Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GAPKI Sebut Ekspor Sawit Indonesia ke Eropa Sudah Penuhi Syarat Berkelanjutan

Kompas.com, 23 Oktober 2024, 18:29 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menilai kebijakan European Union Deforestation Regulation (EUDR) tidak akan mempengaruhi ekspor produk kelapa sawit Indonesia ke Eropa.

Ketua Bidang Kampanye Positif, GAPKI, Edi Suhardi menjelaskan bahwa perusahaan-perusahaan kelapa sawit di Indonesia umumnya sudah memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh EUDR, sebelum mengirim produk perkebunan ke pasar Eropa.

"Perusahaan khususnya perusahaan-perusahaan besar yang mendominasi pasar ekspor Eropa, mampu dan telah berusaha untuk memenuhi persyaratan dari EUDR," ujar Edi dalam diskusi virtual, Rabu (23/10/2024). 

Baca juga: Salurkan Green Financing, BCA Incar Sektor Renewable Energy dan Sawit Berkelanjutan

Sebagai informasi, EUDR adalah kebijakan yang melarang masuknya komoditas dan produk yang terkait deforestasi maupun degradasi hutan ke Uni Eropa.

Ia menjelaskan, perusahaan-perusahaan besar di industri kelapa sawit sudah beradaptasi dengan berbagai macam kebijakan yang diterapkan sejumlah negara di dunia.

"Kemampuan perusahaan sawit Indonesia luar biasa dalam beradaptasi dengan dinamika pasar. Telah belasan tahun kita telah ditekan untuk mengikuti standar sustainability (keberlanjutan), dan perusahaan mampu beradaptasi," imbuhnya. 

Adaptasi terhadap kebijakan ini, kata dia, salah satunya dengan melakukan sertifikasi sesuai Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).

RSPO, merupakan organisasi sukarela dengan keanggotaan global yang bermitra dengan pemangku kepentingan dari tujuh sektor industri minyak sawit, untuk mengembangkan dan menerapkan standar global untuk produksi dan pengadaan minyak sawit berkelanjutan.

"Sehingga tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan bagi ekspor sawit Indonesia ke Eropa. Malah kami yakin kalau pasarnya semakin terbuka, maka kita bisa bersaing dengan Malaysia," terang Edi.

Baca juga: Jurus Prabowo Swasembada Energi: Manfaatkan Sawit hingga Singkong

Pengaruh pada petani kecil

Edi menjelaskan, kebijakan tersebut tidak akan terlalu berpengaruh terhadap volume ekspor kelapa sawit Indonesia, terutama bagi industri perusahaan besar.

Kendati demikian, ia menilai bahwa kebijakan EUDR memberikan dampak negatif bagi masyarakat atau petani kelapa sawit dengan kapasitas produksi yang tidak terlalu besar.

Dengan adanya EUDR, kata dia, posisi RSPO menjadi dilemahkan. Sebab, yang tadinya RSPO dapat memberikan insentif melalui premi kepada pengusaha sawit, premi ini menjadi tidak pasti atau berkurang karena adanya EUDR. 

"Hal ini merugikan petani-petani yang telah berkomitmen dan telah disertifikasi RSPO. Yang sebelumnya petani bisa memperoleh premi yang cukup baik, tetapi dengan adanya EUDR, premi ini akan dipengaruhi bagaimana mekanisme dan sistem insentif yang mungkin nantinya dikenalkan oleh EUDR," papar dia.

Baca juga: Limbah Padi dan Sawit Bisa Dimanfaatkan Jadi Pupuk hingga Tekstil

Selain itu, Edi menambahkan, para petani kecil malah semakin terbebani untuk memenuhi persyaratan EUDR. Meski baik untuk persyaratan administrasi negara, dampaknya akan menyulitkan petani kecil. 

"Kami melihat EUDR ini dampaknya sangat negatif bagi masyarakat atau petani kecil," ungkapnya. 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
Pemerintah
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Pemerintah
Bisa Suplai Listrik Stabil, Panas Bumi Lebih Tahan Krisis Iklim Ketimbang EBT Lain
Bisa Suplai Listrik Stabil, Panas Bumi Lebih Tahan Krisis Iklim Ketimbang EBT Lain
Swasta
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
Swasta
Investasi Energi Terbarukan Capai Rp 21,64 Triliun, REC Dinilai Bisa Percepat Balik Modal
Investasi Energi Terbarukan Capai Rp 21,64 Triliun, REC Dinilai Bisa Percepat Balik Modal
Pemerintah
PLTP Kamojang Hasilkan 1.326 GWh Listrik, Tekan Emisi 1,22 Juta Ton per Tahun
PLTP Kamojang Hasilkan 1.326 GWh Listrik, Tekan Emisi 1,22 Juta Ton per Tahun
BUMN
Pertamina EP Cepu Dorong Desa Sidorejo Jadi Sentra Pertanian Organik Blora
Pertamina EP Cepu Dorong Desa Sidorejo Jadi Sentra Pertanian Organik Blora
BUMN
Pergerakan Manusia Melampaui Total Migrasi Satwa Liar, Apa Dampaknya?
Pergerakan Manusia Melampaui Total Migrasi Satwa Liar, Apa Dampaknya?
Pemerintah
Tambang Batu Bara Bekas Masih Lepaskan Karbon, Studi Ungkap
Tambang Batu Bara Bekas Masih Lepaskan Karbon, Studi Ungkap
Pemerintah
KKP Pastikan Udang RI Bebas Radioaktif, Kini Ekspor Lagi ke AS
KKP Pastikan Udang RI Bebas Radioaktif, Kini Ekspor Lagi ke AS
Pemerintah
Sampah Plastik “Berlayar” ke Samudra Hindia dan Afrika, Ini Penjelasan Peneliti BRIN
Sampah Plastik “Berlayar” ke Samudra Hindia dan Afrika, Ini Penjelasan Peneliti BRIN
Pemerintah
75 Persen Hiu Paus di Papua Punya Luka, Tunjukkan Besarnya Ancaman yang Dihadapinya
75 Persen Hiu Paus di Papua Punya Luka, Tunjukkan Besarnya Ancaman yang Dihadapinya
LSM/Figur
Jangan Sia-siakan Investasi Hijau China, Kunci Transisi Energi Indonesia Ada di Sini
Jangan Sia-siakan Investasi Hijau China, Kunci Transisi Energi Indonesia Ada di Sini
Pemerintah
Eropa Sepakat Target Iklim 2040, tapi Ambisinya Melemah, Minta Kelonggaran
Eropa Sepakat Target Iklim 2040, tapi Ambisinya Melemah, Minta Kelonggaran
Pemerintah
Human Initiative Gelar Forum Kolaborasi Multipihak untuk Percepatan SDGs
Human Initiative Gelar Forum Kolaborasi Multipihak untuk Percepatan SDGs
Advertorial
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau