Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Hulu Energi Raih Rating Baik dalam ESG dari Lembaga Inggris

Kompas.com, 7 Januari 2025, 18:06 WIB
Zintan Prihatini,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina Hulu Energi (PHE), subholding Hulu Pertamina, meraih peringkat BBB dari lembaga rating internasional MSCI ESG Research UK Limited.

Hal ini dikarenakan PHE berkomitmen menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam kegiatan operasionalnya.

Rating ESG BBB MSCI adalah peringkat yang menunjukkan, perusahaan memiliki kemampuan untuk mengelola risiko ESG dengan baik.

Peringkat ini merupakan bagian dari sistem peringkat ESG MSCI yang menggunakan skala AAA atau sangat baik hingga CCC atau sangat buruk untuk menilai kinerja ESG perusahaan.

“Bagi kami, skor rating BBB telah menjadi indikator bagaimana komitmen pengelolaan lingkungan dan sosial di sekitar wilayah kami beroperasi,” kata Sekretaris Perusahaan Pertamina Hulu Energi Arya Dwi Paramita dalam keterangan tertulis, Selasa (7/1/2025).

“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan terkait, dan kami akan terus menjadikan prestasi ini sebagai motivasi untuk terus meningkatkan program yang berkelanjutan melalui berbagai inovasi,” imbuh dia.

Baca juga: Tunggu Regulasi Pemerintah, Pertamina Belum Jual Biodiesel B40  

Adapun MSCI ESG Research UK Limited mengevaluasi berdasarkan data yang diperoleh dari informasi ESG perusahaan.

Ini mencakup menyebarkan sukarela pelaporan ESG, menyebarkan tata kelola perusahaan, laporan kerangka kerja yang tidak terkait dengan ESG, hingga informasi dari sumber lain.

Arya menjelaskan, penilian rating ESG MSCI terdiri dari delapan isu utama yaitu perincian segmen bisnis, emisi karbon, keanekaragaman hayati dan penggunaan lahan. Kemudian, emisi beracun dan limbah, kesehatan dan keselamatan, hubungan masyarakat, perilaku perusahaan, serta tata kelola perusahaan.

PHE memperoleh skor di atas rata-rata industri untuk penilaian emisi karbon dengan skor 6,2 Emisi beracun dan limbah dengan skor 5,4, hubungan masyarakat dengan skor 8,4, serta tata kelola perusahaan dengan skor 8,4.

PHE mengatakan, MSCI ESG Research UK Limited membagi nilai ESG dalam tiga kategori berdasarkan kinerja perusahaan terkait pengelolaan risiko ESG dan risiko bisnisnya. Ketiganya yakni kategori leader, average, dan laggard.

Pada kategori leader, MSCI membagi nilai ESG menjadi dua kelompok skor rating, AAA dan AA.

Baca juga: Pertamina Gelar 337 Penanaman Pohon, Dukung Gerakan Perhutanan Sosial

Sedangkan untuk kategori average, penilaian skor rating ESG dibagi menjadi tiga kelompok antara lain A, BBB, dan BB. Untuk kategori laggard, penilaian skor rating ESG dibagi menjadi dua kelompok, yaitu B dan CCC.

Kegiatan eksplorasi dan produksi migas merupakan kegiatan berisiko tinggi. Kategori leader menunjukkan, perusahaan telah mampu mengelola risiko dan isu material ESG dengan sangat baik.

Kategori rata-rata merupakan perusahaan dengan rekam jejak yang beragam atau baik dalam mengelola risiko dan peluang ESG. Katehori laggard mengatur soal perusahaan yang tertinggal dan gagal mengelola risiko ESG dibandingkan perusahaan lain dalam kategori industri sejenis.

Sementara itu, VP HSSE Pertamina Hulu Energi, Gelar Winayawidhi Suganda, menyatakan, health, safety, secure, dan environment akan terus memainkan peran penting dalam mendukung perusahaan mencapai target ESG rating.

“Melalui perannya ini, HSSE mendukung perusahaan untuk memenuhi target ESG, yang pada akhirnya meningkatkan rating ESG perusahaan dan mendukung keinginan jangka panjang,” ucap Gelar.

Baca juga: Pertamina Siapkan Dua Kilang untuk Produksi Biodiesel B40

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
CIMB Niaga Salurkan 'Green Financing' Syariah ke IKPT untuk Dukung Transisi Energi
CIMB Niaga Salurkan "Green Financing" Syariah ke IKPT untuk Dukung Transisi Energi
Swasta
Permintaan Batu Bara Dunia Capai Puncak Tahun Ini, Tapi Melandai 2030
Permintaan Batu Bara Dunia Capai Puncak Tahun Ini, Tapi Melandai 2030
Pemerintah
Pulihkan Ekosistem Sungai, Jagat Satwa Nusantara Lepasliarkan Ikan Kancra di Bogor
Pulihkan Ekosistem Sungai, Jagat Satwa Nusantara Lepasliarkan Ikan Kancra di Bogor
LSM/Figur
Riau dan Kalimantan Tengah, Provinsi dengan Masalah Kebun Sawit Masuk Hutan Paling Rumit
Riau dan Kalimantan Tengah, Provinsi dengan Masalah Kebun Sawit Masuk Hutan Paling Rumit
LSM/Figur
366.955 Hektar Hutan Adat Ditetapkan hingga November 2025
366.955 Hektar Hutan Adat Ditetapkan hingga November 2025
Pemerintah
Suhu Arktik Pecahkan Rekor Terpanas Sepanjang Sejarah, Apa Dampaknya?
Suhu Arktik Pecahkan Rekor Terpanas Sepanjang Sejarah, Apa Dampaknya?
LSM/Figur
Pembelian Produk Ramah Lingkungan Meningkat, tapi Pesan Keberlanjutan Meredup
Pembelian Produk Ramah Lingkungan Meningkat, tapi Pesan Keberlanjutan Meredup
LSM/Figur
Menjaga Napas Terakhir Orangutan Tapanuli dari Ancaman Banjir dan Hilangnya Rimba
Menjaga Napas Terakhir Orangutan Tapanuli dari Ancaman Banjir dan Hilangnya Rimba
LSM/Figur
FWI Soroti Celah Pelanggaran Skema Keterlanjuran Kebun Sawit di Kawasan Hutan
FWI Soroti Celah Pelanggaran Skema Keterlanjuran Kebun Sawit di Kawasan Hutan
LSM/Figur
Menhut Raja Juli Soroti Lemahnya Pengawasan Hutan di Daerah, Anggaran dan Personel Terbatas
Menhut Raja Juli Soroti Lemahnya Pengawasan Hutan di Daerah, Anggaran dan Personel Terbatas
Pemerintah
Menhut Raja Juli Sebut Tak Pernah Beri Izin Pelepasan Kawasan Hutan Setahun Terakhir
Menhut Raja Juli Sebut Tak Pernah Beri Izin Pelepasan Kawasan Hutan Setahun Terakhir
Pemerintah
Krisis Iklim Picu Berbagai Jenis Penyakit, Ancam Kesehatan Global
Krisis Iklim Picu Berbagai Jenis Penyakit, Ancam Kesehatan Global
Pemerintah
Petani Rumput Laut di Indonesia Belum Ramah Lingkungan, Masih Terhalang Biaya
Petani Rumput Laut di Indonesia Belum Ramah Lingkungan, Masih Terhalang Biaya
Pemerintah
Kemenhut Musnahkan 98,8 Hektar Kebun Sawit Ilegal di TN Berbak Sembilang Jambi
Kemenhut Musnahkan 98,8 Hektar Kebun Sawit Ilegal di TN Berbak Sembilang Jambi
Pemerintah
Indonesia Bisa Contoh India, Ini 4 Strategi Kembangkan EBT
Indonesia Bisa Contoh India, Ini 4 Strategi Kembangkan EBT
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau