KOMPAS.com - Layanan listrik hijau dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) melalui Green as a Service (GEAS) Renewable Energy Certificate (REC) tumbuh 117 persen pada 2024.
Layanan listrik hijau tersebut pada 2024 dinikmati oleh 7.354 pelanggan, meningkat lebih dari dua kali lipat bila dibandingkan 2023 yakni 3.378 pelanggan.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyatakan, REC merupakan solusi bagi sektor industri dan bisnis untuk memperoleh listrik hijau yang andal dan terjangkau.
Lantas apa saja kelebihan bagi swasta dan harga listrik dari REC PLN ini? Berikut ulasannya.
Baca juga: Pengguna Renewable Energy Certificate PLN Melonjak hingga 117 Persen
REC merupakan suatu sertifikat dai PLN yang membuktikan bahwa produksi tenaga listrik per megawatt jam (MWh) berasal dari pembangkit listrik energi terbarukan.
Executive Vice President Komunikasi Korporat & TJSL PLN Gregorius Adi Trianto mengatakan, REC diluncurkan pada pada Agustus 2020.
REC didasarkan pada listrik yang dihasilkan oleh pembangkit energi terbarukan dari PLN seperti energi angin, surya, panas bumi, hidro, dan lain sebagainya.
Sertifikat REC memiliki sistem pelacakan APX Tradable Instrument for Global Renewables (TIGRs) dari Amerika Serikat (AS) sehingga memenuhi standar internasional.
Gregorius menuturkan, REC dihadirkan PLN untuk memfasilitasi sektor industri dan konsumen yang ingin berkontribusi pada pengurangan emisi karbon.
"REC merupakan solusi bagi sektor industri dan bisnis untuk memperoleh listrik hijau yang andal dan terjangkau dalam rangka meningkatkan daya saing industri," kata Greg kepada Kompas.com, Jumat (31/1/2025).
Baca juga: Turunkan Emisi, PLN Rencanakan Pasang CCS di 4 Pembangkit Listrik
Dengan memanfaatkan REC, pelaku industri dapat mengeklaim bahwa energi listrik yang digunakan bersumber dari energi bersih.
Pelanggan dapat membeli sertifikat REC melalui website layanan PLN. Satu unit REC setara dengan 1 megawatt jam listrik yang berasal dari pembangkit energi terbarukan
Harga per 1 MWh dari REC saat ini berkisar antara Rp 35.000 sampai Rp 57.750, tergantung pada jenis pembangkit energi terbarukan dan usia pembangkit.
Gregorius menyampaikan, harga listrik dari REC tersebut sangat kompetitif.
"Terutama bagi perusahaan yang memiliki target netral karbon atau beroperasi di industri yang diwajibkan menggunakan energi bersih," papar Gregorius.
Baca juga: 8 Pembangkit PLN Suplai Listrik Hijau ke Pelanggan, Kapasitasnya Capai 10,99 TWh
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya