KOMPAS.com - Siklon tropis Taliah berpotensi berpotensi memicu gelombang laut tinggi di beberapa perairan Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Direktur Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Andri Ramdhani, sebagaimana dilansir Antara, Rabu (5/2/2025).
Andri mengungkapkan, gelombang dengan ketinggian 1,25-2,5 meter diprediksi terjadi di perairan selatan Banten, Laut Jawa bagian tengah dan timur, perairan utara Jawa Tengah hingga Jawa Timur, Laut Bali, perairan utara Bali hingga Pulau Flores, Selat Sumba, dan Laut Sawu.
Baca juga: Pemanasan Global Picu Siklon dan Hujan Badai di Seluruh Asia
Sedangkan, gelombang 2,5-4 meter di perairan selatan Jawa hingga Pulau Rote, Samudra Hindia selatan Banten hingga Jawa Barat, serta Samudra Hindia selatan NTB dan NTT.
Kemudian gelombang setinggi 4-6 meter di Samudra Hindia selatan Jawa Tengah hingga Bali.
Andri menuturkan, siklon tropis tersebut terpantau berada di Samudra Hindia bagian selatan Jawa Timur dengan koordinat 15,7 derajat Lintang Selatan dan 110,4 derajat Bujur Timur atau sekitar 930 kilometer barat daya Denpasar, Bali.
Siklon tersebut memiliki kecepatan angin maksimum 70 knots atau 130 kilometer per jam dengan tekanan minimum sekitar 968 hPa.
Adapun dampak lain dari siklon tersebut diperkirakan akan menyebabkan hujan dengan intensitas sedang di Jakarta.
Baca juga: BMKG Deteksi Siklon Tropis Taliah, Waspadai Dampaknya
Selain itu, hujan intensitas sedang juga akan terjadi di beberapa daerah lainnya termasuk Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
BMKG memprediksi fenomena ini masih tergolong dalam kategori tiga dengan pergerakan ke arah barat-barat daya menjauhi wilayah Indonesia.
Setidaknya dalam 24 jam ke depan, hujan juga dapat disertai dengan angin kencang karena pengaruh tak langsung siklon tropis Taliah.
BMKG mengimbau masyarakat terutama yang berada di wilayah pesisir dan pengguna transportasi laut, agar waspada terhadap potensi cuaca ekstrem akibat siklon ini.
Peringatan dini juga diberikan kepada warga di wilayah terdampak hujan lebat untuk mengantisipasi kemungkinan banjir dan longsor.
Baca juga: Soal Siklon di DIY dan Potensi Hujan Lebat hingga 8 Februari 2025...
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya