JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina Hulu Energi (PHE), subholding Hulu Pertamina, meraih peringkat BBB dari lembaga rating internasional MSCI ESG Research UK Limited.
Hal ini dikarenakan PHE berkomitmen menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam kegiatan operasionalnya.
Rating ESG BBB MSCI adalah peringkat yang menunjukkan, perusahaan memiliki kemampuan untuk mengelola risiko ESG dengan baik.
Peringkat ini merupakan bagian dari sistem peringkat ESG MSCI yang menggunakan skala AAA atau sangat baik hingga CCC atau sangat buruk untuk menilai kinerja ESG perusahaan.
“Bagi kami, skor rating BBB telah menjadi indikator bagaimana komitmen pengelolaan lingkungan dan sosial di sekitar wilayah kami beroperasi,” kata Sekretaris Perusahaan Pertamina Hulu Energi Arya Dwi Paramita dalam keterangan tertulis, Selasa (7/1/2025).
“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan terkait, dan kami akan terus menjadikan prestasi ini sebagai motivasi untuk terus meningkatkan program yang berkelanjutan melalui berbagai inovasi,” imbuh dia.
Baca juga: Tunggu Regulasi Pemerintah, Pertamina Belum Jual Biodiesel B40
Adapun MSCI ESG Research UK Limited mengevaluasi berdasarkan data yang diperoleh dari informasi ESG perusahaan.
Ini mencakup menyebarkan sukarela pelaporan ESG, menyebarkan tata kelola perusahaan, laporan kerangka kerja yang tidak terkait dengan ESG, hingga informasi dari sumber lain.
Arya menjelaskan, penilian rating ESG MSCI terdiri dari delapan isu utama yaitu perincian segmen bisnis, emisi karbon, keanekaragaman hayati dan penggunaan lahan. Kemudian, emisi beracun dan limbah, kesehatan dan keselamatan, hubungan masyarakat, perilaku perusahaan, serta tata kelola perusahaan.
PHE memperoleh skor di atas rata-rata industri untuk penilaian emisi karbon dengan skor 6,2 Emisi beracun dan limbah dengan skor 5,4, hubungan masyarakat dengan skor 8,4, serta tata kelola perusahaan dengan skor 8,4.
PHE mengatakan, MSCI ESG Research UK Limited membagi nilai ESG dalam tiga kategori berdasarkan kinerja perusahaan terkait pengelolaan risiko ESG dan risiko bisnisnya. Ketiganya yakni kategori leader, average, dan laggard.
Pada kategori leader, MSCI membagi nilai ESG menjadi dua kelompok skor rating, AAA dan AA.
Baca juga: Pertamina Gelar 337 Penanaman Pohon, Dukung Gerakan Perhutanan Sosial
Sedangkan untuk kategori average, penilaian skor rating ESG dibagi menjadi tiga kelompok antara lain A, BBB, dan BB. Untuk kategori laggard, penilaian skor rating ESG dibagi menjadi dua kelompok, yaitu B dan CCC.
Kegiatan eksplorasi dan produksi migas merupakan kegiatan berisiko tinggi. Kategori leader menunjukkan, perusahaan telah mampu mengelola risiko dan isu material ESG dengan sangat baik.
Kategori rata-rata merupakan perusahaan dengan rekam jejak yang beragam atau baik dalam mengelola risiko dan peluang ESG. Katehori laggard mengatur soal perusahaan yang tertinggal dan gagal mengelola risiko ESG dibandingkan perusahaan lain dalam kategori industri sejenis.
Sementara itu, VP HSSE Pertamina Hulu Energi, Gelar Winayawidhi Suganda, menyatakan, health, safety, secure, dan environment akan terus memainkan peran penting dalam mendukung perusahaan mencapai target ESG rating.
“Melalui perannya ini, HSSE mendukung perusahaan untuk memenuhi target ESG, yang pada akhirnya meningkatkan rating ESG perusahaan dan mendukung keinginan jangka panjang,” ucap Gelar.
Baca juga: Pertamina Siapkan Dua Kilang untuk Produksi Biodiesel B40
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya