Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Kompas.com - 20/11/2024, 20:58 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber Edie

KOMPAS.com - UMKM mewakili lebih dari 90 persen dari semua perusahaan di dunia dan menghasilkan jumlah emisi gas rumah kaca yang hampir sama dengan yang dihasilkan perusahaan besar secara kolektif.

Hal ini menjadikan komitmen mereka terhadap keberlanjutan sangat penting untuk pencapaian target iklim internasional.

Analisis baru dari Sage, perusahaan perangkat lunak multinasional menemukan sebagian besar pemilik UMKM sebenarnya bersedia bertindak untuk melakukan aksi iklim.

Sebanyak sembilan dari sepuluh responden yang disurvei Sage mengatakan bahwa tindakan yang berkaitan dengan lingkungan penting bagi bisnis mereka.

Namun, seperti dikutip dari Edie, Rabu (20/11/2024) analisis Sage mengungkapkan bahwa biaya dan kompleksitas membuat sebagian besar UMKM memperlambat laju tindakan.

Hanya 63 persen dari bisnis yang disurvei mengatakan bahwa mereka mengambil langkah-langkah untuk mengurangi dampak lingkungan mereka.

Baca juga:

Sementara 68 persen mengatakan mereka tidak dapat menerapkan satu atau lebih inisiatif keberlanjutan yang mereka inginkan karena biaya yang tinggi serta kurangnya sumber daya atau waktu.

Untuk itu, Sage menyebut UMKM memerlukan dukungan untuk membuka peluang pertumbuhan hijau senilai 789 miliar dollar AS.

Rekomendasi

Sage juga merekomendasikan pemerintah untuk mempertimbangkan keringanan pajak, hibah, dan persyaratan pinjaman yang menguntungkan untuk memotivasi UMKM untuk mengukur dampak lingkungan mereka dan berinvestasi dalam praktik berkelanjutan.

Analisis mengungkapkan pula bahwa lebih banyak hal yang dapat dilakukan untuk membuat UMKM mendapatkan sumber keuangan lain untuk kegiatan keberlanjutan mereka.

Pasalnya, hanya satu dari lima bisnis yang mencari dukungan pendanaan eksternal.

Sedangkan kurang dari 3 persen UMKM telah mengajukan permohonan untuk produk atau inisiatif keuangan hijau tertentu dalam tiga tahun terakhir.

Lebih lanjut laporan mengklaim bahwa UMKM dengan akses ke keuangan khusus keberlanjutan 2,5 kali lebih mungkin untuk menerapkan inisiatif terkait.

Namun di sisi lain, UMKM pun perlu bertindak juga dengan menghasilkan pelaporan keberlanjutan yang lebih berkualitas.

Baca juga:

Hal ini dapat meningkatkan kredibilitas mereka dengan investor dan pemberi pinjaman.

Hanya saja tiga perempat UMKM yang disurvei mengatakan bahwa mereka merasa kerangka kerja pelaporan keberlanjutan itu rumit dan mengatakan bahwa mereka khawatir tentang biaya awal untuk melakukan alih daya pekerjaan pelaporan.

Oleh karena itu laporan kemudian menyimpulkan UMKM memerlukan akses ke perangkat digital yang lebih baik untuk menyederhanakan proses pelaporan. Tak hanya itu saja, perangkat tersebut juga harus terjangkau dan mencakup elemen otomatisasi.

Pemerintah serta penyedia kerangka kerja dan standar juga dapat membantu dengan memberikan panduan yang mudah dipahami untuk penyelarasan.

“Kami sangat mendukung pelaporan keberlanjutan yang disederhanakan dan distandarisasi serta pengembangan perangkat digital yang mudah diakses untuk membantu UMKM memulai perjalanan keberlanjutan mereka. Tujuan kami adalah untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi UMKM untuk berkontribusi penuh terhadap pencapaian tujuan Perjanjian Paris dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan,” ungkap Sekretaris Jenderal Kamar Dagang Internasional (ICC) John W.H. Denton.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Perubahan Iklim Sebabkan Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Sebabkan Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon Pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon Pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Setelah Taman Bumi, Maros-Pangkep Diharapkan Jadi Situs Warisan Dunia

Setelah Taman Bumi, Maros-Pangkep Diharapkan Jadi Situs Warisan Dunia

Pemerintah
Peningkatan Kualitas BBM ke Euro IV Bikin Masyarakat Lebih Sehat

Peningkatan Kualitas BBM ke Euro IV Bikin Masyarakat Lebih Sehat

LSM/Figur
Kampung Wirausaha Garudafood, Menumbuhkan Ekonomi Lokal Berkelanjutan

Kampung Wirausaha Garudafood, Menumbuhkan Ekonomi Lokal Berkelanjutan

Swasta
Ratusan Pelobi Industri Pertanian Datangi COP29, Ini Agendanya

Ratusan Pelobi Industri Pertanian Datangi COP29, Ini Agendanya

LSM/Figur
Deklarasi G20 Brasil: Pajaki 'Crazy Rich' hingga Teguhkan Transisi Energi

Deklarasi G20 Brasil: Pajaki "Crazy Rich" hingga Teguhkan Transisi Energi

Pemerintah
Kementerian ESDM Segera Pangkas Durasi Perizinan Panas Bumi, dari 18 Bulan Jadi 5 Hari

Kementerian ESDM Segera Pangkas Durasi Perizinan Panas Bumi, dari 18 Bulan Jadi 5 Hari

Pemerintah
Target Reboisasi 12,7 Juta Hektare, Mungkinkah Berhasil?

Target Reboisasi 12,7 Juta Hektare, Mungkinkah Berhasil?

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau