Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Kendraan Listrik di China Lampaui Mobil Tradisional Pada 2025

Kompas.com - 14/01/2025, 12:45 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Transportasi berkelanjutan China menandai transformasi bersejarah pada 2025, seiring dengan penjualan kendaraan listrik (EV) untuk pertama kalinya akan melampaui mobil berbahan bakar fosil di negara tersebut.

Mengutip Financial Times, Selasa (14/1/2025), diproyeksikan pasar EV domestik China akan tumbuh sebesar 20 persen setiap tahun dan mencapai lebih dari 12 juta kendaraan pada tahun 2025.

Pertumbuhan ini mencakup kendaraan listrik bertenaga baterai dan hibrida plug-in. Hal ini juga disebut sebagai perubahan dramatis dalam perilaku konsumen dan dinamika industri.

Tidak hanya itu saja, tonggak bersejarah tersebut memosisikan China sebagai pemimpin dalam transportasi berkelanjutan di dunia, beberapa tahun lebih maju dari negara-negara Barat.

Baca juga:

Sementara itu, penjualan kendaraan bermesin pembakaran internal diperkirakan akan turun lebih dari 10 persen menjadi di bawah 11 juta unit, yang menyoroti percepatan transisi dari transportasi yang bergantung pada bahan bakar fosil.

Sementara itu mengutip Sustainability News, Selasa (14/1/2025) salah satu produsen yang menggambarkan keberhasilan inisiatif transportasi berkelanjutan China adalah BYD.

Perusahaan tersebut mengirimkan sekitar 4.3 juta kendaraan listrik pada 2024, membuatnya menjadi produsen mobil terbesar di China dan melampaui raksasa industri tradisional SAIC.

Pencapaian BYD ini juga menunjukkan bagaimana solusi mobilitas berkelanjutan berhasil bersaing dan mengungguli kendaraan konvensional jika didukung oleh insentif kebijakan dan kondisi pasar yang tepat.

Dukungan Pemerintah

Dukungan pemerintah telah berperan penting dalam mendorong transformasi ini. Pendekatan strategis Beijing mencakup program tukar tambah yang menawarkan subsidi melebihi 2.800 dollar AS bagi konsumen yang beralih dari kendaraan konvensional ke model listrik atau hibrida.

Kerangka kebijakan tersebut kemudian meluas ke perencanaan kota. Banyak besar lantas menerapkan kebijakan lisensi preferensial untuk kendaraan energi baru, menciptakan ekosistem komprehensif yang mendukung adopsi transportasi berkelanjutan.

Lanskap kompetitif juga telah mendorong inovasi dan pengurangan biaya di sektor EV China.

Produsen telah mencapai skala ekonomi dan kemajuan teknologi yang signifikan, sehingga pilihan transportasi berkelanjutan semakin mudah diakses oleh konsumen pasar massal.

Lingkungan kompetitif juga menarik pendatang baru, termasuk perusahaan teknologi seperti Xiaomi yang berhasil mengirimkan lebih dari 130.000 unit model EV pertamanya pada 2024.

Sementara sektor transportasi berkelanjutan China terus tumbuh pesat, adopsi EV di Eropa dan AS menghadapi hambatan dari suku bunga tinggi, kekhawatiran inflasi, dan dukungan kebijakan yang tidak konsisten.

Baca juga:

Perbedaan ini menggarisbawahi efektivitas pendekatan terkoordinasi China terhadap mobilitas berkelanjutan, yang menggabungkan kerangka kebijakan yang kuat dengan inovasi yang digerakkan pasar.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Tantangan ESG dan Arah Baru Tata Kelola Mineral Kritis Indonesia
Tantangan ESG dan Arah Baru Tata Kelola Mineral Kritis Indonesia
LSM/Figur
Perubahan Iklim, Perempuan Terpaksa Jadi Tulang Punggung Tanpa Jaminan Sosial
Perubahan Iklim, Perempuan Terpaksa Jadi Tulang Punggung Tanpa Jaminan Sosial
LSM/Figur
Duit China Dorong Transisi Energi ASEAN, tapi Politik Global Menahan
Duit China Dorong Transisi Energi ASEAN, tapi Politik Global Menahan
Pemerintah
Lestari Awards 2025 Umumkan Juri Inisiatif Keberlanjutan Terbaik
Lestari Awards 2025 Umumkan Juri Inisiatif Keberlanjutan Terbaik
Swasta
Di Kalsel, Ahli IPB Kenalkan Pertanian Hemat Lahan 'Garden Tower'
Di Kalsel, Ahli IPB Kenalkan Pertanian Hemat Lahan "Garden Tower"
Pemerintah
Pemerintah Bakal Revitalisasi Tambak dan Bangun Hutan Mangrove di Pantura
Pemerintah Bakal Revitalisasi Tambak dan Bangun Hutan Mangrove di Pantura
Pemerintah
Terobosan AI Google, Pangkas Emisi Lampu Lalu Lintas
Terobosan AI Google, Pangkas Emisi Lampu Lalu Lintas
Swasta
Penanaman Hutan di Wilayah Tropis Jadi Strategi Atasi Krisis Iklim
Penanaman Hutan di Wilayah Tropis Jadi Strategi Atasi Krisis Iklim
Pemerintah
Ramai soal Tambang Nikel Raja Ampat, KKP Kerahkan Tim untuk Cek
Ramai soal Tambang Nikel Raja Ampat, KKP Kerahkan Tim untuk Cek
Pemerintah
Perubahan Iklim, Siswa Pekalongan Sakit dan Gatal akibat Rob, Tak Fokus Belajar
Perubahan Iklim, Siswa Pekalongan Sakit dan Gatal akibat Rob, Tak Fokus Belajar
LSM/Figur
Mikroplastik Ditemukan di Udara Indonesia, Bisa Picu Autoimun
Mikroplastik Ditemukan di Udara Indonesia, Bisa Picu Autoimun
LSM/Figur
Perubahan Iklim Bikin Laut Menderita, Dampaknya Bisa Seret Kita Semua
Perubahan Iklim Bikin Laut Menderita, Dampaknya Bisa Seret Kita Semua
Pemerintah
Seluas 17.000 Hektar, Ruang Hidup Suku Boti Perlu Segera Jadi Hutan Adat
Seluas 17.000 Hektar, Ruang Hidup Suku Boti Perlu Segera Jadi Hutan Adat
Pemerintah
Bukan Sihir, Ini Sains: Plastik Temuan Ilmuwan Jepang Terurai dalam Sekejap, Tanpa Jejak
Bukan Sihir, Ini Sains: Plastik Temuan Ilmuwan Jepang Terurai dalam Sekejap, Tanpa Jejak
LSM/Figur
MIND ID Targetkan Penurunan 21,4 Persen Emisi GRK pada 2030
MIND ID Targetkan Penurunan 21,4 Persen Emisi GRK pada 2030
BUMN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau