanjutan Rp 110 Triliun hingga September 2024

2 Bank Ini Salurkan Pembiayaan Berkelanjutan Rp 110 Triliun hingga September 2024

Swasta
Terdapat Area yang Terbuka, Hutan Kemasyarakatan di Kalteng Perlu Restorasi

Terdapat Area yang Terbuka, Hutan Kemasyarakatan di Kalteng Perlu Restorasi

LSM/Figur
Festival Makanan Berkelanjutan di Bali: Kurangi Jejak Karbon dengan Bahan Lokal

Festival Makanan Berkelanjutan di Bali: Kurangi Jejak Karbon dengan Bahan Lokal

Swasta
Restorasi Hutan Kalteng, Epson Gandeng WWF Tanam 200.000 Pohon

Restorasi Hutan Kalteng, Epson Gandeng WWF Tanam 200.000 Pohon

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau