Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
HILIRISASI INDUSTRI

Tingkatkan Kesadaran K3, PT GNI Adakan Pelatihan dan Sertifikasi SIO bagi Operator Alat Berat

Kompas.com, 4 Desember 2024, 16:11 WIB
Sheila Respati

Penulis

KOMPAS.com – Industri smelter merupakan salah satu bidang usaha yang kompleks. Proses yang panjang ini tidak hanya melibatkan sumber daya manusia (SDM) atau karyawan saja, tetapi juga penggunaan alat-alat berat untuk meningkatkan produktivitas di setiap lini operasional.

Secara umum, industri smelter biasanya menggunakan alat berat seperti excavator, crane, dan dump truck dalam proses pemindahan mineral yang disuplai oleh mining site ke lokasi peleburan. Alat-alat berat ini sudah dirancang khusus untuk menangani beban yang berat dengan kondisi lingkungan yang berbahaya. Namun, pekerjaan dengan alat-alat berat tersebut pun perlu dilakukan dengan kehati-hatian dan memastikan keamanan operatornya.

Penggunaan alat berat sudah diatur pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja (Permenaker) Nomor 8 Tahun 2020 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut. Aturan ini dibuat sebagai tindak lanjut tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) untuk melindungi pekerja dari risiko yang mungkin terjadi akibat penggunaan alat berat.

Adapun lingkup aturan tersebut juga mencakup persyaratan teknis mengenai standar yang harus dipenuhi oleh alat berat atau pesawat angkat dan pesawat, termasuk excavator dan truk besar, tentang kekuatan, stabilitas, dan sistem pengaman. Aturan tersebut juga mengatur tentang pengoperasian yang aman, termasuk persyaratan bagi operator, pengawasan, dan izin operasi.

Baca juga: PT GNI Wujudkan Komitmen Keberlanjutan Lingkungan dengan Penanaman Mangrove

Oleh karenanya, pemerintah pun mulai menggencarkan pelatihan kerja untuk operator alat berat guna mencegah kecelakaan kerja di perusahaan smelter. Hal ini dilakukan untuk mendukung peningkatan K3 dan mengurangi risiko kecelakaan kerja.

Salah satu perusahaan yang dengan positif menanggapi usulan tersebut adalah PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) yang melaksanakan uji kompetensi dan sertifikasi izin operator (SIO). Agenda ini dilakukan untuk meningkatkan kompetensi kerja karyawan di bidang K3, khususnya bagi operator alat berat.

Head of Corporate Communication PT GNI Mellysa Tanoyo mengatakan, program pelatihan yang diselenggarakan oleh perusahaan mencakup berbagai aspek penting dalam operasional smelter yang bermanfaat untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan para tenaga kerja operator alat berat.

“Pelatihan ini disusun secara menyeluruh oleh para ahli di bidang industri. Didampingi oleh instruktur yang berpengalaman dan dengan dukungan dari Kementerian Ketenagakerjaan. Dengan begitu, peserta memperoleh pengetahuan yang sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini,” ungkapnya.

Selain meningkatkan kerja, Mellysa beranggapan bahwa pelatihan tersebut juga mampu mendorong karyawan dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja. Ia menilai, hal ini dapat dicapai karena karyawan mampu mengimplementasikan ilmu yang telat didapat.

Baca juga: Dukung Capaian SDG, PT GNI Raih Penghargaan di Ajang Perhumas PT Excellence Awards 2024

Dampak positif ini turut dirasakan oleh salah satu peserta yang ikut pelatihan. Ia menilai bahwa pelatihan dan sertifikasi SIO membantu karyawan lebih memahami pentingnya keselamatan kerja dan penerapan K3 di lingkungan kerja.

“Sebagai peserta pelatihan K3 dari PT GNI, saya merasa agenda ini sangat bermanfaat. (Pelatihan) ini membantu saya sehingga bisa bekerja lebih aman dan efektif sekaligus menjaga kesehatan dan keselamatan rekan kerja saya,” ucap peserta pelatihan.

Sebagai informasi, pelatihan dan sertifikasi SIO tersebut diadakan secara berkala. Baru-baru ini, PT GNI telah menggelar Sertifikasi Tenaga Kerja Bangunan Tinggi Kelas II. Materi yang diberikan antara lain seperti Karakteristik Lantai Kerja, Prinsip Penerapan Faktor Jatuh, Prosedur Kerja Aman, Teknik Penyelamatan dalam Keadaan Darurat, serta pembaruan terkait teknologi terbaru dalam konstruksi bangunan tinggi, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas di lapangan.

PT GNI juga menegaskan aspek keselamatan kerja merupakan prioritas utama dalam operasional perusahaan. Program sertifikasi ini dirancang untuk memastikan bahwa para pekerja memahami prosedur keselamatan yang sesuai, khususnya saat bekerja di proyek bangunan tinggi yang memerlukan ketelitian dan kehati-hatian ekstra. (Rindu P Hestya)

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Kemenhut Musnahkan 98,8 Hektar Kebun Sawit Ilegal di TN Berbak Sembilang Jambi
Kemenhut Musnahkan 98,8 Hektar Kebun Sawit Ilegal di TN Berbak Sembilang Jambi
Pemerintah
Indonesia Bisa Contoh India, Ini 4 Strategi Kembangkan EBT
Indonesia Bisa Contoh India, Ini 4 Strategi Kembangkan EBT
LSM/Figur
Waspada Hujan Lebat hingga 22 Desember, BMKG Pantau 3 Siklon Tropis
Waspada Hujan Lebat hingga 22 Desember, BMKG Pantau 3 Siklon Tropis
Pemerintah
Walhi NTB Desak Pemerintah Moratorium IPR di 60 Titik
Walhi NTB Desak Pemerintah Moratorium IPR di 60 Titik
LSM/Figur
Banjir Rob Kian Meluas, Akademisi Unair Peringatkan Dampak Jangka Panjang bagi Pesisir Indonesia
Banjir Rob Kian Meluas, Akademisi Unair Peringatkan Dampak Jangka Panjang bagi Pesisir Indonesia
Pemerintah
Kalimantan dan Sumatera Jadi Pusat Kebakaran Hutan dan Lahan Selama 25 Tahun Terakhir
Kalimantan dan Sumatera Jadi Pusat Kebakaran Hutan dan Lahan Selama 25 Tahun Terakhir
LSM/Figur
Indonesia Perlu Belajar dari India untuk Transisi Energi
Indonesia Perlu Belajar dari India untuk Transisi Energi
LSM/Figur
Respons PT TPL usai Prabowo Minta Perusahaan Diaudit dan Dievaluasi
Respons PT TPL usai Prabowo Minta Perusahaan Diaudit dan Dievaluasi
Swasta
DLH DKI Siapkan 148 Truk Tertutup untuk Angkut Sampah ke RDF Rorotan
DLH DKI Siapkan 148 Truk Tertutup untuk Angkut Sampah ke RDF Rorotan
Pemerintah
Perancis Perketat Strategi Net Zero, Minyak dan Gas Siap Ditinggalkan
Perancis Perketat Strategi Net Zero, Minyak dan Gas Siap Ditinggalkan
Pemerintah
3.000 Gletser Diprediksi Hilang Setiap Tahun pada 2040
3.000 Gletser Diprediksi Hilang Setiap Tahun pada 2040
LSM/Figur
IATA Prediksi Produksi SAF 2025 1,9 Juta Ton, Masih Jauh dari Target
IATA Prediksi Produksi SAF 2025 1,9 Juta Ton, Masih Jauh dari Target
Pemerintah
Dorong Keselamatan Kerja, Intiwi Pamerkan Teknologi Las Berbasis VR Manufacturing Indonesia 2025
Dorong Keselamatan Kerja, Intiwi Pamerkan Teknologi Las Berbasis VR Manufacturing Indonesia 2025
Swasta
Gelondong Bernomor Di Banjir Sumatera
Gelondong Bernomor Di Banjir Sumatera
Pemerintah
Permata Bank dan PT Mitra Natura Raya Dorong Konservasi Alam lewat Tour de Kebun Raya
Permata Bank dan PT Mitra Natura Raya Dorong Konservasi Alam lewat Tour de Kebun Raya
Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau