Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Air sampai Energi, Eco Masjid di Jogja Jawab Masalah Lingkungan

Kompas.com - 09/01/2025, 07:00 WIB
Zintan Prihatini,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk mendorong aksi lingkungan berbasis komunitas, Masjid Al Muharram di Yogyakarta memiliki konsep eco masjid.

Takmir Masjid Al Muharram Yogyakarta Ananto mengatakan, ada tujuh upaya berkelanjutan yang telah dilakukan.

“Sejak 2013 masjid kami memelopori program eco masjid dari masjid kami, yaitu pertama tentang arsitektur ramah lingkungan. Jadi bagaimana masjid dibuat sejak awal sudah harus ramah lingkungan akses cahayanya,” ujar Ananto dalam peluncuran Program Sedekah Karbon di Jakarta Pusat, Rabu (8/1/2025).

Masjid Al Muharram sendiri telah menggunakan 100 persen sinar matahari untuk penerangan pada siang hari. Selain itu, pihaknya meluncurkan gerakan pengelolaan sampah laut bersama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sejak 2021.

Kini, program tersebut telah diikuti masjid sampai gereja di berbagai wilayah. Tujuan utamanya, ujar Ananto, untuk menunjukkan bahwa sampah dapat memberikan manfaat besar untuk sosial dan lingkungan.

“Tahun 2024 kami menggelar sedekah sampah akbar di masjid untuk membantu Palestina. Terkumpul satu hari Rp 9 juta dari satu kampung,” ucap Ananto.

Baca juga: Lewat Sedekah Energi, Mosaic Gagas Transisi Energi Berbasis Masjid 

Pengelola masjid kemudian membantu menggalang dana hingga Rp 8,5 juta untuk menyalurkan 50 tanki air bersih ke tiga kecamatan di Gunung Kidul yang mengalami kekeringan. Dana itu didapatkan dari sedekah sampah.

Masjid tersebut mengembangkan program penghijauan dengan menanam pohon untuk memenuhi kebutuhan oksigen jamaah.

“Kalau kami punya 100 jemaah, maka berapa kebutuhan oksigen yang harus dihirup jemaah, maka berapa pohon yang harus kami tanam di sekitar masjid,” tutur dia.

Program lainnya ialah menggagas menampung air hujan untuk mengaliri air ke sumur-sumur tetangga. Mereka pun membentuk gerakan sedekah minyak jelanta.

“Yang keempat adalah gerakan sedekah sampah berbasis eco masjid yang pertama kami mulai di tahun 2013. Sekarang Alhamdulillah ditiru bahkan muslim Amerika ada sedekah sampah dan sedekah minyak jelantah,” terang Ananto.

Dia mengungkapkan, Masjid Al Muharram mulai menerapkan konsep ramah anak meskipun belum mendapatkan sertifikasi resmi.

Masjid ini aktif mendukung penggunaan energi terbarukan, dengan berbagai upaya untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil.

“Kemudian masjid ramah difabel dan masjid dengan energi terbarukan. Sebanyak 5.500 orang Indonesia membantu menyalurkan dari Rp. 2.000 sampai terkumpul Rp 8 juta dalam program Sedekah Karbon,” jelas Ananto.

Baca juga: Pertamina Hulu Energi Raih Rating Baik dalam ESG dari Lembaga Inggris

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau