KOMPAS.com - Sektor hijau tumbuh tiga kali lipat dari laju ekonomi Inggris. Sektor tersebut menyediakan lapangan kerja bergaji tinggi dan meningkatkan ketahanan energi.
Menurut analisis dari Confederation of British Industry (CBI), sektor hijau atau emisi nol bersih tumbuh sebesar 10 persen pada 2024 dan menghasilkan 83 miliar poundsterling dalam nilai tambah bruto (GVA).
Bisnis-bisnis emisi nol bersih mulai dari energi terbarukan hingga keuangan hijau mempekerjakan hampir satu juta pekerja penuh waktu.
Baca juga: Carbon, Capture and Storage: Solusi Hijau Betulan atau Palsu?
Rata-rata, pekerja dalam bisnis emisi nol bersih mendapat gaji 43.000 poundsterling atau sekitar Rp 887 juta dalam setahun, lebih tinggi 5.600 poundsterling atau sekitar Rp 115 juta dari rata-rata upah nasional.
Di samping itu, pertumbuhan ekonomi dari binsis hijau berjalan beriringan dengan aksi iklim, sebagaimana dilansir The Guardian, Senin (24/2/2025).
Menteri Keuangan Inggris Rachel Reeves sempat dikritik pada Januari karena menyatakan pertumbuhan ekonomi lebih penting daripada emisi nol bersih.
Akan tetapi, baru-baru ini dia menyatakan, tidak ada yang perlu dikorbankan antara pertumbuhan ekonomi dan emisi nol bersih.
"Justru sebaliknya. Emisi nol bersih adalah peluang industri abad ke-21," kata Reeves.
Baca juga: ASEAN Blue Innovation Expo 2025, UNDP Dorong Ekonomi Biru untuk Masa Depan Hijau
Di sisi lain, angka-angka tersebut bertentangan dengan klaim partai Reform UK yang dipimpin Nigel Farage yang menyatakan, emisi nol bersih melumpuhkan ekonomi Inggris.
Louise Hellem dari CBI mengatakan, tidak ada pertumbuhan ekonomi tanpa bisnis hijau.
Dia menambahkan, tahun 2025 adalah tahun untuk benar-benar bertindak dan mengambil aksi.
"Kita mendekati titik kritis yang tidak bisa dikembalikan lagi untuk keamanan energi dan pengurangan emisi. Sungguh fantastis melihat kekuatan ekonomi nol bersih yang terus tumbuh di Inggris dan kita perlu terus melihat ambisi itu," papar Hellem.
Menteri Energi Inggris Ed Miliband menuturkan, angka-angka tersebut membuktikan bahwa nol bersih sangat penting untuk pertumbuhan, ekonomi yang kuat, dan gaji pekerja.
Baca juga: Eksplorasi Metode Konversi Etanol ke Bensin Buka Potensi Energi Hijau Indonesia
"Misi kita untuk menjadikan Inggris sebagai negara adikuasa energi bersih adalah jalan menuju keamanan energi, pekerjaan yang baik, dan investasi di komunitas kita," tutur Miliband.
Laporan dari CBI tersebut ditugaskan oleh Unit Intelijen Energi dan Iklim menganalisis pertumbuhan dari berbagai bidang bisnis hijau termasuk energi terbarukan, kendaraan listrik, heat pump, penyimpanan energi, keuangan hijau, serta pengelolaan dan daur ulang limbah.
Bisnis nol bersih menyumbang 1,1 persen dari total GVA Inggris, menjadikannya lebih besar daripada sektor pertanian, periklanan, dan riset pasar.
Sektor nol bersih juga berkembang pesat, dengan pertumbuhan 10 persen pada 2024, menyusul lonjakan 9 persen pada 2023.
Baca juga: Investor Pilih Label Hijau, Kabar Baik Sekaligus Alarm Greenwashing
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya