KOMPAS.com - Ibu kota Uni Emirat Arab, Abu Dhabi, akan segera menjadi rumah bagi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terbesar di dunia.
PLTS berkapasitas 5,2 GW tersebut merupakan bagian dari proyek skala giga yang akan dibangun oleh Abu Dhabi Future Energy Company alias Masdar dan Emirates Water and Electricity Company.
Perusahaan tersebut menyatakan, PLTS yang dibangunnya akan menjadi pembangkit listrik tenaga surya foto-voltaik pertama di dunia yang dipasangkan dengan Sistem Penyimpanan Energi Baterai (BESS) yang sesuai.
Baca juga: Ditarget Beroperasi 2027, PLTS Terapung Danau Singkarak Terbesar di Sumatera
Artinya, seperti dikutip dari New Atlas (30/1/2025), PLTS tersebut akan mampu memasok energi bahkan saat matahari tidak bersinar serta bisa beroperasi 24 jam dan 7 hari seminggu.
Dengan PLTS berkapasitas 5,2 GW serta BESS berkapasitas 19 GWh, proyek tersebut akan menghasilkan hingga 1 GW daya setiap hari.
Jumlah itu seharusnya cukup untuk memberi daya pada 750.000 rumah.
Seberapa Besar PLTS Abu Dhabi?
Departemen Energi AS memperkirakan bahwa dibutuhkan 1.887 juta panel surya untuk menghasilkan daya 1 GW saja.
Dengan demikian, pabrik 5,2 GW di Abu Dhabi mungkin memerlukan hampir 10 juta panel untuk menghasilkan daya.
Baca juga: Produksi Listrik PLTS Lampaui PLTU Batu Bara di Uni Eropa
Proyek itu kemungkinan akan membutuhkan lahan seluas 52,44 km persegi, belum termasuk BESS. Itu hampir seluas 10.000 lapangan sepak bola.
Proyek mercusuar itu akan menelan biaya 6 miliar dollar AS dan akan mulai beroperasi pada tahun 2027.
Mohamed Jameel Al Ramahi, CEO Masdar, mengatakan bahwa proyek ini akan dikelola melalui sistem terintegrasi untuk memungkinkan pengiriman kapan saja, baik siang maupun malam.
Dengan angka 5,2 GW tersebut, proyek itu mengalahkan pembangkit listrik tenaga surya milik Power Construction Corp dari China yang memiliki kapasitas 3,5 GW di provinsi Xinjiang dan disebut sebagai PLTS terbesar di dunia.
Proyek ini pun juga akan makin mendekatkan UEA pada target Net Zero pada 2050.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya