Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Eropa, Kematian akibat Iklim Diprediksi Capai 2,3 Jiwa pada 2099

Kompas.com - 30/01/2025, 17:21 WIB
Monika Novena,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

Sumber Euronews

Kota-kota perlu beradaptasi dengan cepat untuk mulai menghadapi kenaikan suhu. Perubahan seperti menambah ruang hijau atau jalur air dapat membantu mendinginkan lingkungan perkotaan tempat panas terperangkap oleh bangunan dan sejumlah besar aspal atau beton.

Namun, adaptasi saja tidak cukup.

Studi juga menunjukkan bahwa meskipun upaya besar dilakukan untuk menyesuaikan kota dengan perubahan suhu, hal ini tidak akan cukup untuk mengimbangi peningkatan risiko kesehatan akibat paparan panas, terutama di wilayah yang paling rentan seperti wilayah Mediterania, Eropa Tengah, dan Balkan.

Hanya pengurangan emisi karbon yang signifikan dan cepat yang terbukti dapat mengurangi jumlah kematian akibat panas ekstrem.

“Hasil penelitian kami menekankan kebutuhan mendesak untuk secara agresif mengejar mitigasi perubahan iklim dan adaptasi terhadap peningkatan panas,” kata Dr. Pierre Masselot, penulis utama di EHM.

“Hal ini sangat penting di wilayah Mediterania. Jika tidak ada yang dilakukan, konsekuensinya bisa sangat mengerikan,” tambahnya.

Baca juga: Deloitte: Pengusaha Tak Lakukan Cukup Upaya untuk Atasi Perubahan Iklim

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau