JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan modal ventura, East Ventures, membidik penyertaan modal untuk sejumlah perusahaan yang bergerak sektor yang dianggap potensial.
Salah satu sektor yang dilirik pada tahun ini adalah start up yang bergerak di teknologi iklim, di samping sektor lainnya yakni start up berbasis artificial intelligence (AI), sektor kesehatan, serta teknologi konsumen.
Dalam penjelasan resmi kepada media, Selasa (07/01/2025), East Ventures menyatakan bahwa perusahaan yang bergerak di sktor teknologi iklim menjadi area fokus yang penting, terutama dalam mengoptimalkan penggunaan energi terbarukan dan penghitungan karbon.
Baca juga:
"Pada bulan April 2024, East Ventures kembali meluncurkan Laporan Keberlanjutan tahunannya, yang menunjukkan upaya dan kemajuan berkelanjutan dalam mengintegrasikan kerangka kerja Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG) dalam operasi perusahaan dan di seluruh ekosistem East Ventures," tulis manajemen East Venture.
Sejumlah output yang sebelumnya dihasilkan salah satunya adalah Emission Calculator & Visualization Southeast Asia (ECOVISEA), kalkulator gas rumah kaca berbasis web gratis.
Kalkulator gas rumah kaca tersebut diinisiasi East Ventures bersama Kadin Indonesia.
Tahun lalu, East Ventures menyelenggarakan Kompetisi Climate Impact Innovations Challenge (CIIC) yang berkolaborasi dengan Temasek Foundation. Pada kegiatan tersebut, ada lebih dari 500 pendaftar dari lebih dari 50 negara di seluruh dunia.
Dari para pendaftar, terdapat tiga inovator iklim muncul sebagai juara yang memenangkan total Rp 10 miliar dalam pendanaan hibah untuk menguji solusi mereka di Indonesia.
Inovator tersebut yakni SunGreenH2, Hydrogen Refinery, dan AC Biode. Selain itu, DayaTani terpilih untuk menerima investasi sebesar 50.000 dollar AS dari Bakti Barito Foundation, sementara ENWISE menerima hadiah uang tunai sebesar 50.000 dollar AS dari Sinarmas Agribusiness & Food.
Baca juga: Evaluasi dan Proyeksi Pengelolaan Lingkungan di Era Krisis Iklim
"Dalam ekosistem East Ventures, perusahaan-perusahaan yang fokus pada teknologi hijau seperti Rekosistem dan Jejakin juga sedang bekerja pada masalah penting ini. Solusi sedang dikembangkan untuk meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi emisi, sejalan dengan tujuan keberlanjutan global," tulis East Ventures.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya