KOMPAS.com - PT PLN (Persero) bekerja sama dengan lima mitra internasional untuk transisi energi bersih di Indonesia, pada Conference of the Parties (COP29) di Baku, Azerbaijan.
Lima mitra tersebut antara lain United Kingdom Export Finance (UKEF), Kreditanstalt fur Wiederaufbau (KfW), Sembcorp Utilities Pte Ltd, Transportasi Gas Indonesia (TGI), serta Global Energy Alliance for People and Planet (GEAPP).
“Perubahan iklim global menghendaki suatu solusi global. Tak ada negara yang bisa menghadapinya sendiri. Satu-satunya cara untuk terus melangkah maju adalah melalui kolaborasi,” kata Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia pada COP29 Hashim Djojohadikusumo dalam keterangan tertulis, Rabu (20/11/2024).
Baca juga:
Dia menyebut, pemerintah memiliki strategi untuk transisi energi dengan menambah kapasitas pembangkit energi hijau selama 15 tahun ke depan. Pemerintah bakal menambah 75 persen atau 75 gigawatt (GW) dari total 100 GW pembangkit listrik berbasis energi terbarukan.
“Presiden Prabowo telah memberikan mandat untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut, presiden memiliki strategi baru dalam mendorong pertumbuhan ekonomi 8 persen, salah satunya melalui transisi energi,” papar Hashim.
Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan pihaknya berkomitmen menjalankan transisi energi di Indonesia sekaligus mendorong target pertumbuhan ekonomi nasional.
Kini, PLN bekerja sama untuk pendanaan hijau dengan UKEF yakni lembaga pendanaan ekspor Pemerintah Inggris. Kedua lembaga tersebut akan mengkaji peluang pembiayaan proyek energi terbarukan di Indonesia, khususnya pembangunan jaringan transmisi yang mendukung integrasi sumber energi bersih.
Selain itu, UKEF dan PLN bekerja sama meningkatkan kapasitas pegawai PLN dalam pengembangan energi terbarukan.
“Kolaborasi ini akan memperkuat kemampuan Indonesia dalam mengelola dan mengembangkan infrastruktur energi hijau,” papar Darmawan.
Baca juga:
PLN turut menggandeng KfW terkait pembiayaan proyek transisi energi di Indonesia dan studi keberlanjutan sosial dan lingkungan.
Kesepakatan ini mencakup pengembangan proyek energi bersih, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Pumped Storage dan transmisi yang menghubungkan ke pembangkit hijau.
Kemudian, PLN dan KfW menandatangani Grant Agreement untuk pelaksanaan studi Environmental and Social Impact Assessment (ESIA), proyek pembangkit energi bersih di Indonesia.
"Proyek-proyek ini bertujuan untuk menstabilkan pasokan listrik dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, terutama pada saat beban puncak," ungkap Darmawan.
"Selain itu, kesepakatan hibah juga ditandatangani untuk mendanai studi dampak lingkungan dan sosial bagi proyek-proyek PLTA ini, memastikan pelaksanaan yang berkelanjutan,” imbuh dia.
Sementara itu, PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menandatangani Joint Development Framework Agreement (JDFA) dengan Transportasi Gas Indonesia (TGI) dan mitra asal Singapura, Sembcorp Utilities Pte Ltd untuk pengembangan proyek transportasi hidrogen hijau dari Sumatra ke Singapura.
Proyek ini mengeksplorasi pemanfaatan infrastruktur jalur pipa milik TGI dan diharapkan dapat meningkatkan perdagangan energi lintas negara serta kapasitas produksi hidrogen hijau di Indonesia.
Baca juga: Studi: 2024 Jadi Era Transisi Energi yang Sebenarnya, Emisi Segera Capai Puncak
PLN bersama GEAPP pun meluncurkan program Renewable Energy Access for Last Mile, yang berfokus pada peningkatan akses energi terbarukan dan mendorong dedieselisasi untuk pulau-pulau terpencil di Indonesia.
“Kolaborasi ini bertujuan untuk mengatasi tantangan akses energi di wilayah-wilayah yang terisolasi, mendukung komitmen Indonesia dalam memastikan energi yang berkeadilan dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat,” tutur Darmawan.
Kata dia, PLN akan terus mengeksplorasi potensi kolaborasi dengan berbagai pihak di tingkat nasional hingga global dalam upaya transisi energi berkelanjutan.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya