Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 15 November 2024, 15:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Kota rendah emisi karbon penting untuk diwujudkan agar dapat mendukung target penurunan emisi dalam dokumen Enhanced Nationally Determined Contribution (NDC).

Hal tersebut disampaikan Ketua Prodi Magister Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Indonesia Ova Candra Dewi dalam sebuah webinar pada Kamis (14/11/2024).

Ova menekankan, kota rendah karbon sangat penting bagi perluasan perkotaan di Indonesia pada masa depan.

Baca juga: 2 Miliar Warga Kota di Dunia Berpotensi Terpapar Kenaikan Temperatur pada 2040

Pengembangan kota rendah karbon dapat dilakukan dengan menerapkan strategi holistik. Kehadiran kota rendah karbon tidak hanya membantu mengurangi jejak karbon, tetapi juga mempromosikan lingkungan perkotaan yang lebih terbarukan.

"Kota-kota Indonesia dapat memecahkan masalah lingkungan yang serius sambil meningkatkan kualitas hidup penduduk dengan memfokuskan desain yang berpusat pada manusia, mengintegrasikan infrastruktur yang hebat, dan memberlakukan kebijakan yang bijaksana," kata Ova, sebagaimana dilansir Antara.

Ova mengingatkan, wilayah-wilayah perkotaan mengonsumsi sumber daya yang signifikan dan menghasilkan sekitar 60 persen emisi gas rumah kaca global melalui transportasi dan infrastruktur.

Maka melalui pengembangan kota rendah karbon, daerah perkotaan yang sangat maju dapat meminimalkan gas rumah kaca melalui infrastruktur, efisiensi energi, dan perencanaan kota terpadu.

Baca juga: BRIN Rekomendasikan Konsep Kota Hijau untuk Jamin Keberlanjutan Ekosistem

Di samping sebagai bentuk tanggung jawab lingkungan, kota rendah karbon juga dinilai dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial.

Kota rendah karbon, ujar Ova, pada dasarnya berpusat pada manusia.

Maka pengembangan kota rendah karbon tidak akan terwujud tanpa adanya kontribusi atau peran manusia, apalagi aktivitas manusialah yang selama ini turut menyumbang emisi.

Sebagai informasi, target iklim Indonesia yang tertuang dalam dokumen Enhanced NDC yaitu pengurangan emisi sampai dengan 2030 mencapai 31,89 persen dengan upaya sendiri dan sebesar 43,2 persen apabila mendapatkan dukungan internasional.

Saat ini, pemerintah juga tengah meninjau ulang target iklim nasional dalam Second NDC.

Baca juga: Kota-kota Besar Dunia Terancam Bencana Iklim, Jakarta dan Surabaya Termasuk

Namun, mengutip data Climate Action Tracker pada 2023, Ova mengingatkan bahwa posisi Indonesia dalam peringkat keseluruhan masih sangat kurang untuk mencapai pengurangan emisi dengan upaya sendiri maupun dengan dukungan internasional.

Meski begitu, Indonesia masih memiliki waktu untuk bisa mengupayakan banyak hal dalam rangka mencapai target NDC.

Ia menyebutkan, terdapat empat strategi kunci bagi Indonesia agar bisa mencapai target NDC, salah satunya mengurangi faktor-faktor yang menyebabkan kerentanan terhadap dampak perubahan iklim.

Strategi lain yaitu menanggapi dampak perubahan iklim dan mengelola risiko, meningkatkan kapasitas komunitas dan keberlanjutan ekosistem, serta meningkatkan keterlibatan pemangku kepentingan di semua tingkatan dalam membangun ketahanan iklim.

“Dengan strategi-strategi ini, lagi-lagi harus selalu diingat bahwa untuk mencapai target NDC, kita tidak bisa melupakan bahwa semuanya berpusat pada manusia,” kata Ova.

Baca juga: Warga Mojosongo Datangi Balai Kota Solo, Keluhkan Limbah PLTSa Putri Cempo

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Dekan FEM IPB Terima Penghargaan Dean of the Year pada LEAP 2025
Dekan FEM IPB Terima Penghargaan Dean of the Year pada LEAP 2025
Pemerintah
Akademisi UI: Produksi Etanol untuk BBM Tak Ganggu Ketersediaan Pangan
Akademisi UI: Produksi Etanol untuk BBM Tak Ganggu Ketersediaan Pangan
LSM/Figur
Kata Walhi, RI dan Brasil Kontraproduktif Atasi Krisis Iklim jika Transisi Energi Andalkan Lahan
Kata Walhi, RI dan Brasil Kontraproduktif Atasi Krisis Iklim jika Transisi Energi Andalkan Lahan
LSM/Figur
BPBD Gelar Modifikasi Cuaca untuk Cegah Banjir di Jabodetabek
BPBD Gelar Modifikasi Cuaca untuk Cegah Banjir di Jabodetabek
Pemerintah
Hari Pahlawan dan Pejuang Lingkungan Kita
Hari Pahlawan dan Pejuang Lingkungan Kita
LSM/Figur
Kunjungan Menteri PKP Tegaskan Komitmen Astra Wujudkan Hunian Layak bagi Warga
Kunjungan Menteri PKP Tegaskan Komitmen Astra Wujudkan Hunian Layak bagi Warga
BrandzView
Ambisi Iklim Turun, Dunia Gagal Penuhi Perjanjian Paris
Ambisi Iklim Turun, Dunia Gagal Penuhi Perjanjian Paris
Pemerintah
Mayoritas Penduduk Negara Berpenghasilan Menengah Rasakan Dampak Krisis Iklim
Mayoritas Penduduk Negara Berpenghasilan Menengah Rasakan Dampak Krisis Iklim
Pemerintah
Kebijakan Iklim Dapat Dukungan, Tapi Disinformasi Picu Keraguan
Kebijakan Iklim Dapat Dukungan, Tapi Disinformasi Picu Keraguan
LSM/Figur
Dampak Perubahan Iklim: Sudah Telat Selamatkan Kopi, Cokelat, dan Anggur
Dampak Perubahan Iklim: Sudah Telat Selamatkan Kopi, Cokelat, dan Anggur
LSM/Figur
KLH: Indonesia Darurat Sampah, Tiap Tahun Ciptakan Bantar Gebang Baru
KLH: Indonesia Darurat Sampah, Tiap Tahun Ciptakan Bantar Gebang Baru
Pemerintah
Ecoground 2025: Blibli Tiket Action Tunjukkan Cara Seru Hidup Ramah Lingkungan
Ecoground 2025: Blibli Tiket Action Tunjukkan Cara Seru Hidup Ramah Lingkungan
Swasta
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
Pemerintah
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
LSM/Figur
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau