Meskipun iklim ekstrem terjadi secara lokal, namun hal itu memengaruhi seluruh masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.
Efek iklim ekstrem berdampak melalui rantai pasokan dan memengaruhi wilayah-wilayah terpencil, dalam berbagai cara yang signifikan.
Jika kita tidak berhasil mengurangi emisi CO2 secara drastis, dampaknya akan menjadi semakin ekstrem dan mahal.
Saat ini Bumi sekitar 1,3 derajat C lebih hangat daripada awal abad ke-19.
Untuk menjaga pemanasan global jangka panjang yang disebabkan manusia jauh di bawah 2 derajat C dan mencoba menstabilkannya pada 1,5 derajat C lebih dari 200 negara dan kawasan berkomitmen pada Perjanjian Iklim Paris.
Namun langkah-langkah efektif guna meringankan krisis iklim yang makin memburuk pun harus dilakukan.
Misalnya dengan larangan terhadap mobil berbahan bakar bensin dan penggantian bahan bakar fosil dengan energi terbarukan. Solusi tersebut perlu dikembangkan dan transisinya perlu dipercepat.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya