Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemensos Gandeng Perguruan Tinggi untuk Entaskan Kemiskinan

Kompas.com - 09/02/2025, 15:00 WIB
Zintan Prihatini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Sosial (Kemensos) menggandeng perguruan tinggi sebagai upaya mengentaskan kemiskinan.

Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, menjelaskan kerja sama dilakukan lantaran universitas memiliki lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat.

"Kampus kan punya lembaga pemberdayaan masyarakat. Kajiannya dari sana, nanti yang melaksanakan Kemensos bersama kementerian-kementerian lain plus swasta," ujar Agus dalam keterangannya, Sabtu (8/2/2025).

Baca juga: Pemerintah Targetkan Kemiskinan Ekstrem di Indonesia Nol Persen pada 2026

Kemensos pun berencana membentuk desa binaan. Hal ini sejalan dengan program prioritas pemerintah, untuk menuntaskan persoalan kemiskinan ekstrem pada 2026.

"Jadi modelling pengentasan kemiskinan ini konsepnya kan graduasi. Jalan keluarnya (melalui) pemberdayaan," jelas Agus.

Sementara ini, pemerintah telah bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggu di Jawa Timur. Sekretaris Jenderal Kemensos, Robben Rico, mengungkapkan pihaknya memprioritaskan pengentasan kemiskinan di tiga provinsi.

"Ada Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Tiga provinsi ini dipilih karena berkontribusi besar dalam angka kemiskinan di Indonesia," papar Robben.

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) yang ada di universitas juga berperan melakukan rujukan ataupun melakukan kajian terapan program pengentasan kemiskinan.

Setiap kampus akan mengkaji profil kemiskinan maupun kebutuhan di suatu desa untuk menjadi rujukan sebagai desa binaan.

Baca juga: Tagihan Energi Inggris Melonjak, Risiko Kemiskinan Warga Meningkat

"Melalui LPPM akan dikaji, apa yang dibutuhkan oleh masyarakat dan ditindaklanjuti secara bersama-sama," tutur dja.

Robben mencontohkan, Kemensos dan pemerintah daerah telah merelokasi kampung nelayan Indramayu, Jawa Barat menjadi Kampung Nelayan Sejahtera.

"Kampung Nelayan Sejahtera tidak akan bisa diwujudkan jika tidak ada kolaborasi dengan lembaga lain," kata Robben.

Selain itu, pemerintah menyediakan program Sekolah Rakyat untuk memutus rantai kemiskinan.

Sebagai informasi, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan tingkat kemiskinan Indonesia sebesar 8,57 persen dari total populasi atau 24,06 juta orang per September 2024.

Baca juga: Pemberdayaan Perempuan Jadi Kunci Atasi Kemiskinan Ekstrem

Tingkat kemiskinan turun dari 9,36 persen atau 25,9 juta orang pada Maret 2023, mencatatkan rekor terendah sejak BPS mulai mengumumkan data kemiskinan pada tahun 1960.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau