Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Berdampak Bisa Wujudkan Praktik Bisnis Ramah Lingkungan

Kompas.com - 11/01/2025, 20:04 WIB
Zintan Prihatini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Investasi berdampak dinilai penting bagi pelaku bisnis, untuk mengadopsi praktik ramah lingkungan yang berkelanjutan.

Adapun investasi berdampak menawarkan pendekatan yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan finansial, tetapi memberikan solusi terhadap isu-isu kritis di sektor sosial dan lingkungan.

Kepala Program Sustainable Finance Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Rizky Wisnoentoro menyebut, ketidakmampuan pebisnis mengintegrasikan langkah keberlanjutan berpotensi memperburuk masalah lingkungan. Selain itu, menghambat transisi menuju ekonomi hijau.

Baca juga: Memahami Investasi Berdampak, yang Tak Sekadar Cari Keuntungan Finansial

"Investasi berdampak dengan fokus pada solusi yang terukur, menawarkan jalan keluar dari siklus ini melalui penyediaan modal yang mendorong adopsi praktik ramah lingkungan,” ungkap Rizky dalam keterangan tertulis, Sabtu (11/1/2025).

Dia menjelaskan, prinsip environmental, social, and governance (ESG) dapat menjadi pondasi penting dalam investasi berdampak. Menurut Rizky, ESG memastikan keberlanjutan bisnis dan menciptakan nilai tambah.

Sehingga, investor bisa mengintegrasikan analisis risiko jangka panjang maupun profitabilitas dalam setiap keputusan investasi melalui saham, obligasi, reksa dana, serta pinjaman mikro.

Dirinya menekankan, pengembangan kerangka evaluasi berbasis bukti untuk mengukur dampak jangka panjang tetap diperlukan dalam penerapan ESG.

“Indikator keberhasilan yang relevan, pengumpulan data longitudinal, serta studi kasus dapat membantu menciptakan model bisnis yang adaptif terhadap tantangan sosial-lingkungan,” papar Rizky.

Senada, Sustainability Practitioner sekaligus Direktur Utama Bank Neo Commerce Eri Budiono menyatakan bahwa penerapan ESG juga membutuhkan kerangka evaluasi untuk mengukur dampak secara konkret.

Baca juga: Daya Tarik Investasi Energi Terbarukan RI Lebih Rendah daripada Malaysia dan Vietnam

"Dengan pendekatan berbasis bukti, investor dapat memastikan bahwa upaya mereka menghasilkan dampak jangka panjang yang terukur dan relevan, sekaligus memperkuat transparansi dalam pengelolaan investasi,” tutur Eri.

Kerja Sama Swasta

Eri berpandangan, investasi berdampak harus didukung dengan kerja sama dengan sektor swasta supaya mencapai target pembangunan berkelanjutan.

Berdasarkan laporan Kementerian Keuangan dana publik hanya mampu memenuhi 34 persen kebutuhan pendanaan isu perubahan iklim.

“Dengan kerangka pengukuran yang terstandarisasi, investor akan lebih percaya diri menyalurkan dana ke proyek sosial-lingkungan. Ekosistem yang mendukung akan mempermudah perkembangan sektor ini,” ujar Eri.

Baca juga: Pengelolaan Lahan dan Air Berkelanjutan Perlu Investasi Rp 4,8 Kuadriliun Per Tahun

Di samping itu, diperlukan pembentukan kerangka regulasi yang jelas, penawaran insentif fiskal, menciptakan platform untuk berbagi pengetahuan, hingga membangun kapasitas.

Diperkirakan, perlu 2,5 triliun dollar AS investasi per tahun untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan secara global.

Melalui investasi berdampak, Indonesia dianggap berperan penting dalam memobilisasi modal untuk hasil yang berdampak di masa depan.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Dewan Energi Nasional Usul Bangun 29 Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Dewan Energi Nasional Usul Bangun 29 Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Pemerintah
Investasi Berdampak Bisa Wujudkan Praktik Bisnis Ramah Lingkungan

Investasi Berdampak Bisa Wujudkan Praktik Bisnis Ramah Lingkungan

LSM/Figur
Apakah Perubahan Iklim Memperparah Kebakaran Hutan?

Apakah Perubahan Iklim Memperparah Kebakaran Hutan?

Pemerintah
Targetkan Netral Karbon pada 2040, Grab Genjot Kendaraan Listrik

Targetkan Netral Karbon pada 2040, Grab Genjot Kendaraan Listrik

Pemerintah
BCA Tetap Dukung Pembiayaan Keberlanjutan saat Bank Besar Dunia Hengkang dari Aliansi Iklim

BCA Tetap Dukung Pembiayaan Keberlanjutan saat Bank Besar Dunia Hengkang dari Aliansi Iklim

Pemerintah
Memahami Investasi Berdampak, yang Tak Sekadar Cari Keuntungan Finansial

Memahami Investasi Berdampak, yang Tak Sekadar Cari Keuntungan Finansial

LSM/Figur
Pengintegrasian GMP dan ESG, Cara MHU Wujudkan Industri Pertambangan yang Bertanggung Jawab dan Berkelanjutan

Pengintegrasian GMP dan ESG, Cara MHU Wujudkan Industri Pertambangan yang Bertanggung Jawab dan Berkelanjutan

Swasta
Tanaman Sawit Produksi Oksigen Lebih Banyak ketimbang Karbon yang Dihasilkan

Tanaman Sawit Produksi Oksigen Lebih Banyak ketimbang Karbon yang Dihasilkan

LSM/Figur
SIG Manfaatkan Sampah Padat Perkotaan untuk Dijadikan Sumber Energi

SIG Manfaatkan Sampah Padat Perkotaan untuk Dijadikan Sumber Energi

BUMN
BEI: 873 Perusahaan Penuhi Laporan Keberlanjutan

BEI: 873 Perusahaan Penuhi Laporan Keberlanjutan

Pemerintah
Ubah Definisi Deforestasi, RSPO Dituding Permudah Konversi Hutan untuk Sawit

Ubah Definisi Deforestasi, RSPO Dituding Permudah Konversi Hutan untuk Sawit

Pemerintah
CalyChar, Material Ajaib Ini Bisa Tangkap Jutaan Ton Karbon

CalyChar, Material Ajaib Ini Bisa Tangkap Jutaan Ton Karbon

LSM/Figur
Swasembada Energi Bukan Mimpi (3)

Swasembada Energi Bukan Mimpi (3)

Pemerintah
Morowali Diintai Banjir hingga Longsor karena Masifnya Ekstraktivisme

Morowali Diintai Banjir hingga Longsor karena Masifnya Ekstraktivisme

LSM/Figur
Ahli Berhasil Olah Limbah Industri Tak Berguna Jadi Komponen Baterai

Ahli Berhasil Olah Limbah Industri Tak Berguna Jadi Komponen Baterai

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau