JAKARTA, KOMPAS.com - Tanoto Foundation bersama sejumlah kementerian menggelar simposium internasional, untuk memperkuat komitmen kebijakan program Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI).
Country Head Tanoto Foundation Indonesia Inge Kusuma mengatakan bahwa simposium bertema Nurturing Care for Early Childhood Development (NFC).
NFC merupakan konsep yang dirancang oleh WHO, UNICEF, dan World Bank untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDG's).
Baca juga:
"Simposium ini diharapkan menjadi platform untuk diskusi lintas sektoral, bertukar pengetahuan dan praktik baik, dan memperkuat komitmen kebijakan PAUD HI di Indonesia," ungkap Inge dalam sambutannya di International Symposium on ECED, Jakarta Pusat, Rabu (20/11/2024).
Inge berpendapat, masih banyak yang harus dibenahi terkait ekosistem PAUD di Indonesia. Perbaikan itu memerlukan kolaborasi pemerintah maupun swasta.
"Tahun ini kami bermitra dengan pemerintah dan juga berbagai pihak untuk menginisiasi terbentuknya Early Childhood Education and Development Council, atau council PAUD di Indonesia," ucap Inge.
ECED, kata dia, berfokus pada penelitian, pendidikan, pelayanan, kebijakan, edukasi masyarakat, dan peningkatan kapasitas tenaga PAUD. Adapun simposium digelar sebagai upaya memutus rantai kemiskinan, transformasi, dan menyejahterakan masyarakat sejak usia dini.
"Kedua, membangun masa depan dimulai dari membangun anak-anak kita hari ini. Lima tahun pertama menentukan arah hidup seseorang mungkin dalam 50-60 tahun ke depannya," paparnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan dan Pemuda Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Woro Srihastuti mengungkapkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan beberapa kementerian untuk menyiapkan Ruang Bersama Merah Putih.
"Sehingga nanti pada saat bicara ruang bersama HI, ketahuan untuk nanti kami memperkuatnya kementerian lembaga mana saja yang harus kami perkuat yang harus kami gerakkan," jelas Woro.
Baca juga:
Pemerintah juga akan memperkuat koordinasi terkait PAUD HI di tingkat desa. Dengan begitu, program ini dapat berjalan seiring dengan Ruang Bersama Merah Putih.
"Jadi itu yang nanti akan kami lakukan dengan menyiapkan RKI-nya, kami perkuat tugas-tugasnya. Dilihat siapa-siapa yang akan menjadi koordinator baik di pusat, daerah, sampai nanti ke tingkat desa," ucap Woro.
Program tersebut bakal diresmikan pada 22 Desember 2024 di enam wilayah yang mewakili lima provinsi. Lokasinya antara lain di Jambi, Gorontalo, Kalimantan Selatan, NTT, Tanggerang dan Jawa Timur.
Inisiasi Rumah Bersama Merah Putih, melanjutkan program menteri sebelumnya untuk membentuk desa maupun kota yang ramah perempuan dan anak.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya