KOMPAS.com - Seiring dengan terus meningkatnya permintaan kecerdasan buatan (AI), penggunaan energi yang diperlukan oleh pusat data untuk mendukung teknologi tersebut pun bertambah banyak.
Hype kecerdasan buatan pada akhirnya dibarengi dengan lonjakan emisi polutan emisi udara berbahaya yang dapat memengaruhi kesehatan publik.
Yang terjadi di Amerika Serikat bisa jadi contoh.
Banyak pusat data di AS yang masih bergantung pada bahan bakar fosil yang melepaskan polutan udara berbahaya, salah satunya adalah partikel halus.
Dan dikutip dari Interesting Engineering, Senin (30/12/2024), jika tren penggunaan energi saat ini terus berlanjut, pada 2030, pusat data di AS diperkirakan akan memicu 600.000 kasus asma dan 1.300 kematian dini setiap tahunnya.
Baca juga: Meta Beralih ke Energi Nuklir untuk Dekarbonisasi Pengembangan AI
Ini menjadi bukti dampak polusi udara tersebar luas.
"Dampak kesehatan masyarakat adalah dampak langsung dan nyata, dan dampak penting itu tidak terbatasdi sekitar pusat data beroperasi," jelas Shaolei Ren dari University of California, Riverside, Amerika Serikat.
Dalam studinya, peneliti menghitung berdasarkan permintaan energi pusat data.
Menurut penelitian, pembangkitan listrik yang diperlukan untuk melatih satu model AI dapat menghasilkan polutan setara dengan 10.000 perjalanan pulang pergi antara Los Angeles dan New York City.
Untuk mengevaluasi skala penuh dari dampak kesehatan ini, para peneliti menggunakan perangkat yang disediakan oleh Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA).
Dari hasil analisis, mereka memperkirakan bahwa pada tahun 2030, pusat data akan menciptakan biaya kesehatan publik nasional yang dapat melebihi 20 miliar dollar AS.
Angka ini dua kali lebih tinggi dari biaya kesehatan publik industri baja AS dan bahkan dapat menyaingi dampak kesehatan dari emisi jutaan kendaraan di negara bagian terbesar, seperti California.
Baca juga: Big Tech Beralih ke Energi Nuklir untuk Penuhi Teknologi AI
Sudah Dirasakan
Dampak kesehatan dari pusat data yang boros energi sebenarnya sudah dirasakan. Di Data Center Alley, Virginia, misalnya, generator bertenaga gas cadangan menyebabkan sekitar 14.000 kasus gejala asma.
Biaya kesehatan publik dari emisi ini adalah antara 220 juta dan 300 juta dollar AS per tahun, bahkan jika generator beroperasi hanya pada 10 persen dari tingkat polusi yang diizinkan.
Jika generator beroperasi pada tingkat maksimum yang diizinkan oleh otoritas negara bagian, total biaya kesehatan dapat melonjak hingga antara 2 miliar dan 3 miliar dollar per tahun.
Dampak emisi ini tidak terbatas pada penduduk lokal tetapi meluas ke orang-orang di negara bagian lain.
Sementara sejumlah perusahaan teknologi mengambil langkah-langkah untuk mengurangi dampak ini dengan mendukung sumber energi rendah emisi dan berinvestasi dalam proyek energi terbarukan dan tenaga nuklir, banyak pusat data masih sangat bergantung pada bahan bakar fosil.
Seiring dengan terus berkembangnya pusat data untuk memenuhi kebutuhan AI, mengatasi konsekuensi lingkungan dan kesehatan masyarakat akan menjadi semakin penting.
Penelitian lanjutan akan sangat penting untuk memahami sepenuhnya sejauh mana dampak ini dan untuk mengembangkan strategi guna meminimalkan dampak buruk terhadap kesehatan masyarakat.
Pre-print dari penelitian ini telah diunggah di arXiv.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya