KOMPAS.com - Microsoft akan menguji coba teknologi pendinginan tanpa air di pusat datanya pada 2026 untuk menghemat sumber daya dan mengurangi dampak lingkungan dari sektor tersebut.
Perusahaan ini juga akan memakai pendekatan tersebut di semua lokasi pusat datanya dalam beberapa tahun mendatang.
Wakil Presiden bidang rekayasa infrastruktur pusat data raksasa teknologi tersebut, Steve Solomon, telah mengonfirmasi berita tersebut dalam sebuah unggahan di blog, Senin (9/12/2024).
Sebagai informasi, pusat data merupakan konsumen sumber daya yang sangat besar, termasuk air yang digunakan secara luas untuk mendinginkan dan menjaga kelembapan di dalam fasilitas.
Baca juga:
Satu pusat data skala besar dapat menggunakan hingga 1,5 juta liter air per hari, angka yang signifikan jika mempertimbangkan masalah kelangkaan air global.
Hal tersebut tentu menimbulkan tantangan besar tak hanya bagi operator tetapi juga masyarakat di sekitarnya.
Seperti dikutip dari Edie, Kamis (12/12/2024) Microsoft pertama kali mengonfirmasi bahwa mereka telah meluncurkan rencananya untuk menerapkan teknologi pendinginan tanpa air yang inovatif di semua pusat data barunya pada Agustus lalu.
Desain tersebut akan mengurangi penggunaan lebih dari 125 juta liter air per tahun di setiap lokasi dan menggantikan metode pendinginan tradisional dengan sistem loop tertutup.
Sistem tersebut mencakup sirkuit air dingin, yang memompa air dingin di sekitar peralatan, memungkinkannya menyerap panas dari unit pemrosesan.
Air yang dihangatkan kemudian dikirim ke radiator untuk didinginkan. Air yang sama terus-menerus disirkulasikan, tanpa memerlukan pasokan air tawar.
Sistem ini akan menggantikan sistem pendingin yang menggunakan proses penguapan, yang mengakibatkan hilangnya air dan memerlukan pasokan air tawar.
MelansirSustainability Magazine, teknologi tanpa air Microsoft akan mulai diujicobakan di lokasi konstruksi baru di Arizona dan Wisconsin pada tahun 2026 dengan tujuan untuk lebih meningkatkan dan menyempurnakan teknologi ini untuk aplikasi yang lebih luas.
Selanjutnya, lokasi baru lainnya yang akan dibangun khusus dengan desain pusat data hemat air beroperasi pada paruh kedua tahun 2027.
Baca juga:
“Kami terus berinvestasi dalam meningkatkan desain dan pengoperasian pusat data kami untuk meminimalkan penggunaan air,” kata Solomon.
“Seiring dengan meningkatnya tantangan air, kami tahu bahwa kami memiliki lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan,” tambahnya.
Peralihan strategis tersebut tidak hanya bertujuan untuk mengoptimalkan efisiensi operasional mereka tetapi juga secara signifikan mengurangi jejak ekologis Microsoft.
Solomon juga menyatakan bahwa Microsoft telah meningkatkan efisiensi air di pusat datanya hingga 80 persen sejak tahun 2000, dengan peningkatan 39 persen tercatat antara tahun 2021 dan 2023 saja.
Microsoft juga telah mulai meluncurkan sistem daur ulang air dan reklamasi air di lokasi pusat data di Singapura dan di tiga negara bagian AS yaitu Texas, Washington, dan California.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya