Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

HUT Ke-19 PIKP PAMA Kutim: Istri Pilar Utama Keselamatan Kerja dan Produktivitas Pertambangan

Kompas.com, 4 Desember 2024, 18:30 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Persatuan Istri Karyawan Pama (PIKP) PT Pamapersada Nusantara Area Kutai Timur (Kutim) memiliki peran penting dalam mendukung dalam membangun keselamatan, kesehatan, dan produktivitas pekerja di sektor pertambangan.

Hal ini disampaikan dalam hari ulang tahun (HUT) ke-19, PIKP yang digelar di Gedung Serba Guna Sangatta (GSG) Bukit Pelangi pada Minggu (1/12/2024). 

Ketua PIKP, Suci Zulkarnaen, menyampaikan peran istri tidak kalah penting dalam menciptakan lingkungan kerja aman dan mendukung produktivitas kerja suami.

“Sebagai pendamping, kita dapat memberi dukungan moral, menjaga keshatan keluarga, serta membantu menciptakan budaya kerja yang produktif.” ucapnya.

Project Manager PAMA Kutai Timur, Arrie H dan Honorius S menyampaikan PIKP telah menunjukkan peranan baik bagi perusahaan, terutama dalam menjadi wadah bagi istri-istri karyawan PAMA dalam berorganisasi positif untuk mendukung peran suami, sehingga mendorong motivasi dan mencapai produktifitas dan penunjang kinerja.

“Peran para istri karyawan bukan hanya sebagai pendamping di rumah, namun juga sebagai pilar yang memberikan dukungan moral, menjaga kesehatan keluarga, serta memberikan motivasi yang besar bagi suami untuk selalu menjaga keselamatan dan kinerja terbaik di tempat kerja," ungkapnya.

"Dengan dukungan dan peran istri yang optimal di rumah, maka para insan PAMA akan menjadi lebih baik lagi dalam berkarya di PAMA yang kita cintai bersama," tambahnya.

DIa menjelaskan, PIKP adalah bukti nyata bahwa kerja sama harmonis antara keluarga dan perusahaan mampu menciptakan sinergi untuk mencapai tujuan bersama.

Dia menambahkan, “kami sangat menghargai para istri karyawan yang tergabung dalam PIKP, yang menjadi pilar penting di balik keberhasilan perusahaan. Keberhasilan ini tidak hanya diukur dari pencapaian operasional, tetapi juga dari keharmonisan dan kebahagiaan keluarga karyawan."

Pada kesempatan sama, Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman menyampaikan ada tujuh bidang yang menjadi unggulan di Kutai Timur dan berpotensi besar untuk dikembangkan.

Untuk itu, dia mengajak karyawan serta istri karyawan untuk melihat peluang dari sektor-sektor tersebut seperti perkebunan, peternakan, pertanian, dan lainnya.

“Kalau tambang sudah tidak beroperasi di Kutim, bidang lain siap menunggu, ibu-ibu harus mengambil peran untuk tetap berkarya di Kutai Timur,” pungkasnya.

Dalam rangkaian acara ulang tahun ke-19 PIKP Area Kutai Timur, dilakukan simbolis pemotongan tumpeng oleh Ketua PIKP dan Ketua Panitia HUT PIKP bersama Bupati Kutai Timur dan Manajemen PAMA.

Baca juga: Dirjen Minerba: Kompetisi MERC Jadi Momentum Tingkatkan Keselamatan Kerja

Tidak hanya menyajikan hiburan, perayaan HUT ke-19 PIKP Area Kutai Timur juga memberikan edukasi bagi para anggota melalui talkshow "Peran Istri dalam Mendukung Kesehatan, Keselamatan, dan Produktivitas Kerja Suami di area Pertambangan".

Gelar wicara menghadirkan dr. Aisah Dahlan memberikan wawasan baru bagi istri karyawan.

Aisah Dahlan menyoroti pentingnya peran istri dalam menciptakan lingkungan keluarga yang sehat dan menggali lebih dalam peran penting mereka dalam mendukung suami yang bekerja di sektor pertambangan.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
3 Siklon Bergerak Lintasi Indonesia, Bakal Picu Cuaca Ekstrem
3 Siklon Bergerak Lintasi Indonesia, Bakal Picu Cuaca Ekstrem
Pemerintah
Hadapi Puncak Musim Hujan, BMKG Siapkan Operasi Modifikasi Cuaca
Hadapi Puncak Musim Hujan, BMKG Siapkan Operasi Modifikasi Cuaca
Pemerintah
Riset CELIOS Sebut Kasus Keracunan MBG Bisa Capai 22.000 pada 2026 Jika Tak Diperbaiki
Riset CELIOS Sebut Kasus Keracunan MBG Bisa Capai 22.000 pada 2026 Jika Tak Diperbaiki
LSM/Figur
Penumpang Pesawat Berisiko Terpapar Partikel Ultrahalus Berbahaya
Penumpang Pesawat Berisiko Terpapar Partikel Ultrahalus Berbahaya
LSM/Figur
Ratusan Gelondongan Kayu Ilegal Diangkut dari Hutan Tapanuli Selatan
Ratusan Gelondongan Kayu Ilegal Diangkut dari Hutan Tapanuli Selatan
Pemerintah
Riset CELIOS: Lapangan Kerja dari Program MBG Terbatas dan Tak Merata
Riset CELIOS: Lapangan Kerja dari Program MBG Terbatas dan Tak Merata
LSM/Figur
Presiden Prabowo Beri 20.000 Hektar Lahan di Aceh untuk Gajah
Presiden Prabowo Beri 20.000 Hektar Lahan di Aceh untuk Gajah
Pemerintah
IWGFF: Bank Tak Ikut Tren Investasi Hijau, Risiko Reputasi akan Tinggi
IWGFF: Bank Tak Ikut Tren Investasi Hijau, Risiko Reputasi akan Tinggi
LSM/Figur
MBG Bikin Anak Lebih Aktif, Fokus, dan Rajin Belajar di Sekolah?, Riset Ini Ungkap Persepsi Orang Tua
MBG Bikin Anak Lebih Aktif, Fokus, dan Rajin Belajar di Sekolah?, Riset Ini Ungkap Persepsi Orang Tua
LSM/Figur
Mikroplastik Bisa Sebarkan Patogen Berbahaya, Ini Dampaknya untuk Kesehatan
Mikroplastik Bisa Sebarkan Patogen Berbahaya, Ini Dampaknya untuk Kesehatan
LSM/Figur
Greenpeace Soroti Krisis Iklim di Tengah Minimnya Ruang Aman Warga Jakarta
Greenpeace Soroti Krisis Iklim di Tengah Minimnya Ruang Aman Warga Jakarta
LSM/Figur
Interpol Sita 30.000 Satwa dan Tanaman Ilegal di 134 Negara, Perdagangan Daging Meningkat
Interpol Sita 30.000 Satwa dan Tanaman Ilegal di 134 Negara, Perdagangan Daging Meningkat
Pemerintah
PGE Konsisten Lestarikan Elang Jawa di Kamojang Jawa Barat
PGE Konsisten Lestarikan Elang Jawa di Kamojang Jawa Barat
Pemerintah
Indeks Investasi Hijau Ungkap Bank Nasional di Posisi Teratas Jalankan ESG
Indeks Investasi Hijau Ungkap Bank Nasional di Posisi Teratas Jalankan ESG
LSM/Figur
Korea Selatan Larang Label Plastik di Botol Air Minum per Januari 2026
Korea Selatan Larang Label Plastik di Botol Air Minum per Januari 2026
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau