KOMPAS.com - Sebanyak 5,4 juta orang di Haiti mengalami kerawanan pangan akut akibat kekerasan kelompok bersenjata, ketidakstabilan ekonomi, serta kurangnya bantuan pendanaan.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencatat, 700.000 orang mengungsi ke tempat lebih aman. Karenanya, Dewan Ekonomi dan Sosial PBB (ECOSOC) menyoroti krisis tersebut, dan meminta bantuan internasional.
"Anak-anak Haiti mengungsi. Mereka kekurangan gizi, hidup dalam ketakutan, lingkungan mereka dikuasai oleh kelompok bersenjata," ungkap Koordinator Bantuan Darurat PBB Tom Fletcher dikutip dari UN News, Selasa (3/12/2024).
Baca juga:
Sementara itu, Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell menyebut bahwa anak-anak di Haiti direkrut kelompok bersenjata. Setidaknya 30-54 persen dari anggota kelompok, merupakan anak-anak.
"Jumlah total anak-anak yang direkrut oleh kelompok bersenjata telah melonjak hingga 70 persen selama setahun terakhir," kata Russell.
Ia juga mencatat tidak adanya layanan vital, dengan 1,5 juta remaja kehilangan akses pendidikan maupun fasilitas perawatan kesehatan karena konflik.
World Food Programme PBB menargetkan 2 juta orang mendapatkan bantuan darurat. Hal ini dilakukan imbas melonjaknya pengungsi dan kerawanan pangan di Haiti.
“Kami telah mengirimkan bantuan pangan dalam jumlah yang memecahkan rekor kepada warga Haiti di Port-au-Prince dan di seluruh negeri dalam beberapa bulan terakhir, dan akan melakukan lebih banyak lagi dalam beberapa minggu mendatang," tutur Direktur WFP Wanja Kaaria.
Baca juga:
Pihaknya juga menggunakan 70 persen bahan makanan untuk sekolah dari petani Haiti, sehingga dapat mendorong ketahanan dan pembangunan jangka panjang. Kendati demikian, jumlahnya menjadi lebih sedikit dibandingkan kebutuhan yang makin bertambah.
UNICEF dan para pemimpin organisasi kemanusiaan lainnya menyerukan misi keamanan multinasional, dengan dukungan Dewan Keamanan PBB dan otoritas Haiti.
Hal ini untuk memprioritaskan perlindungan anak, serta memastikan reintegrasi yang aman bagi anak-anak yang direkrut oleh kelompok bersenjata.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya