Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KLH Pantau 343 TPA "Open Dumping" yang Tidak Kelola Sampah

Kompas.com - 25/02/2025, 20:13 WIB
Zintan Prihatini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) tengah memantau 343 tempat pemrosesan akhir (TPA) di seluruh kabupaten/kota yang tidak mengelola sampahnya sama sekali atau open dumping.

Kepala Subdirektorat Tatalaksana Produsen Direktorat Pengurangan Sampah KLH, Ujang Solihin Sidik, mengatakan apabila tidak ada perbaikan bukan tidak mungkin pengelola terkena sanksi pidana.

"Jadi ya mungkin lebih dari separuh dari kabupaten kota yang ada di Indonesia, 514 (TPA) ini sedang diawasi saat ini oleh tim Gakkum KLH. Kalau tidak ada upaya yang perbaikan dari teman-teman di daerah, mungkin masuk ke ranah pidana," ujar Ujang dalam acara Peluncuran Riset Aspal Plastik yang digelar PT Chandra Asri, di Jakarta Pusat, Selasa (25/2/2025).

Baca juga: Sampah Menumpuk di TPS3R Koja, Kasudin Akui Mesin Pengelola Over Capacity

Dia menjelaskan hal tersebut dilakukan agar tidak ada lagi insiden ledakan sampah seperti di TPA Leuwigajah, Bandung yang menewaskah 150 orang.

Oleh karenanya, KLH berfokus pada pengelolaan sampah di TPA open dumping. Ujang turut menyingggung soal target pengelolaan limbah yang baru 39,1 persen di tahun ini.

"Faktanya dari angka yang kami simpan berdasarkan pengelolaan sampah nasional, pengelolaan sampah yang dapat dikatakan proper baru mencapai 39,1 persen dari target 100 persen. Jadi masih ada hampir 70 persen sampah kita yang belum dikelola dengan baik," papar Ujang.

"Ada yang dibawa ke TPA open dumping, kemudian ada yang bocor ke sungai, ke laut, ke lingkungan, dibakar, dan seterusnya," tambah dia.

Intansinya lantas memperingatkan pemerintah daerah ikut menyelesaikan permasalahan sampah.

Kucuran Dana

Diberitakan sebelumnya, pemerintah mendapatkan kucuran dana hingga 4,5 juta dolar AS untuk mengelola sampah plastik.

Pendanaan itu diberikan, setelah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menghadiri penandatanganan Perjanjian Pendanaan Proyek Pengelolaan Sampah antara Clean Rivers dengan Project Stop di Dubai, Uni Emirat Arab.

“Kerja sama ini tidak hanya melibatkan pemerintah, tetapi juga masyarakat dan sektor swasta, yang semuanya memiliki peran penting dalam menciptakan solusi jangka panjang bagi tantangan lingkungan kita," kata Airlangga dalam keterangan tertulis, Jumat (14/2/2025).

Dia menjelaskan, Project Stop adalah inisiatif yang didanai oleh United Nations Development Programme (UNDP) dan Clean Rivers. Rencananya, proyek tersebut bakal dilakukan selama dua tahun yakni hingga 31 Juli 2027.

Baca juga: Pemda Diminta Sanksi Pengelola Kawasan yang Tak Urus Sampah

"Proyek Stop adalah inisiatif yang fokus pada pengelolaan sampah plastik dengan pendekatan berbasis pencegahan kebocoran sampah ke lingkungan, khususnya ke laut," jelas dia.

Adapun, perjanjian pendanaan merupakan tindak lanjut dari Memorandum of Understanding (MoU) terkait penanganan kebocoran sampah plastik ke laut di Indonesia yang telah ditandatangani pada 23 April 2024.

Perjanjian pendanaan menandai komitmen bersama dalam pengelolaan sampah plastik untuk mengurangi kebocoran sampah ke lautan.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

KLH Pantau 343 TPA 'Open Dumping' yang Tidak Kelola Sampah

KLH Pantau 343 TPA "Open Dumping" yang Tidak Kelola Sampah

Pemerintah
Danantara Perlu Dorong Produksi 'Green Steel', Ubah PLN Jadi Net Zero

Danantara Perlu Dorong Produksi "Green Steel", Ubah PLN Jadi Net Zero

Pemerintah
Proyek Energi Terbarukan Ancam Operasional Teleskop Terbesar Dunia

Proyek Energi Terbarukan Ancam Operasional Teleskop Terbesar Dunia

Pemerintah
Sektor Hijau Tumbuh 3 Kali Lipat di Inggris, Menkeu Sampai Ganti Pernyataan

Sektor Hijau Tumbuh 3 Kali Lipat di Inggris, Menkeu Sampai Ganti Pernyataan

Pemerintah
Separuh Negara Dunia Tak Punya Rencana Perlindungan Biodiversitas

Separuh Negara Dunia Tak Punya Rencana Perlindungan Biodiversitas

Pemerintah
Antioksidan Buah dan Bunga Bisa Tangkal Efek Negatif Mikroplastik

Antioksidan Buah dan Bunga Bisa Tangkal Efek Negatif Mikroplastik

LSM/Figur
Pertama di Indonesia, PLTS dengan Baterai dalam Kontainer Dibangun di Jambi

Pertama di Indonesia, PLTS dengan Baterai dalam Kontainer Dibangun di Jambi

Swasta
Menakar Potensi Danantara untuk Dukung Transisi Energi

Menakar Potensi Danantara untuk Dukung Transisi Energi

Pemerintah
Peran Filantropi Bangun Ketahanan Pangan dari Desa

Peran Filantropi Bangun Ketahanan Pangan dari Desa

LSM/Figur
Pembangunan Lintasan Ikan Masih Minim Keterlibatan Masyarakat

Pembangunan Lintasan Ikan Masih Minim Keterlibatan Masyarakat

Pemerintah
Masyarakat Adat Jadi Kunci Kedaulatan Pangan, RUU Mendesak Disahkan

Masyarakat Adat Jadi Kunci Kedaulatan Pangan, RUU Mendesak Disahkan

LSM/Figur
Implementasi B50 Butuh Tambahan Lahan Sawit 2,3 Juta Hektar, 4 Kali Luas Pulau Bali

Implementasi B50 Butuh Tambahan Lahan Sawit 2,3 Juta Hektar, 4 Kali Luas Pulau Bali

Pemerintah
Waspada Banjir Rob pada 24 Februari-5 Maret, Ini 17 Wilayah Berpotensi Terdampak

Waspada Banjir Rob pada 24 Februari-5 Maret, Ini 17 Wilayah Berpotensi Terdampak

Pemerintah
Kepala Daerah Didesak Bereskan 5 Masalah terkait Krisis Iklim di Jabodetabek

Kepala Daerah Didesak Bereskan 5 Masalah terkait Krisis Iklim di Jabodetabek

Pemerintah
Energi Terbarukan Diklaim Lebih Menguntungkan Dari Teknologi Penangkapan Karbon

Energi Terbarukan Diklaim Lebih Menguntungkan Dari Teknologi Penangkapan Karbon

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau