Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maluku Punya Lahan Sagu 36.462 Hektare, Bisa Dukung ketahanan Pangan

Kompas.com - 30/01/2025, 19:50 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Provinsi Maluku memiliki 36.462 hektare hutan sagu yang dapat mendopang ketahanan pangan. Hal ini pula yang membuat provinsi ini menduduki posisi tiga terbesar sentra sagu di Indonesia setelah Riau dan Papua Tengah.

Dinas Pertanian (Distan) Maluku mencatat bahwa dari total lahan sagu potensial di Maluku tersebut, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) mendominasi lahan potensial terbesar di Maluku dengan luas kurang lebih 35.421 hektare.

"Luas potensi 36.462 hektare itu dapat menghasilkan produksi sagu sebanyak 14.123 ton," kata Kepala Dinas Pertanina Maluku Ilham Tauda sebagaimana dikutip dari Antara, Kamis (30/1/2025).

Baca juga: Pemerintah Tanam 1 Juta Pohon untuk Program Ketahanan Pangan

Menurut Ilham, dengan mempertimbangkan luasan tersebut, penataan hutan sagu menjadi kebun sagu penting dilakukan untuk meningkatkan produktivitas sagu serta meningkatkan nilai jual yang lebih tinggi.

Hingga saat ini lahan sagu yang ada di Maluku umumnya merupakan tegakan alami (hutan sagu), serta tidak terawat dengan baik sehingga pertumbuhannya tidak teratur.

Berdasarkan ilmu pertanian, jika jumlah tumbuhan per satuan luas sangat padat, rentan terjadi persaingan yang mempengaruhi jumlah produksi per pohon menjadi rendah.

"Cara memanen sagu di hutan sagu yang umumnya rawa sangat sulit, proses pengangkutan sangat sulit, sistem drainase yang buruk, penyediaan SDM sebagai pelaksana di lapangan dan proses produksi sulit dilakukan," ucapnya.

Ia menambahkan bahwa kapasitas pemenuhan pangan tinggi dengan pengembangan potensi sagu berbasis kearifan lokal dapat membantu ketahanan pangan nasional.

Baca juga: 20 Juta Hektare Hutan Diidentifikasi Bisa Dimanfaatkan untuk Pangan hingga Energi

"Pohon Sagu tahan di lahan tropis dan berpotensi menjadi sumber pangan utama di Indonesia timur atau Maluku," ujarnya.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau