Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BRIN Kembangkan "Smart Greenhouse" untuk Pertanian Berkelanjutan di Kalteng

Kompas.com - 25/11/2024, 15:16 WIB
Zintan Prihatini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengembangkan metode smart greenhouse, untuk pertanian berkelanjutan di Kalimantan Tengah.

Ketua Kelompok Riset Ekonomi Sirkular Berkelanjutan dalam Valorisasi Sumberdaya BRIN Tri Martini Patria mengatakan, sustainable smart greenhouse (SSG) dapat mengintegrasikan teknologi dalam sistem pertanian yang ramah lingkungan.

“SSG menjanjikan keberlanjutan dengan memanfaatkan teknologi untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya, mengurangi limbah, dan meningkatkan efisiensi produksi,” ujar Tri dalam keterangan tertulis, Senin (25/11/2024).

Baca juga:

 

Dia menjelaskan, penelitian terkait SSG bertujuan untuk mendapatkan indeks keberlanjutan dan siklus hidup sistem pada produksi tanaman hortikultura.

Selain itu, menerapkan inovasi pengelolaan smart greenhouse untuk produksi tanaman hortikultura, menghasilkan peta kesesuaian lahan, dan draf naskah akademik sebagai bahan rekomendasi kebijakan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah.

“Analisis life cycle assessment (LCA) dalam smart greenhouse menjadi metode penting untuk mengevaluasi dampak lingkungan dalam siklus hidup produk pertanian, sehingga mendorong keberlanjutan yang lebih ramah lingkungan,” tutur Tri.

Sementara itu, periset Pusat Riset Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup BRIN Helena Lina Susilawati menilai, smart greenhouse merupakan solusi untuk menghadapi pertanian modern.

"Dengan pendekatan berbasis data, teknologi, dan inovasi, semoga sektor pertanian hortikultura di Kalimantan Tengah semakin siap bersaing di tingkat nasional maupun global,” ucap Helena.

Komitmen Pemprov Kalteng

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Peternakan Kalimantan Tengah Sunarti mengaku berkomitmen, mendukung sektor pertanian melalui sistem smart greenhouse.

Dia menyebut, teknologi smart farming dan greenhouse dapat meningkatkan produktivitas tanaman serta keberlanjutan ekonomi.

“Petani dapat memanfaatkan teknologi ini untuk diversifikasi produk hortikultura bernilai ekonomi tinggi, seperti sayuran organik dan buah-buahan," kata Sunarti.

Baca juga:

 

"Dengan lingkungan yang terkontrol, kualitas hasil panen meningkat, membuka peluang pasar lokal hingga ekspor,” tambah dia.

Pihaknya bakal menganggarkan pembangunan smart greenhouse dengan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) untuk meningkatkan produktivitas petani lokal.

Adapun BRIN turut menginisiasi program participatory rural appraisal (PRA) untuk memahami kebutuhan pengelolaan smart greenhouse. Lalu, focus group discussion (FGD) yang membahas strategi keberlanjutan dan pengelolaan teknologi, pemetaan kesesuaian lahan, hingga bimbingan teknis.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Bagaimana Cara Penuhi Energi Secara Berkelanjutan untuk Akal Imitasi?

Bagaimana Cara Penuhi Energi Secara Berkelanjutan untuk Akal Imitasi?

LSM/Figur
Komitmen Selamatkan Ekosistem Pesisir, Bulog Tanam 570 Mangrove di Bali

Komitmen Selamatkan Ekosistem Pesisir, Bulog Tanam 570 Mangrove di Bali

Pemerintah
PT GNI Wujudkan Komitmen Keberlanjutan Lingkungan dengan Penanaman Mangrove

PT GNI Wujudkan Komitmen Keberlanjutan Lingkungan dengan Penanaman Mangrove

Swasta
BRIN Kembangkan 'Smart Greenhouse' untuk Pertanian Berkelanjutan di Kalteng

BRIN Kembangkan "Smart Greenhouse" untuk Pertanian Berkelanjutan di Kalteng

Pemerintah
500 Juta Orang Tinggal di Daerah Penggurunan, Kehidupan Terancam

500 Juta Orang Tinggal di Daerah Penggurunan, Kehidupan Terancam

Pemerintah
Investasi Eksplorasi SDA Harusnya Dapat Persetujuan Masyarakat Adat Lebih Dulu

Investasi Eksplorasi SDA Harusnya Dapat Persetujuan Masyarakat Adat Lebih Dulu

LSM/Figur
Menurut Psikolog, Retribusi Bisa Dorong Budaya Pilah Sampah

Menurut Psikolog, Retribusi Bisa Dorong Budaya Pilah Sampah

LSM/Figur
COP29 Resmi Berakhir, Ini 6 Rangkumannya

COP29 Resmi Berakhir, Ini 6 Rangkumannya

Pemerintah
COP29 Berakhir, Negara Miskin dan Berkembang Kecewa 

COP29 Berakhir, Negara Miskin dan Berkembang Kecewa 

Pemerintah
Inggris Larang Lisensi Penambangan Batu Bara Baru

Inggris Larang Lisensi Penambangan Batu Bara Baru

Pemerintah
COP29: Aksi iklim yang Fokus pada Kesehatan Harus Segera Dilakukan

COP29: Aksi iklim yang Fokus pada Kesehatan Harus Segera Dilakukan

Pemerintah
Menuju Sanitasi Layak, ATI dan Paseo Gencarkan Edukasi di Sekolah lewat Gerakan Etika Bertoilet

Menuju Sanitasi Layak, ATI dan Paseo Gencarkan Edukasi di Sekolah lewat Gerakan Etika Bertoilet

Swasta
Perkuat Komitmen ESG, Pupuk Kaltim Raih Platinum ASSRAT 7 Tahun Berturut-turut

Perkuat Komitmen ESG, Pupuk Kaltim Raih Platinum ASSRAT 7 Tahun Berturut-turut

BUMN
Formula 1 Ubah Jadwal Grand Prix Kanada untuk Kurangi Emisi

Formula 1 Ubah Jadwal Grand Prix Kanada untuk Kurangi Emisi

Pemerintah
5 Perusahaan Minyak Dituding Hasilkan Plastik 1.000 Kali Lebih Banyak, Benarkah?

5 Perusahaan Minyak Dituding Hasilkan Plastik 1.000 Kali Lebih Banyak, Benarkah?

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau