Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain India, China Nobatkan 2024 Jadi Tahun Terpanas

Kompas.com - 03/01/2025, 11:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Selain India, China juga melaporkan bahwa 2024 merupakan tahun terpanas di negara tersebut sepanjang sejarah pencatatan yang dimulai sekitar 60 tahun lalu.

Administrasi Meteorologi China melaporkan, suhu rata-rata selama 2024 mencapai 10,92 derajat celsius.

Suhu tersebut lebih tinggi 1,03 derajat bila dibandingkan temperatur rata-rata selama setahun pada 2023.

Baca juga: 2024 Jadi Tahun Terpanas di India dalam 123 Tahun Terakhir

"Tahun terhangat sejak dimulainya pencatatan lengkap pada 1961," kata Administrasi Meteorologi China, sebagaimana dilansir AFP, Rabu (1/12/2025).

Administrasi Meteorologi China menambahkan, 10 tahun terhangat sejak pencatatan dimulai pada 1961 semuanya terjadi pada abad ke-21.

Sementara itu, Shanghai yang menjadi pusat finansial "Negeri Panda" juga melaporkan 2024 sebagai tahun terpanas sejak pencatatan suhu dilakukan pada zaman Dinasti Qing, sebagaimana dilansir Reuters.

Suhu rata-rata Shanghai mencapai 18,8 derajat celsius pada 2024, yang merupakan tahun terpanas sejak pencatatan temperatur dilakukan pada 1873.

Baca juga: 2024 Disebut Jadi Tahun Terpanas Dalam Sejarah

India

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Departemen Meteorologi India melaporkan, 2024 menjadi tahun terpanas di "Negeri Anak Benua" tersebut sejak 1901 alias sekitar 123 tahun terakhir.

"Suhu udara permukaan daratan rata-rata tahunan di seluruh India pada 2024 adalah 0,65 derajat celsius di atas rata-rata jangka panjang, periode 1991-2020," kata Direktur Jenderal Departemen Meteorologi India Mrutyunjay Mohapatra, sebagaimana dilansir AFP, Rabu (1/1/2025).

Situasi negara padat penduduk di dunia tersebut mengikuti pola cuaca ekstrem global yang dipicu oleh perubahan iklim.

Beberapa hari sebelumnya, Organisasi Meteorologi Dunia atau World Meteorological Organization (WMO) memperkirakan, 2024 menjadi tahun terpanas sepanjang sejarah pencatatan.

Tak hanya cuaca panas, perubahan iklim memicu serangkaian peristiwa ekstrem yang memicu bencana alam dan menyebabkan kerusakan senilai miliaran dollar AS atau ratusan triliun rupiah.

India sendiri turut dilanda gelombang panas terpanjang tahun lalu. Suhu udara melonjak lebih dari 45 derajat celsius.

Baca juga: Studi Ungkap Penyebab 2023 Jadi Tahun Terpanas

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau