Informasi lebih lanjut memang masih kita butuhkan untuk memahami apa yang menyebabkan variasi ini. Namun, temuan kami menunjukkan penambangan nikel menciptakan keseimbangan yang rapuh antara manfaat ekonomi dan dampak lingkungan sekitarnya.
Di satu sisi menciptakan peluang pembangunan yang vital, namun di lain sisi penambangan nikel juga mengancam ekosistem dan meningkatkan risiko lingkungan serta kesehatan yang signifikan bagi masyarakat.
Usaha mencapai kemajuan tanpa memperburuk penderitaan masih menjadi tantangan yang kompleks untuk pembangunan berkelanjutan di Indonesia dan negara penghasil nikel lainnya.
Menuju penambangan nikel yang berkelanjutan
Mengatasi tantangan ini memerlukan pendekatan penambangan nikel yang adil dan berkelanjutan. Kerusakan yang terus berlanjut dapat merusak upaya untuk melestarikan keanekaragaman hayati yang unik di Sulawesi.
Oleh karena itu, upaya melindungi ekosistem dari pertambangan menjadi sangat penting.
Beberapa akademisi dan aktor lainnya telah mengajukan rekomendasi. Kami menyoroti tiga di antaranya:
1. Memperkuat standar lingkungan dan sosial
Pemerintah dan perusahaan tambang harus menerapkan standar lingkungan dan sosial yang ketat untuk meminimalkan dampak pada ekosistem dan masyarakat. Ini termasuk regulasi ketat tentang deforestasi dan pengelolaan air, serta perlindungan bagi pekerja dan masyarakat terdampak.
Baca juga: Hilirisasi Nikel Belum Sediakan Green Jobs Sesuai Potensinya
Perusahaan tambang dapat mengacu pada kerangka kerja seperti OECD Due Diligence Guidelines untuk memastikan proses identifikasi, pencegahan, dan pertanggungjawaban dampak buruk yang timbul akibat aktivitas pertambangan mereka.
Pada saat yang sama, aktor negara harus terus memenuhi kewajiban untuk melindungi dan menghormati hak-hak pihak yang terdampak kegiatan penambangan.
2. Memastikan partisipasi masyarakat
Komunitas lokal harus menjadi pusat dalam pengambilan keputusan terkait proyek penambangan. Proses konsultasi dan persetujuan yang inklusif dapat membantu meminimalkan dampak negatif. Ini juga bertujuan untuk memastikan bahwa pertambangan tidak merugikan mereka yang bergantung pada lingkungan dalam mencari nafkah.
Pelibatan komunitas dalam pengambilan keputusan dapat membantu meningkatkan kepercayaan terhadap perusahaan tambang sekaligus pembagian manfaatnya. Studi di Sulawesi membuktikan bahwa pelibatan masyarakat setempat dalam mengevaluasi proses produksi nikel dapat menciptakan aksi korektif (untuk memperbaiki keadaan).
Umpan balik dari masyarakat setempat tidak hanya dapat memastikan kepatuhan hukum aktivitas pertambangan, tetapi juga menyelaraskan aspirasi dan kondisi masyarakat terdampak.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya