Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkat Kelaparan RI Nomor 2 di Asia Tenggara, di Bawah Timor Leste

Kompas.com, 26 September 2024, 19:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Tingkat kelaparan Indonesia tertinggi nomor dua di kawasan Asia Tenggara menurut laporan Global Hunger Index (GHI) 2023.

Dalam laporan tersebut, Indonesia memperoleh skor 17,6 alias masuk dalam kategori kelaparan sedang.

Ada lima kategori skor dalam GHI. Semakin kecil skornya, tingkat kelaparannya semakin rendah.

Baca juga: Zimbabwe dan Namibia Buru Ratusan Gajah untuk Warganya yang Kelaparan

Kelima kategori kelaparan dalam GHI adalah rendah, sedang, serius, mengkhawatirkan, dan sangat mengkhawatirkan.

Skor di bawah 9,9 poin masuk kategori rendah dan skor 10 poin sampai 19,9 poin masuk kategori sedang.

Sedangkan skor 20 poin sampai 34,9 poin kategori serius, skor 35 poin sampai 49,9 poin kategori mengkhawatirkan, dan skor di atas 50 poin kategori sangat mengkhawatirkan.

Skor Indonesia dalam GHI 2023 mengalami perbaikan dibandingkan tahun 2000, 2007, 2014, dan 2022 yakni secara berurutan 26,1 poin, 29,1 poin, 22,2 poin, dan 17,9 poin.

 Baca juga: Atasi Kelaparan, BNPB Bangun Gudang Makanan di Papua Tengah

Di level Asia Tenggara, Timor Leste menempati peringkat petama sebagai negara tingkat kelaparan tertinggi.

Dalam GHI 2023, negara tersebut mendapatkan skor 29,9 alias masuk kategori mengkhawatirkan.

Sedangkan tingkat kelaparan terendah dari delapan negara Asia Tenggara adalah Thailand dengan skor 10,4 poin.

Berikut tingkat kelaparan di sembilan negara di Asia Tenggara menurut GHI 2023.

  1. Timor Leste: 29,9 poin
  2. Indonesia: 17,6 poin
  3. Laos: 16,3 poin
  4. Myanmar: 16,1 poin
  5. Kamboja: 14,9 poin
  6. Filipina: 14,8 poin
  7. Malaysia: 12,9 poin
  8. Vietnam: 11,4 poin
  9. Thailand: 10,4 poin

 Baca juga: Indonesia Masuk Tingkat Kelaparan Kategori Sedang, DBS Donasi Pangan

Penghitungan

Di level dunia, Indonesia menempati peringkat ke-77 dari 125 negara.

GHI menghitung skor di setiap negara dengan menggabungkan empat indikator yang mencerminkan sifat kelaparan yang multidimensional.

Secara keseluruhan, keempat indikator tersebut mencerminkan situasi defisiensi kalori dan mirkonutrien.

Keempat indikator tersebut adalah kondisi kurang gizi, anak stunting, anak bertubuh kurus, dan kematian anak.

Kondisi kurang gizi mengukur jumlah penduduk yang asupan kalorinya tidak mencukupi.

 Baca juga: Indonesia Peringkat 3 Skor Kelaparan Tertinggi di Asia Tenggara

Anak stunting menghitung jumlah bayi di bawah usia lima tahun (balita) yang memiliki tinggi badan di bawah rata-rata yang mencerminkan kekurangan gizi kronis.

Anak bertubuh kurus menghitung jumlah balita yang memiliki berat badan rendah dibandingkan tinggi badannya yang mencerminkan kekurangan gizi akut.

Kematian Anak menghitung jumlah bayi yang meninggal sebelum berusia lima tahun yang disebabkan oleh kombinasi gizi buruk dan lingkungan yang tidak sehat.

Baca juga: Laporan SDGs 2022: 1 dari 10 Orang di Dunia Menderita Kelaparan

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Proyek Konservasi Dunia Diam-diam Gagal, Target Alam Global Terancam
Proyek Konservasi Dunia Diam-diam Gagal, Target Alam Global Terancam
Pemerintah
40 Saksi Diperiksa dalam Kasus Kontaminasi Cesium-137 di Cikande
40 Saksi Diperiksa dalam Kasus Kontaminasi Cesium-137 di Cikande
Pemerintah
Kemenhut Ungkap Tersangka Penambang Batu Bara Ilegal Bukit Soeharto di IKN
Kemenhut Ungkap Tersangka Penambang Batu Bara Ilegal Bukit Soeharto di IKN
Pemerintah
2 Ekor Pesut Mahakam Mati Diduga karena Lonjakan Aktivitas Tongkang Batu Bara
2 Ekor Pesut Mahakam Mati Diduga karena Lonjakan Aktivitas Tongkang Batu Bara
LSM/Figur
KLH Akui Belum Tahu Asal Muasal Radioaktif yang Kontaminasi Cengkih Ekspor
KLH Akui Belum Tahu Asal Muasal Radioaktif yang Kontaminasi Cengkih Ekspor
Pemerintah
Jayapura Tetapkan Perda Perlindungan Danau Sentani, Komitmen Jaga Alam Papua
Jayapura Tetapkan Perda Perlindungan Danau Sentani, Komitmen Jaga Alam Papua
Pemerintah
Indonesia Masih Nyaman dengan Batu Bara, Transisi Energi Banyak Retorikanya
Indonesia Masih Nyaman dengan Batu Bara, Transisi Energi Banyak Retorikanya
LSM/Figur
KLH: Cengkih Ekspor Asal Lampung Terkontaminasi Radioaktif dari Pemakaman
KLH: Cengkih Ekspor Asal Lampung Terkontaminasi Radioaktif dari Pemakaman
Pemerintah
PR Besar Temukan Cara Aman Buang Limbah Nuklir, Iodin-129 Bisa Bertahan 15 Juta Tahun
PR Besar Temukan Cara Aman Buang Limbah Nuklir, Iodin-129 Bisa Bertahan 15 Juta Tahun
LSM/Figur
WVI Luncurkan WASH BP 2.0, Strategi 5 Tahun Percepat Akses Air dan Sanitasi Aman
WVI Luncurkan WASH BP 2.0, Strategi 5 Tahun Percepat Akses Air dan Sanitasi Aman
LSM/Figur
Dunia Sepakat Hapus Tambalan Gigi Merkuri pada 2034
Dunia Sepakat Hapus Tambalan Gigi Merkuri pada 2034
Pemerintah
Fokus Perdagangan Karbon, Misi RI di COP 30 Dinilai Terlalu Jualan
Fokus Perdagangan Karbon, Misi RI di COP 30 Dinilai Terlalu Jualan
LSM/Figur
Pulau Obi Jadi Episentrum Baru Ekonomi Maluku Utara
Pulau Obi Jadi Episentrum Baru Ekonomi Maluku Utara
Swasta
Dari Gaza hingga Ukraina, Alam Jadi Korban Sunyi Konflik Bersenjata
Dari Gaza hingga Ukraina, Alam Jadi Korban Sunyi Konflik Bersenjata
Pemerintah
Cacing Tanah Jadi Sekutu Tak Terduga dalam Perang Lawan Polusi Plastik
Cacing Tanah Jadi Sekutu Tak Terduga dalam Perang Lawan Polusi Plastik
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau