Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspor Nikel Indonesia Terancam akibat Perang Dagang Trump

Kompas.com - 07/04/2025, 13:43 WIB
Zintan Prihatini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudistira, mengungkapkan ekspor nikel Indonesia terancam akibat tarif impor yang diterapkan Amerika Serikat. 

Saat ini, lanjut dia, harga nikel di pasar internasional terpantau turun minus 11 persen secara tahunan (yoy). 

"Jadi penurunan nikelnya sudah sangat dalam sekali. Malau nikel kita tetap ekspor barang setengah jadi ya, feronikel, kemudian nikel pig iron, kerugian dari sisi hilangnya potensi ekspornya besar sekali," ujar Bhima saat dihubungi, Senin (7/4/2025). 

Baca juga: AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

Dia menjelaskan bahwa nikel menjadi bahan baku kendaraan listrik, kendaraan konvensional, dan baterai. Apabila industri otomotif terkena tarif 25 persen untuk ekspor ke AS, dan ditambah adanya tarif resiprokal maka permintaan nikel dipastikan menurun. 

"Aksi balasan tarif China dengan 34 persen tarif terhadap produk impor AS menambah suram harga nikel," ucap Bhima. 

Di saat bersamaan, Indonesia juga menghadapi kelebihan suplai nikel beberapa tahun belakangan. Bhima menyebut, masifnya pembangunan smelter di dalam negeri tidak sejalan dengan permintaan dari China yang lesu. 

Baca juga: Smelter Nikel Asal China Terancam Tutup, Bisakah Danantara Jadi Penyelamat?

"Tetapi, di sisi lain sebenarnya masih ada peluang. Dalam keterangan gedung putih soal tarif resiprokal. Disebutkan bahwa terdapat mineral yang dikecualikan dari tarif, salah satunya nikel dan tembaga," ungkap Bhima. 

AS sendiri memiliki tambang nikel, namun belum bisa memenuhi kenutuhan dalam negeri. Tercatat, negara ini mengimpor nikel senilai 2,39 miliar dolar AS pada 2023. 

"Pemerintah harus manfaatkan peluang ini untuk dorong ekspor olahan nikel baik NPI, feronikel, dan nikel matte ke AS," papar Bhima. 

"Strategi direct export ke AS bisa dilakukan jika secara paralel prasyarat traceability atau ketelusuran produk, standar lingkungan dan perlindungan tenaga kerja di perketat," imbuh dia. 

Baca juga: Tarif Trump Berpotensi Bikin Perang Dagang Baru, Indonesia Terancam Jadi Pasar Produk KW

Misalnya, penghentian PLTU batu bara di kawasan industri pengolahan nikel. Selain itu, pengalihan hilirisasi mineral ke energi terbarukan bisa membuat daya tawar nikel Indonesia naik di AS.

Menurut Bhima, ajakan bagi perusahaan AS untuk berinvestasi di pengolahan nikel Indonesia pun meningkatkan peluang investasi sekaligus diversifikasi negara asal investasi. 

 Ini penting untuk dikelola dengan baik, karena Indonesia terlalu bergantung pada China dalam hilirisasi nikel, dan itu berisiko tinggi di era perang dagang," tutur dia. 

Diberitakan sebelumnya, Trump menaikkan tarif impor untuk produk Indonesia hingga 32 persen. Kebijakan ini bagian dari tarif timbal balik atau reciprocal tariff yang diberlakukan bagi negara dengan surplus perdagangan terhadap AS. 

Baca juga: Prabowo Bakal Berunding dengan AS Usai RI Kena Tarif Resiprokal 32 Persen

"Indonesia menerapkan tarif impor 64 persen terhadap produk AS," demikian pernyataan Gedung Putih dalam data yang diumumkan Trump pada 2 April 2025. 

AS berpandangan angka tersebut muncul akibat manipulasi mata uang dan hambatan perdagangan yang diterapkan Indonesia. 

Defisit perdagangan AS terhadap Indonesia mencapai 18 miliar dolar AS pada 2024. Data itu menjadi dasar keputusan Trump untuk menaikkan tarif impor produk Indonesia.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Indonesia Jadi Tuan Rumah Kongres APAAACI 2025, Serukan Aksi Hadapi Dampak Iklim terhadap Kesehatan
Indonesia Jadi Tuan Rumah Kongres APAAACI 2025, Serukan Aksi Hadapi Dampak Iklim terhadap Kesehatan
LSM/Figur
Hakim Putuskan Tak Lanjut Gugatan Perusahaan terhadap Guru Besar IPB
Hakim Putuskan Tak Lanjut Gugatan Perusahaan terhadap Guru Besar IPB
LSM/Figur
Anak Muda Cinta Lingkungan tapi Belum Bertindak, Ini Temuan Youth Sustainability Index 2025
Anak Muda Cinta Lingkungan tapi Belum Bertindak, Ini Temuan Youth Sustainability Index 2025
LSM/Figur
Cerita Tabarano, Desa Kering di Wasuponda yang Disulap Jadi Agrowisata
Cerita Tabarano, Desa Kering di Wasuponda yang Disulap Jadi Agrowisata
Swasta
Rekor Baru: September Jadi Bulan Terpanas Ketiga Sepanjang Sejarah
Rekor Baru: September Jadi Bulan Terpanas Ketiga Sepanjang Sejarah
Pemerintah
UE Prioritaskan Penggunaan AI Lokal di Sektor Strategis
UE Prioritaskan Penggunaan AI Lokal di Sektor Strategis
Pemerintah
Mendengar Suara Perempuan Penggerak Keberlanjutan di Lestari Summit 2025
Mendengar Suara Perempuan Penggerak Keberlanjutan di Lestari Summit 2025
LSM/Figur
Tren Baru Barang Mewah, Konsumen Pilih Produk Berkualitas, Bekas dan Berkelanjutan
Tren Baru Barang Mewah, Konsumen Pilih Produk Berkualitas, Bekas dan Berkelanjutan
Pemerintah
Dari Krisis ke Harapan, Warga Oenenu Selatan Kini Nikmati Air Bersih Berkat Energi Surya
Dari Krisis ke Harapan, Warga Oenenu Selatan Kini Nikmati Air Bersih Berkat Energi Surya
Swasta
Inisiatif Global, ISO Rilis Standar Baru tentang Keanekaragaman Hayati
Inisiatif Global, ISO Rilis Standar Baru tentang Keanekaragaman Hayati
Pemerintah
Antisipasi Tsunami dan Gempa, BMKG Resmikan Sistem Peringatan Dini di Timor Leste
Antisipasi Tsunami dan Gempa, BMKG Resmikan Sistem Peringatan Dini di Timor Leste
Pemerintah
Desain Hunian Ramah Iklim Bantu Kota Atasi Panas Ekstrem
Desain Hunian Ramah Iklim Bantu Kota Atasi Panas Ekstrem
LSM/Figur
Target Bangun 1.000 Kapal, KKP Siapkan SDM dari Sekolah dan Masyarakat Pesisir
Target Bangun 1.000 Kapal, KKP Siapkan SDM dari Sekolah dan Masyarakat Pesisir
Pemerintah
Nasib Masyarakat Adat di Indonesia dan Amerika Latin Punya Banyak Kesamaan
Nasib Masyarakat Adat di Indonesia dan Amerika Latin Punya Banyak Kesamaan
LSM/Figur
Industri Baja Perparah Kerentanan Cilegon Hadapi Krisis Iklim dan Bencana Ekologis
Industri Baja Perparah Kerentanan Cilegon Hadapi Krisis Iklim dan Bencana Ekologis
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau