Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

100 Hari Prabowo-Gibran, Ini Pejabat Energi dan Lingkungan dengan Skor Tertinggi hingga Terendah

Kompas.com - 22/01/2025, 13:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Selama 100 hari masa jabatan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, jajaran menteri Kabinet Merah Putih turut dinilai kinerjanya.

Penilaian tersebut dilakukan salah satunya oleh lembaga think tank Center of Economic and Law Studies (Celios) melalui studi terbaru berjudul Rapor 100 Hari Prabowo-Gibran yang dirilis Selasa (21/1/2025).

Lembaga tersebut menilai kinerja jajaran kabinet Prabowo-Gibran selama 100 hari pertama dalam bidang ekonomi, energi, lingkungan hidup, serta penegakan hukum.

Baca juga: Pengamat: Perguruan Tinggi yang Kelola Tambang Berkontribusi Rusak Lingkungan

Dalam bidang energi dan lingkungan, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani menjadi menteri yang memiliki nilai paling tinggi dengan skor 42.

Disusul Menteri Agraria dan Tata Ruang Nusron Wahid dengan skor 22 dan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq dengan skor 6.

Sedangkan pejabat di bidang energi dan lingkungan hidup yang mendapatkan rapor paling merah adalah Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dengan skor -45.

Peringkat tersebut disusul Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mendapatkan skor -25.

Celios menyebutkan, skor yang diperoleh Raja Juli Antoni menampilkan kemunduran dalam pengelolaan konservasi hutan terutama wacana untuk program ketahanan pangan dan transisi energi yang berisiko tinggi meningkatkan deforestasi.

Baca juga: Kemenag Akan Integrasikan Kesadaran Lingkungan dalam Pendidikan Agama

Sedangkan skor yang diperoleh Bahlil berkaitan dengan efektivitas pengelolaan sumber daya energi, pengelolaan hilirisasi mineral, dan transisi energi bersih.

Selain itu, masih belum jelasnya pemensiunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara usai KTT G20 di Brasil.

Di sisi lain, Hanif mencatatkan skor 6 yang mengindikasikan adanya rapor merah dalam penanganan isu lingkungan, seperti penanganan polusi udara, emisi karbon, dan pengelolaan limbah.

Direktur Eksekutif Celios Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan, Menteri ESDM belum tegas merilis PLTU mana saja yang akan dimatikan pada 2025.

Padahal, Prabowo sudah mengucapkan komitmen untuk pemensiunan PLTU di forum G20 Brasil.

Baca juga: Berdampak Buruk ke Lingkungan, Pagar Laut Tangerang Harus Segera Dibongkar

Bhima menambahkan, Menteri Kehutanan juga blunder ketika mendorong 20 juta hektar hutan untuk cadangan pangan dan energi.

"Antara masalah energi, pangan, dan lingkungan hidup ada kegagalan membaca situasi. Swasembada energi seharusnya tidak bertolak belakang dengan konservasi hutan," kata Bhima dikutip dari siaran pers.

Dia menambahkan, jika hutan makin hilang misalnya demi campuran bahan bakar biomassa atau co-firing di PLTU, Indonesia bakal dikecam internasional.

Hal tersebut, ujar Bhima, dapat menurunkan dukungan pembiayaan global untuk konservasi hutan sekaligus transisi energi.

"Jelas instruksi Prabowo tidak berhasil diturunkan menjadi program implementatif yang berkualitas," papar Bhima.

Baca juga: Menteri Lingkungan Hidup: Limbah Makan Bergizi Gratis Akan Jadi Kompos

Secara keseluruhan, kinerka kabinet Prabowo-Gibran dinilai mengecewakan. Sebab, sebanyak 42 responden menjawab buruk dan 42 persen menilai cukup.

Sisanya, 7 persen responden menilai sangat buruk dan 8 persen menila baik.

Studi

Dalam melakukan studi evaluasi kinerja kabinet Prabowo Gibran, Celios menyebutkan, studi tersebut berbeda dengan studi evaluasi kinerja pemerintah lainnya.

Biasanya, evaluasi kinerja pemerintah memilih masyarakat awam sebagai responden. Dalam stui di ini, Celios menggunakan survei berbasis expert judgment.

Panelis terdiri dari 95 jurnalis dari 44 lembaga pers kredibel yang memiliki wawasan mendalam tentang kinerja pemerintah.

Para jurnalis dipilih karena mereka memiliki akses langsung dan kemampuan untuk mengamati kinerja pejabat publik secara rutin, serta menganalisis hasil dari kebijakan dan program pemerintah.

Baca juga: Investasi Berdampak Bisa Wujudkan Praktik Bisnis Ramah Lingkungan

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Hilirisasi Nikel Belum Sediakan Green Jobs Sesuai Potensinya

Hilirisasi Nikel Belum Sediakan Green Jobs Sesuai Potensinya

Pemerintah
BRI RO Lampung Salurkan Bantuan kepada Korban Terdampak Banjir

BRI RO Lampung Salurkan Bantuan kepada Korban Terdampak Banjir

BUMN
Pengiriman Kendang Jimbe Blitar ke China Tandai Ekspor Perdana UKM Jatim di Tahun 2025

Pengiriman Kendang Jimbe Blitar ke China Tandai Ekspor Perdana UKM Jatim di Tahun 2025

Swasta
Inggris Siapkan Dana Rp 359 Miliar untuk Konservasi Laut Indonesia

Inggris Siapkan Dana Rp 359 Miliar untuk Konservasi Laut Indonesia

Pemerintah
Dua Pertiga Bisnis Dunia Tingkatkan Anggaran Keberlanjutan pada 2025

Dua Pertiga Bisnis Dunia Tingkatkan Anggaran Keberlanjutan pada 2025

Swasta
'Bahan Kimia Abadi' PFAS Mengancam Kita, Eropa Berencana Melarangnya

"Bahan Kimia Abadi" PFAS Mengancam Kita, Eropa Berencana Melarangnya

Pemerintah
Mahasiswa Desa Lingkar Tambang Raih Beasiswa MHU: Menuju Masa Depan Cerah dan Berkelanjutan

Mahasiswa Desa Lingkar Tambang Raih Beasiswa MHU: Menuju Masa Depan Cerah dan Berkelanjutan

Swasta
Trump Tarik AS dari Perjanjian Paris, Perlawanan Perubahan Iklim Hadapi Pukulan Besar

Trump Tarik AS dari Perjanjian Paris, Perlawanan Perubahan Iklim Hadapi Pukulan Besar

Pemerintah
Menilik Inovasi Dekarbonasi Generasi Muda di Toyota Eco Youth Ke-13

Menilik Inovasi Dekarbonasi Generasi Muda di Toyota Eco Youth Ke-13

BrandzView
China Luncurkan Kereta Komuter Serat Karbon, Kecepatannya 140 Km/Jam

China Luncurkan Kereta Komuter Serat Karbon, Kecepatannya 140 Km/Jam

Pemerintah
Kembangkan Rumput Laut, Start Up Banyu Raih pendanaan dari Intudo Ventures

Kembangkan Rumput Laut, Start Up Banyu Raih pendanaan dari Intudo Ventures

Swasta
100 Hari Prabowo-Gibran, Ini Pejabat Energi dan Lingkungan dengan Skor Tertinggi hingga Terendah

100 Hari Prabowo-Gibran, Ini Pejabat Energi dan Lingkungan dengan Skor Tertinggi hingga Terendah

LSM/Figur
Menag Dorong Integrasi Isu Lingkungan dengan Pendidikan Agama

Menag Dorong Integrasi Isu Lingkungan dengan Pendidikan Agama

Pemerintah
Pengamat Ekonomi Energi Desak Perguruan Tinggi Tolak Konsesi Tambang

Pengamat Ekonomi Energi Desak Perguruan Tinggi Tolak Konsesi Tambang

LSM/Figur
Organisasi Masyarakat Sipil: RUU Minerba Jadi Jorjoran Izin Tambang

Organisasi Masyarakat Sipil: RUU Minerba Jadi Jorjoran Izin Tambang

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau