Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Implementasi B50 Butuh Tambahan Lahan Sawit 2,3 Juta Hektar, 4 Kali Luas Pulau Bali

Kompas.com - 25/02/2025, 09:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

"Persiapan untuk menuju B50 sudah dilakukan dengan melakukan uji teknis. Saat ini berlangsung dan ini mungkin dibutuhkan sekitar 6 bulan untuk persiapan pengujian teknis di berbagai sektor," papar Eniya.

Selain kajian teknis, Eniya menambahkan pemerintah juga mulai melakukan kajian perekonomian terkait dengan harga yang harus dibayarkan oleh konsumen.

Baca juga: HGB Pagar Laut dan HGU Kebun Sawit Ilegal

Menurut Eniya, hal ini juga telah dilakukan pada bahan bakar B40 yang sudah diterapkan pada 1 Januari 2024.

Sebelumnya, Bahlil menyebut penggunaan bahan bakar B50 dapat membebaskan Indonesia dari ketergantungan impor solar.

"Jadi implementasi B40 di 2025 sambil mempersiapkan implementasi B50 (tahun) 2026. Kalau ini yang kita lakukan, maka impor kita terhadap solar InsyaAllah dipastikan tidak ada lagi di 2026," kata Bahlil di Jakarta, pada 3 Januari 2025.

Bahlil menuturkan, Presiden Prabowo Subianto telah memberi arahan langsung untuk mendorong penggunaan biofuel B50 pada 2026 guna menciptakan kedaulatan energi.

Dia optimistis implementasi B50 di 2026 dapat meningkatkan cadangan energi Indonesia, yang selaras dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan energi domestik secara mandiri.

Baca juga: DMSI Desak Pemerintah Batasi Ekspor Jelantah dan Limbah Sawit

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau