3. Membangun pemantauan dan akuntabilitas yang kuat
Pemantauan dan evaluasi secara rutin terhadap operasi pertambangan, dari awal hingga akhir, sangat penting—tidak hanya untuk nikel tetapi juga komoditas lainnya. Perusahaan harus bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan dan dampak sosial, sementara praktik yang berhasil harus ditonjolkan untuk menjadi model bagi industri lainnya.
Pengawasan independen oleh LSM dan kelompok lokal dapat meningkatkan transparansi, memastikan akuntabilitas, dan mendorong praktik terbaik.
Kita berkejaran dengan waktu. Dengan transisi rendah karbon yang semakin cepat, kita memerlukan tindakan segera untuk mencegah kerusakan lingkungan dan sosial secara global.
Dengan mereformasi praktik penambangan nikel, Indonesia dapat memainkan peran penting dalam membangun masa depan rendah karbon yang adil dan berkelanjutan, serta menjadi model bagi negara lain.
Ini adalah kesempatan untuk menyeimbangkan kemakmuran ekonomi, perlindungan lingkungan, dan keadilan sosial—memastikan bahwa manfaat dari transisi energi hijau bisa melebihi biayanya.
Baca juga: Celios Usulkan 16 Langkah Penguatan Hilirisasi Tembaga dan Bauksit
* Postdoctoral Researcher Environment, Conservation, and Development, University of Kent
** Professor of Conservation Biology, Universitas Indonesia
*** Reader in Conservation Science, University of Kent
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya