Apabila pemerintah terus meningkatkan kapasitas angin, maka ada kemungkinan sumber listrik terbesar akan dikuasai pembangkit tenaga angin di 2025.
"Pembangkitan listrik yang lebih bersih di Inggris tahun 2024 membuat pemanas dan transportasi bertenaga listrik jauh lebih bermanfaat dalam hal pengurangan emisi karbon dioksida," ungkap tim peneliti.
Mobil berbahan bakar bensin, misalnya, menghasilkan 2,7 ton karbon diosida per tahun. Pada 2014, mobil listrik diprediksi menghasilkan 830 kg karbin dioksida, tetapi jumlahnya hanya 245 kg di 2024.
Baca juga: Pasokan Listrik Global Tak Mampu Penuhi Lonjakan Data Digital
Kendaraan listrik akan menghasilkan 50 persen karbon yang lebih rendah daripada mobil berbahan bakar bensin. Manfaat serupa terkait pengurangan emisi juga terbujti pada penggunaan pompa rumah tangga.
"Bagi rumah tangga yang menggunakan pompa panas, emisi dari pemanas rumah akan turun dari 1,4 total karbon dioksida pada tahun 2014 menjadi hanya 0,4 total karbon pada 2024," ucap peneliti.
Artinya, Inggris telah memangkas keluaran karbon dioksida sebesar 84 persen.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya