Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erafone Jaga Bumi Dorong Masyarakat Kelola Limbah Elektronik

Kompas.com, 25 Maret 2025, 18:00 WIB
Zintan Prihatini,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Erajaya Swasembada Tbk melalui PT Erafone Artha Retailindo (Erafone) menghadirkan program Erafone Jaga Bumi, yang betujuan mendorong masyarakat mengelola limbah elektroniknya atau e-waste.

Program ini berlangsung pada 27 Februari-27 April 2025 di 10 gerai erafone terpilih wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekkasi (Jabodetabek).

Head of CSR Erajaya Grup, Rezza Lazuardi Pramata, mengatakan Erafone Jaga Bumi merupakan bagian dari komitmen perusahaan terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

"Sebab, seiring meningkatnya penggunaan perangkat elektronik, limbah yang dihasilkan juga bertambah. Sehingga memerlukan solusi yang sistematis dan bertanggung jawab," ungkap Rezza dalam keterangannya, Selasa (25/3/2025).

Adapun berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indonesia menghasilkan 2 juta ton limbah elektronik setiap tahunnya.

Baca juga: Teknologi Daur Ulang Tekstil, Solusi Masa Depan untuk Limbah Industri Fashion 

Namun, hanya 17,4 persen yang berhasil dikelola melalui sistem daur ulang resmi. Padahal, e-waste mengandung bahan berbahaya seperti merkuri dan timbal yang dapat mencemari tanah, air, serta berdampak buruk bagi kesehatan manusia.

"Kami ingin meningkatkan kesadaran masyarakat serta membangun kebiasaan elektronik yang bertanggung jawab demi masa depan yang lebih berkelanjutan," imbuh Reza.

Dia menjelaskan, Erafone bekerja sama dengan mitra profesional dalam pengelolaan limbah elektronik guna memastikan semua perangkat yang dikumpulkan akan didaur ulang dengan metode yang aman dan bertanggung jawab.

Konsumen dapat berpartisipasi dengan membawa gadget bekas berupa laptop, tablet, smartphone, atau ponsel lama ke toko Erafone yang menyediakan dropbox khusus.

Kemudian, masukkan e-waste ke dalam dropbox yang telah disediakan. Kedua, isi data diri untuk mendapatkan reward eksklusif.

Lalu konsumen berkesempatan mendapatkan voucher belanja senilai Rp 100.000 untuk laptop, smartphone, dan tablet, serta voucher Rp 50.000 untuk ponsel dengan promo terbatas.

Pada tahap awal akan hadir 10 drop box di 10 gerai Erafone yang tersebar di DKI Jakarta. Sepanjang tahun ini, Erafone berencana menghadirkan sekitar 25-50 drop box di lima wilayah kerjanya.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai inisiatif ini, Anda dapat mengunjungi laman berikut https://bit.ly/erafoneJagaBumi

Sementara itu, aktor sekaligus eco-warrior Ramon Y Tungka, menyatakan dukungannya terhadap inisiatif ini. Dia berpandangan, pengguna gadget bertanggung jawab atas limbah yang dihasilkan.

"Saya mengapresiasi langkah Erafone yang tidak hanya berbisnis, tetapi juga peduli pada lingkungan dengan menghadirkan solusi nyata seperti ini. Saya berharap semakin banyak masyarakat yang ikut serta dalam gerakan ini," sebut Ramon.

Baca juga: Mengapa Daur Ulang Barang Elektronik Penting Dilakukan?

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Pemerintah
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar 'Langkah Membumi Ecoground 2025'
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar "Langkah Membumi Ecoground 2025"
Swasta
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
BUMN
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
Pemerintah
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
LSM/Figur
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Pemerintah
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
Pemerintah
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
Pemerintah
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
LSM/Figur
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
Pemerintah
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Pemerintah
Bisa Suplai Listrik Stabil, Panas Bumi Lebih Tahan Krisis Iklim Ketimbang EBT Lain
Bisa Suplai Listrik Stabil, Panas Bumi Lebih Tahan Krisis Iklim Ketimbang EBT Lain
Swasta
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
Swasta
Investasi Energi Terbarukan Capai Rp 21,64 Triliun, REC Dinilai Bisa Percepat Balik Modal
Investasi Energi Terbarukan Capai Rp 21,64 Triliun, REC Dinilai Bisa Percepat Balik Modal
Pemerintah
PLTP Kamojang Hasilkan 1.326 GWh Listrik, Tekan Emisi 1,22 Juta Ton per Tahun
PLTP Kamojang Hasilkan 1.326 GWh Listrik, Tekan Emisi 1,22 Juta Ton per Tahun
BUMN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau