Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perdagangan Karbon Internasional di IDX: Baru 1 dari Energi Terbarukan

Kompas.com - 14/01/2025, 17:33 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

"Para pembeli kredit itu akan juga berhati-hati dalam memastikan kredibilitas mereka tetap terjaga," ungkapnya pada Kompas.com pada Selasa (14/1/2025).

Namun, ternyata bukan hanya Indonesia yang melakukan hal tersebut. China dan India juga berupaya memonetisasi karbon dari pembangkit listrik gas.

Climate Home News pada Maret 2024 lalu mewartakan, terdapat 10 proyek gas di Asia yang jika ditotal menghasilkan reduksi emisi 19 juta ton karbon dioksida ekuivalen per tahun.

Jonathan Crook dari Carbon Market Watch menyatakan, "Proyek-proyek tersebut sangat tidak pantas."

Salah satu sebabnya adalah karena proyek itu sebenarnya bergantung pada infrastruktur energi fosil.

Putra Adhiguna mengatakan, Indonesia lewat perdagangan karbon internasional di bursa kali ini mungkin baru "testing the water." 

Apakah akan ditanggapi positif oleh pasar dan laku? Let's see....

Baca juga: Bagaimana Cara Kerja Perdagangan Karbon?

 

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Survei: 88 Persen Perusahaan Nilai Keberlanjutan Itu Cuan, Bukan Beban
Survei: 88 Persen Perusahaan Nilai Keberlanjutan Itu Cuan, Bukan Beban
Swasta
Tuntutan Lebih dari 600 LSM Global, Desak Perjanjian Plastik yang Ampuh
Tuntutan Lebih dari 600 LSM Global, Desak Perjanjian Plastik yang Ampuh
LSM/Figur
Pestisida Picu Komplikasi pada Ibu Hamil, Kian Parah jika Banyak Jenisnya
Pestisida Picu Komplikasi pada Ibu Hamil, Kian Parah jika Banyak Jenisnya
LSM/Figur
Energi Pusat Data: PBB Pilih Terbarukan, Trump Gas Fosil, Indonesia?
Energi Pusat Data: PBB Pilih Terbarukan, Trump Gas Fosil, Indonesia?
Pemerintah
Laporan Keamanan Siber 2025: Hacktivist Berevolusi, Serangan Disponsori Negara Meningkat
Laporan Keamanan Siber 2025: Hacktivist Berevolusi, Serangan Disponsori Negara Meningkat
Swasta
AI Tingkatkan Risiko Serangan Siber, Bagaimana Antisipasinya?
AI Tingkatkan Risiko Serangan Siber, Bagaimana Antisipasinya?
Swasta
Menambang dengan Amanah, Mengajak dengan Paham
Menambang dengan Amanah, Mengajak dengan Paham
LSM/Figur
Suhu Meningkat di Jepang Picu Kelangkaan Pasokan Matcha
Suhu Meningkat di Jepang Picu Kelangkaan Pasokan Matcha
Pemerintah
Menteri LH: Pembakaran Hutan adalah Kejahatan Lingkungan Berat
Menteri LH: Pembakaran Hutan adalah Kejahatan Lingkungan Berat
Pemerintah
Melihat Harimau sebagai Bagian dari Kearifan Lokal Masyarakat Sumatra
Melihat Harimau sebagai Bagian dari Kearifan Lokal Masyarakat Sumatra
LSM/Figur
Kemenhut Bakal Bentuk PP Turunan UU Konservasi SDA, Masyarakat Adat Dipastikan Terlibat
Kemenhut Bakal Bentuk PP Turunan UU Konservasi SDA, Masyarakat Adat Dipastikan Terlibat
Pemerintah
Investasi Pompa Air Rp 1,7 Triliun untuk Pangan: Solusi atau Ancaman Baru?
Investasi Pompa Air Rp 1,7 Triliun untuk Pangan: Solusi atau Ancaman Baru?
LSM/Figur
29 Pelaku Pembakaran Hutan dan Lahan di Riau Ditangkap, 213 Hektare Rusak
29 Pelaku Pembakaran Hutan dan Lahan di Riau Ditangkap, 213 Hektare Rusak
Pemerintah
5 Prasyarat agar Swasembada Pangan Sejalan dengan Keberlanjutan
5 Prasyarat agar Swasembada Pangan Sejalan dengan Keberlanjutan
LSM/Figur
Api Membakar Sumatera, Fakta-fakta Terbaru Karhutla 2025
Api Membakar Sumatera, Fakta-fakta Terbaru Karhutla 2025
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau