Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakal Dirilis Tahun Ini, Biodiesel B40 Berpeluang Percepat Transisi Energi

Kompas.com - 07/01/2025, 16:19 WIB
Zintan Prihatini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan, penggunaan biodiesel B40 dapat mendorong percepatan transisi energi di Indonesia.

Kepala Organisasi Riset Energi dan Manufaktur BRIN Cuk Supriyadi Ali Nandar mengatakan, bahan bakar nabati seperti B40 dapat menjadi salah satu kontributor untuk memenuhi target pemanfaatan energi baru terbarukan sebesar 23 persen dari bauran energi nasional di 2025.

Hal itu merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 tentang kebijakan energi nasional. Namun, realisasinya hingga saat ini baru mencapai sekitar 13 persen.

Baca juga: Swasembada Energi Bukan Mimpi (1)

"B40 menjadi bagian dari program transisi energi yang diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, meningkatkan penggunaan energi terbarukan dan mendukung tujuan penurunan emisi gas rumah kaca," ujar Cuk saat dihubungi, Selasa (7/1/2024).

Ia menyampaikan, biodiesel B40 adalah campuran bahan bakar minyak yang terdiri dari 40 persen bahan bakar nabati (BBN) dan 60 persen solar atau minyak fosil. Cuk menyebut, BBN cenderung ramah lingkungan dan mampu menekan emisi gas rumah kaca.

"Biodiesel merupakan bahan bakar yang diproduksi dari bahan nabati yang ramah lingkungan. Penggunaan biodiesel dapat menurun kan emisi gas rumah kaca, menurunkan emisi partikulat," jelas dia.

Menurut penelitian, Indonesia memiliki lebih dari 40 jenis tanaman yang berpotensi menjadi bahan baku biodiesel. Akan tetapi, bahan baku yang sudah siap dan banyak tersedia di ialah minyak sawit.

Baca juga: Inggris Disebut Jadi Negara dengan Energi Listrik Terbersih di Dunia

Sementara bahan baku dari tanaman lain seperti jarak pagar, masih dalam penelitian lebih lanjut.

"Program diversifikasi bahan baku mencari alternatif bahan baku yang lebih murah menjadi salah satu topik riset prioritas, untuk keberlanjutan program pemanfaatan bahan bakar nabati nasional," tutur Cuk.

Mulai 1 Januari 2025

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan, pemerintah telah menetapkan penerapan B40 mulai 1 Januari 2025.

"Kami telah memutuskan peningkatan biodiesel dari B35 ke B40, dan hari ini kami umumkan sudah berlaku mulai 1 Januari 2025," kata Bahlil dalam keterangan tertulis, Jumat (3/1/2025).

Langkah ini, ucap Bahlil, sejalan dengan agenda Asta Cita Presiden Prabowo Subianto terkait ketahanan dan swasembada energi, serta target pemerintah mencapai net zero emisi pada 2060. Pemerintah juga menyiapkan rencana peningkatan lebih lanjut penggunaan B50 pada 2026.

Baca juga: Tunggu Regulasi Pemerintah, Pertamina Belum Jual Biodiesel B40

"Kami akan mendorong implementasi B50 pada tahun 2026 dan jika ini kami lakukan, maka impor terhadap tenaga surya, Insya Allah dipastikan sudah tidak ada lagi di tahun 2026," terang dia.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau