KOMPAS.com - Perusahaan yang memprioritaskan Corporate Social Responsibility (CSR) dan membuat situs web yang lebih ramah pengguna disebut akan meningkatkan kepercayaan konsumen untuk berbelanja di perusahaan tersebut.
Temuan itu berdasarkan studi yang dilakukan peneliti dari Universitas Nasional Chungnam di Korea Selatan baru-baru ini.
Dikutip dari Know ESG, Jumat (3/1/2025), peneliti melakukan studi terhadap konsumen online Jepang dan Korea Selatan dan meneliti bagaimana tanggung jawab sosial perusahaan dan pengalaman berbelanja yang ramah pengguna memengaruhi perilaku pembelian mereka.
Baca juga:
Sebagai informasi CSR adalah istilah yang digunakan untuk menyoroti kinerja sosial dan lingkungan suatu bisnis.
Artinya, perusahaan memiliki tanggung jawab terhadap masyarakat yang melampaui aktivitas bisnis inti mereka, seperti produksi, distribusi, penjualan, dan pemasaran.
Perusahaan kemudian mengomunikasikan kinerja ini melalui laporan CSR, ESG, atau keberlanjutan.
Menurut studi tersebut, jika sebuah perusahaan mendukung aktivitas CSR seperti keberlanjutan dan mengatasi masalah lingkungan, produk sebuah perusahaan akan lebih menarik bagi konsumen.
Dengan kombinasi pengalaman situs online yang baik, hal tersebut dapat meningkatkan frekuensi pembelian atau seberapa sering orang membeli produk secara daring.
Studi yang melibatkan 1.033 pembeli online di Jepang dan Korea Selatan juga menyoroti adanya perbedaan budaya dalam hal berbelanja.
Peneliti mencatat orang Korea Selatan lebih suka berbelanja online daripada orang Jepang.
Namun, orang Jepang mendukung aktivitas CSR dan bahkan merasa lebih nyaman membeli merek asing yang berkomitmen pada CSR.
Hal tersebut menunjukkan CSR memainkan peran konstruktif dalam membangun kepercayaan di antara pembeli yang membeli dari perusahaan asing.
Sehingga di Jepang, perusahaan asing yang mendukung CSR lebih mungkin memenangkan dukungan dan kepercayaan konsumen di sana.
Baca juga:
"Ketika konsumen merasa mudah untuk berbelanja daring, mereka cenderung membeli produk global. Faktanya, inisiatif CSR secara signifikan memperkuat hubungan antara daya beli daring dan frekuensi pembelian," ungkap Asisten Profesor Ha Kyung Lee dari Universitas Nasional Chungnam.
"CSR kemungkinan juga membantu menyelaraskan persepsi positif mereka tentang belanja daring, membuat pengaruh kontribusi sosial pada perilaku pembelian lebih kuat di Jepang daripada Korea Selatan," tambahnya lagi.
Seiring waktu, CSR pun dapat menjadi standar dalam e-commerce global, membantu menjembatani kesenjangan digital dan membuat belanja daring dapat diakses oleh lebih banyak orang.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya