Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Provinsi dengan Deforestasi Terparah Sepanjang 2024, 3 dari Kalimantan

Kompas.com - 01/02/2025, 19:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Sepanjang 2024, Indonesia telah kehilangan hutan seluas 261.575 hektare menurut penghitungan Auriga Nusantara.

Luas hutan yang hilang sepanjang 2024 mengalami kenaikan bila dibandingkan deforestasi pada 2023 yakni 257.384 hektare menurut Auriga Nusantara.

Dari jumlah hutan yang hilang sepanjang 2024, Kalimantan menjadi pulau yang mengalami deforestasi terparah dengan 129.896 hektare.

Baca juga: Auriga: Deforestasi Indonesia Tahun 2024 Naik, Kalimantan Terparah

Itu berarti, lebih dari separuh dari total deforestasi di Indonesia terjadi di bumi Borneo.

Ketua Auriga Nusantara Timer Manurung mengatakan, deforestasi terjadi di seluruh provinsi di Indonesia, kecuali Daerah Khusus Jakarta (DKJ).

"Kita patut bersedih bahwa deforestasi di Indonesia meningkat," kata Timer dalam YouTube Auriga Nusantara, Jumat (31/1/2025).

Selain di Kalimantan, deforestasi di daerah lain juga tak kalah parah. Berikut 10 provinsi dengan deforestasi terparah sepanjang 2024 menurut data Auriga Nusantara.

Baca juga: Deforestasi Diprediksi Naik hingga Setengah Juta Hektare pada 2025

  • Kalimantan Timur: 44.483 hektare
  • Kalimantan Barat: 39598 hektare
  • Kalimantan Timur: 33.389 hektare
  • Riau: 20.812 hektare
  • Sumatera Selatan: 20.184 hektare
  • Jambi: 14.839 hektare
  • Aceh: 8.962 hektare
  • Kalimantan Utara: 8.767 hektare
  • Bangka Belitung: 7.956 hektare
  • Sumatera Utara: 7.303 hektare

Timer menyampaikan, Kalimantan kembali menjadi pulau yang paling banyak mengalami deforestasi.

Bahkan selama 11 tahun berturut-turut, Kalimantan selalu menjadi pemuncak pulau dengan deforestasi terbesar.

"Hingga 2013, Sumatera cenderung menjadi pemuncak deforestasi di Indonesia. Situasi berubah sejak Jokowi, deforestasi berpindah ke Kalimantan," ucap Timer.

Timer menambahkan, pemerintah mengeluarkan banyak izin konsesi di Kalimantan.

Baca juga: Ubah Definisi Deforestasi, RSPO Dituding Permudah Konversi Hutan untuk Sawit

Metodologi

Timer berujar, penghitungan deforestasi yang dilakukan Auriga Nusantara dilakukan dengan tiga tahapan.

Pertama, mendeteksi dugaan deforestasi dengan dua pendekatan. Pendekatan pertama memanfaatkan data publik yang disediakan oleh Universitas Maryland.

Pendekatan kedua yakni membandingkan data bulanan sepanjang 2024 dengan data tutupan hutan pada 2017. Data dua pendekatan ini digabungkan dan diperoleh dugaan data deforestasi.

Kedua, inspeksi visual. Tahapan ini memeriksa satu per satu perubahan tutupan hutan dengan citra satelit beresolusi tinggi.

"Melalui inspeksi visual ini kami bisa mengetahui mana false deforestation," tutur Timer.

Ketiga, pemantauan langsung ke lapangan. Dalam tahapan ini, tim Auriga Nusantara terjun langsung ke daerah dugaan deforestasi berdasarkan data dua langkah sebelumnya.

"Sebenarnya inspeksi visual tadi sudah menghasilkan data. Tapi kami ingin lebih yakin dengan pemantauan lapangan dengan mengunjungi wilayah deforestasi di kawasan hutan," kata Timer.

Baca juga: KPH Bisa Cegah Deforestasi, tetapi Cuma pada Tahun Rentan Api

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

10 Provinsi dengan Deforestasi Terparah Sepanjang 2024, 3 dari Kalimantan

10 Provinsi dengan Deforestasi Terparah Sepanjang 2024, 3 dari Kalimantan

LSM/Figur
AS Keluar dari Perjanjian Paris, Indonesia Harus Lebih Kuat Berkolaborasi

AS Keluar dari Perjanjian Paris, Indonesia Harus Lebih Kuat Berkolaborasi

LSM/Figur
Tak Jawab Akar Masalah, Tanggul Laut Dinilai Bakal Sia-sia

Tak Jawab Akar Masalah, Tanggul Laut Dinilai Bakal Sia-sia

LSM/Figur
Heboh Kebun Sawit dalam Hutan Lindung

Heboh Kebun Sawit dalam Hutan Lindung

Pemerintah
Serba-serbi 'Renewable Energy Certificate' PLN: Kelebihan Bagi Swasta dan Harganya

Serba-serbi "Renewable Energy Certificate" PLN: Kelebihan Bagi Swasta dan Harganya

BUMN
Pemerintah Tegaskan Bangun Tanggul Laut 700 Km, dari Banten sampai Jawa Timur

Pemerintah Tegaskan Bangun Tanggul Laut 700 Km, dari Banten sampai Jawa Timur

Pemerintah
Peluang Dagang Karbon Rp 184 Triliun dari Restorasi Gambut dan Rehabilitasi Mangrove

Peluang Dagang Karbon Rp 184 Triliun dari Restorasi Gambut dan Rehabilitasi Mangrove

Pemerintah
Pengawasan TPA Pembuangan Terbuka sampai Akhir Februari, Sanksi Menanti

Pengawasan TPA Pembuangan Terbuka sampai Akhir Februari, Sanksi Menanti

Pemerintah
YKAN: Emisi CO2 Naik 38 Persen jika Lahan Gambut Dikonversi ke Sawit

YKAN: Emisi CO2 Naik 38 Persen jika Lahan Gambut Dikonversi ke Sawit

LSM/Figur
Ganggang yang Melimpah di Indonesia Ini Calon 'Superfood' Masa Depan

Ganggang yang Melimpah di Indonesia Ini Calon 'Superfood' Masa Depan

LSM/Figur
Berapa Banyak Spesies yang Akan Punah akibat Perubahan Iklim?

Berapa Banyak Spesies yang Akan Punah akibat Perubahan Iklim?

LSM/Figur
Pendanaan Iklim Negara Rentan Meningkat 490 Miliar Dollar AS pada 2030

Pendanaan Iklim Negara Rentan Meningkat 490 Miliar Dollar AS pada 2030

Pemerintah
IESR Nilai Sertifikat REC PLN Tak Dorong Transisi Energi

IESR Nilai Sertifikat REC PLN Tak Dorong Transisi Energi

BUMN
Auriga: Deforestasi Indonesia Tahun 2024 Naik, Kalimantan Terparah

Auriga: Deforestasi Indonesia Tahun 2024 Naik, Kalimantan Terparah

LSM/Figur
AI Bisa Ciptakan 170 Juta Pekerjaan, tetapi Dampak Baiknya Tak Merata

AI Bisa Ciptakan 170 Juta Pekerjaan, tetapi Dampak Baiknya Tak Merata

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau