Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAGE Fase 2 Diteruskan dengan Fokus Ekonomi Sirkular dan Keuangan Berkelanjutan

Kompas.com - 04/12/2024, 09:43 WIB
Bambang P. Jatmiko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia terpilih kembali untuk melanjutkan program Partnership for Actions on Green Economy (PAGE) Fase 2 dengan dua tema besar, yaitu ekonomi sirkular (ES) dan keuangan yang berkelanjutan.

Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Wakil Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Febrian Alphyanto Ruddyard menyatakan bahwa PAGE merupakan program kemitraan antar lima badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), delapan mitra pendanaan, dan 22 negara mitra yang bekerja sama untuk melakukan transformasi ekonomi menjadi katalis bagi keberlanjutan.

Pada tahun 2017, pemerintah Indonesia melalui Bappenas meluncurkan Inisiatif Pembangunan Rendah Karbon/PRK (Low Carbon Development Initiative) untuk mencapai pembangunan rendah karbon, tata kelola sumber daya berkelanjutan, dan pengentasan kemiskinan.

Baca juga:

“Kontribusi program PAGE dengan kolaborasi berbagai institusi telah memiliki dampak positif terhadap perumusan kebijakan dan implementasi ekonomi hijau yang bersifat lebih transformatif,” ungkap Wakil Menteri PPN sebagaimana dilansir dari Antara, Rabu (04/12/2024).

Sejalan dengan PRK/LCDI sebagai prioritas pembangunan nasional dan tulang punggung untuk transisi ekonomi hijau, Indonesia bergabung sebagai negara mitra PAGE di tahun 2018.

PAGE Indonesia yang telah berlangsung selama 2019-2024 berkomitmen untuk mendukung integrasi ekonomi hijau ke dalam perencanaan dan implementasi kebijakan pada sektor terpilih, serta meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) inklusif.

Empat Topik Sebelumnya

Selama lima tahun pelaksanaan PAGE di Indonesia, topik utama yang dikerjakan mencakup ekonomi sirkular, transisi energi, dekarbonisasi industri, serta peningkatan kapasitas SDM untuk mencapai target ekonomi hijau.

Hasilnya, telah diselesaikan 15 Laporan Kajian Utama Analisis Kebijakan dan empat Kajian Dokumen Strategis.

Beberapa di antaranya ialah pengurangan dan pengelolaan susut dan sisa pangan, Indeks Ekonomi Hijau, transisi ke kendaraan listrik, model bisnis percepatan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap, serta pengembangan pekerjaan tenaga hijau.

Kemudian dilakukan juga peluncuran Peta Jalan dan Rencana Aksi Ekonomi Sirkular, Rencana Pembangunan Rendah Karbon di daerah Jawa Barat, Rencana Umum Energi Nasional dengan pendekatan sistem dinamis, dan Rencana Aksi Susut dan Sisa Pangan di provinsi Bali.

“Saya sampaikan apresiasi kepada lima agensi dari United Nations (PBB), yaitu UNDP (United Nations Development Programme), ILO (International Labour Organization), UNIDO (United Nations Industrial Development Organization), UNEP (United Nations Environment Programme), dan UNITAR (United Nations Institute for Training and Research) yang telah berkolaborasi dengan Kementerian PPN/Bappenas sejak tahun 2018 dalam melaksanakan program UN Partnership for Action on Green Economy (PAGE), untuk mendorong agenda ekonomi hijau dalam kebijakan nasional di Indonesia,” kata Febrian.

Baca juga:

Lembaran UN PAGE Fase 2 di Indonesia bertujuan untuk mengimplementasikan Peta Jalan dan Rencana Aksi Ekonomi Sirkular Indonesia.

Pertama adalah memperkuat kebijakan dan mekanisme implementasi ES dengan mengoperasikan peta jalan dan rencana aksi ES, memodelkan aksi ES pada target Nationally Determined Contribution (NDC, komitmen negara mengurangi emisi gas rumah kaca) Indonesia, serta meningkatkan data baseline, target, dan indikator.

Kedua yaitu strategi pembiayaan dan investasi dengan fokus mengidentifikasi kebutuhan investasi maupun insentif, serta memobilisasi berbagai sumber pendanaan.

Terakhir ialah policy labs, sebuah platform praktis berbasis aksi untuk menguji dan menyempurnakan intervensi kebijakan ES.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Sawah Menyusut, Petani Gurem Melejit, Alarm Ketahanan Pangan Nasional
Sawah Menyusut, Petani Gurem Melejit, Alarm Ketahanan Pangan Nasional
LSM/Figur
Krisis Iklim Bikin Aedes aegypti Naik Gunung, Risiko DBD Meningkat
Krisis Iklim Bikin Aedes aegypti Naik Gunung, Risiko DBD Meningkat
LSM/Figur
Mayoritas Bisnis Laporkan Keuntungan Ekonomi dari Dekarbonisasi
Mayoritas Bisnis Laporkan Keuntungan Ekonomi dari Dekarbonisasi
Swasta
Kementerian ESDM: Sektor Panas Bumi Serap 1.533 Tenaga Kerja Hijau
Kementerian ESDM: Sektor Panas Bumi Serap 1.533 Tenaga Kerja Hijau
Pemerintah
Potensi Panas Bumi RI Capai 23.742 MW, tapi Baru Terkelola 10 Persen
Potensi Panas Bumi RI Capai 23.742 MW, tapi Baru Terkelola 10 Persen
Pemerintah
Industri Pelayaran Terancam Gagal Capai Target Bahan Bakar Bersih 2030
Industri Pelayaran Terancam Gagal Capai Target Bahan Bakar Bersih 2030
Swasta
Anggaran Kemenhut 2026 DItetapkan Sebesar Rp 6,04 Triliun
Anggaran Kemenhut 2026 DItetapkan Sebesar Rp 6,04 Triliun
Pemerintah
Tradisi Sasi: Cerita, Realita, dan Harapannya untuk Konservasi
Tradisi Sasi: Cerita, Realita, dan Harapannya untuk Konservasi
LSM/Figur
Guru Besar IPB: Revisi PP 24/2021 Harus Dijalankan dengan Hati-hati
Guru Besar IPB: Revisi PP 24/2021 Harus Dijalankan dengan Hati-hati
LSM/Figur
Belasan Tahun Dirawat, Orang Utan Mungky dan Dodo Kini Kembali ke Hutannya
Belasan Tahun Dirawat, Orang Utan Mungky dan Dodo Kini Kembali ke Hutannya
LSM/Figur
Celios Dorong 23 Ribu Desa Jadi Basis Pangan Restoratif, Kurangi Ketergantungan Beras
Celios Dorong 23 Ribu Desa Jadi Basis Pangan Restoratif, Kurangi Ketergantungan Beras
LSM/Figur
Krisis Iklim: Petani Berjaket dan Gembol Es Batu, Meninggal karena Panas Ekstrem
Krisis Iklim: Petani Berjaket dan Gembol Es Batu, Meninggal karena Panas Ekstrem
LSM/Figur
Celios: Terlalu Beras, Kebijakan Pangan Kita Berisiko Hiperinflasi
Celios: Terlalu Beras, Kebijakan Pangan Kita Berisiko Hiperinflasi
LSM/Figur
KLH Perluas Perdagangan Karbon Global, Gandeng Global Carbon Council dan Plan Vivo
KLH Perluas Perdagangan Karbon Global, Gandeng Global Carbon Council dan Plan Vivo
Pemerintah
Penggunaan Pupuk Kimia Tinggi, Tanda Pertanian Indonesia Belum Berkelanjutan
Penggunaan Pupuk Kimia Tinggi, Tanda Pertanian Indonesia Belum Berkelanjutan
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau