Padahal, investasi dana publik dan swasta yang merusak alam dan keanekaragaman hayati bisa mencapai 7 triliun dollar AS.
Direktur Perubahan Iklim dari Kemitraan Eka Melisa menjelaskan, Indonesia perlu mempertimbangkan peran negara-negara yang bersekutu dalam BRICS, mengingat pemerintahan Presiden Prabowo telah menyatakan keinginan bergabung.
"Kita perlu melihat konstelasi pendanaan iklim, siapa yang mendanai, bagaimana memanfaatkan jaringan ekonomi negara-negara BRICS untuk kepentingan Indonesia," jelasnya.
BRICS adalah organisasi ekonomi negara-negara berkembang diprakarsai Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan.
BRICS berupaya mendorong perubahan sistem keuangan global dari dominasi negara-negara Barat saat ini.
Baca juga: Dampingi Hashim, Menhut Raja Juli Jadi Wakil Ketua Delegasi di COP29
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya