Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permudah Calon Jemaah Haji Disabilitas dan Lanjut Usia, Wings Air Operasikan Penerbangan Feeder

Kompas.com - 31/05/2025, 20:01 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Maskapai penerbangan Wings Air memberikan kemudahan kepada jemaah haji, terutama penyandang disabilitas dari sejumlah daerah melalui layanan feeder haji.

Dalam hal ini, Wings Air mengoperasikan layanan penerbangan tidak berjadwal kategori feeder haji, yaitu pengangkutan calon jemaah haji dari Bandar Udara Sangia Nibandera, Kolaka, Sulawesi Tenggara (KXB) menuju Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar (UPG) di Maros, Sulawesi Selatan.

Corporate Communications Strategic of Wings Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan penerbangan feeder haji ini dilaksanakan sebanyak empat (4) kali secara bertahap dan terjadwal.

Baca juga: UNICEF: Perusahaan Wajib Petakan Posisi Kerja bagi Disabilitas

Adapun jumlah calon jemaah haji yang diangkut sebanyak 288 calon jemaah haji asal Kabupaten Kolaka dan wilayah sekitarnya.

"Penerbangan feeder haji ini menjadi solusi penting dalam memperlancar tahapan keberangkatan jemaah haji, karena memperpendek waktu dan jarak tempuh perjalanan ke embarkasi haji utama serta mengurangi risiko kelelahan bagi calon Jemaah haji, terutama lanjut usia dan penyandang disabilitas," kata Danang dalam keterangan resminya, Jumat (30/5/2025).

Selain itu, dengan mengoperasikan feeder ini, Wings Air juga mempermudah logistik dan mobilisasi calon jemaah haji dari daerah, meningkatkan konektivitas antarwilayah, serta mendukung peran bandar udara seperti di Kolaka sebagai penghubung strategis.

Baca juga: Krisis Industri Penerbangan, Target Keberlanjutan Terancam Tak Tercapai

"Layanan ini, Wings Air mengoperasikan armada ATR 72-600 berkapasitas 72 kursi kelas ekonomi. Pesawat jenis ini efisien, nyaman, dan ideal untuk melayani rute-rute pendek antarbandara regional," kata dia.

Seluruh proses penerbangan dilaksanakan sesuai dengan standar keselamatan dan keamanan
penerbangan sipil.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Menteri LH Desak Pembenahan Lingkungan di Kawasan Industri Pulogadung
Menteri LH Desak Pembenahan Lingkungan di Kawasan Industri Pulogadung
Pemerintah
Cabai Palurah dari IPB, Solusi Pedas Berkelanjutan untuk Dapur dan Industri
Cabai Palurah dari IPB, Solusi Pedas Berkelanjutan untuk Dapur dan Industri
LSM/Figur
Produksi Hidrogen Lepas Pantai Tingkatkan Suhu Lokal, Perlu Mitigasi
Produksi Hidrogen Lepas Pantai Tingkatkan Suhu Lokal, Perlu Mitigasi
Pemerintah
Tanam 1.035 Pohon, Kemenhut Kompensasi Jejak Karbon Institusi
Tanam 1.035 Pohon, Kemenhut Kompensasi Jejak Karbon Institusi
Pemerintah
Valuasi Ekonomi Tunjukkan Raja Ampat Lebih Kaya dari Hasil Tambangnya
Valuasi Ekonomi Tunjukkan Raja Ampat Lebih Kaya dari Hasil Tambangnya
LSM/Figur
Murah tapi Mematikan: Pembakaran Plastik Tanpa Kontrol Hasilkan Dioksin dan Furan
Murah tapi Mematikan: Pembakaran Plastik Tanpa Kontrol Hasilkan Dioksin dan Furan
Pemerintah
Driver Ojol Mitra UMKM Grab Akan Dapat Insentif BBM dan KUR
Driver Ojol Mitra UMKM Grab Akan Dapat Insentif BBM dan KUR
Pemerintah
Menhut: Target NDC Perlu Realistis, Ambisius tetapi Tak Tercapai Malah Rugikan Indonesia
Menhut: Target NDC Perlu Realistis, Ambisius tetapi Tak Tercapai Malah Rugikan Indonesia
Pemerintah
Populasi Penguin Kaisar Turun 22 Persen dalam 15 Tahun, Lebih Buruk dari Prediksi
Populasi Penguin Kaisar Turun 22 Persen dalam 15 Tahun, Lebih Buruk dari Prediksi
LSM/Figur
Pembukaan Lahan dan Pembangunan Sebabkan Buaya Muncul ke Permukiman
Pembukaan Lahan dan Pembangunan Sebabkan Buaya Muncul ke Permukiman
Pemerintah
Grab Rekrut Ribuan Driver Ojol untuk Sekaligus Jadi Mitra UMKM
Grab Rekrut Ribuan Driver Ojol untuk Sekaligus Jadi Mitra UMKM
Swasta
Potensi Rumput Laut Besar, tetapi Baru 11 Persen Lahan Budidaya yang Dimanfaatkan
Potensi Rumput Laut Besar, tetapi Baru 11 Persen Lahan Budidaya yang Dimanfaatkan
Pemerintah
Veronica Tan Ingin Jakarta Ramah Perempuan dan Anak
Veronica Tan Ingin Jakarta Ramah Perempuan dan Anak
Pemerintah
BRI Fellowship Journalism 2025 Kukuhkan 45 Jurnalis Penerima Beasiswa S2
BRI Fellowship Journalism 2025 Kukuhkan 45 Jurnalis Penerima Beasiswa S2
BUMN
Sistem Tanam Padi Rendah Karbon, Apakah Memungkinkan?
Sistem Tanam Padi Rendah Karbon, Apakah Memungkinkan?
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau