Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/11/2024, 15:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Hampir separuh dari kota-kota paling besar dunia berisiko mengalami satu atau lebih bencana akibat iklim pada 2050.

Kota-kota terbesar yang dimaksud adalah kota padat penduduk yang menjadi pusat ekonomi di dunia.

Bencana tersebut seperti banjir, gelombang panas, siklon, atau krisis air. Berbagai bencana tersebut akan semakin parah kecuali emisi gas rumah kaca (GRK) dapat dikendalikan.

Baca juga: PBB: Bencana Kelaparan Terjadi Akibat Konflik hingga Guncangan Iklim

Temuan tersebut mengemuka berdasarkan laporan terbaru dari London Stock Exchange Group (LSEG) berjudul Net Zero Atlas yang dirilis baru-baru ini.

"Kota-kota dalam studi kami - pusat-pusat ekonomi dunia yang menyumbang hampir 20 persen dari PDB global dan merupakan rumah bagi 440 juta orang - sangat rentan terhadap risiko iklim,” kata kepala penelitian investasi berkelanjutan global LSEG, Jaakko Kooroshy, sebagaimana dilansir Euronews, Jumat (1/11/2024).

Kooroshy menuturkan, suhu Bumi yang "hanya" naik 1,3 derajat celsius saja, dampaknya sudah sangat terasa.

Contohnya, banjir bandang di Valencia, Spanyol. Hujan yang turun selama delapan jam membawa air bah yang meluluhlantakkan kota tersebut.

Berdasarkan kebijakan-kebijakan iklim dari negara-negara dunia saat ini, LSEG memperkirakan suhu Bumi akan naik 2,6 derajat celsius.

Baca juga: Setengah Kota Besar Dunia Hadapi Risiko Iklim Parah pada 2050

Dampak di Indonesia

Ilustrasi Kota Surabayawikimedia.org/surabaya.go.id Ilustrasi Kota Surabaya

Berdasarkan skenario paling buruk tersebut, 47 persen dari total 49 kota terbesar di dunia akan mengalami risiko tinggi bencana akibat iklim pada 2050.

Menurut laporan LSEG, kota-kota besar di Timur Tengah dan Asia Tenggara menjadi yang paling berat dalam menanggung dampak krisis ini.

Dua kota besar Indonesia, yakni Jakarta dan Surabaya, diprediksi akan mengalami lebih dari 50 hari panas ekstrem dalam setahun pada 2050.

Selain dua kota di Indonesia tersebut, empat kota lain yakni Singapura di Singapura, Dubai di Uni Emirat Arab, serta Riyadh dan Jeddah di Arab Saudi diprediksi mendapatkan dampak yang sama.

Di Eropa, para analis LSEG menyoroti posisi Amsterdam di Belanda dan Madrid di Spanyol yang semakin genting.

Baca juga: Perubahan Iklim Bikin Ekonomi Negara Asia dan Pasifik Rugi Besar

Amsterdam terletak di dataran rendah ini menghadapi risiko tinggi akibat kenaikan permukaan laut dan banjir, yang dapat meningkat hingga 60 persen.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

China Berencana Bangun PLTS di Luar Angkasa, Bisa Terus Panen Energi Matahari

China Berencana Bangun PLTS di Luar Angkasa, Bisa Terus Panen Energi Matahari

Pemerintah
AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

Pemerintah
LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

Pemerintah
Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Pemerintah
Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

LSM/Figur
Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

LSM/Figur
Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

LSM/Figur
Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Pemerintah
Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

LSM/Figur
Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

LSM/Figur
3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

LSM/Figur
1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

LSM/Figur
Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

LSM/Figur
Harus 'Segmented', Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Harus "Segmented", Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Swasta
ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau