Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Platform AEP Diluncurkan untuk Bandingkan Dekarbonisasi di Berbagai Sektor Industri

Kompas.com - 08/04/2025, 10:12 WIB
Eriana Widya Astuti,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber ESG Today

JAKARTA, KOMPAS.com — Perusahaan investasi global Mirova, Robeco, and Edmond de Rothschild AM serta Firma konsultan yang berfokus pada keberlanjutan I Care by BearingPoint dan Quantis BCG meluncurkan platform digital, Avoided Emissions Platform atau (AEP).

Platform ini diluncurkan untuk membandingkan dampak berbagai solusi iklim terhadap pengurangan emisi karbon serta mengatasi kurangnya transparansi data yang dibutuhkan oleh dunia keuangan.

Harapannya, AEP bisa membantu mendukung perbandingan berbagai alternatif dekarbonisasi yang terus bertambah serta mendorong aliran pendanaan ke perusahaan-perusahaan yang benar-benar berkontribusi dalam proses dekarbonisasi.

Baca juga: Emisi Karbon UE Turun 5 Persen pada 2024

Menurut Manuel Coeslier, Pakar Utama, Iklim & Lingkungan di Mirova, sektor keuangan memainkan peran kunci dalam mendorong perekonomian menuju nol bersih emisi secara global.

“Informasi yang jelas dan komprehensif tentang kontribusi nyata perusahaan terhadap mencapai tujuan untuk menuju emisi nol menjadi sangat penting, terutama melalui penyediaan solusi iklim,” kata Manuel Coeslier dikutip dari ESG Today, Senin (7/4/2025).

AEP saat ini mencakup 65 jenis solusi iklim dan menggunakan metodologi terbuka yang dapat diakses publik untuk menghitung emisi yang dihindari (avoided emissions), juga dikenal sebagai emisi Scope 4. Platform ini dirancang untuk terus dikembangkan seiring waktu.

Baca juga: Kementerian ESDM Sebut Penurunan Emisi Karbon 2024 Lampaui Target

Dengan adanya standarisasi perhitungan emisi Scope 4, lembaga keuangan dapat lebih mudah menyelaraskan portofolio mereka dengan target iklim global. Perusahaan juga bisa menggunakan data ini untuk melaporkan dan mengkomunikasikan kontribusi iklim mereka, sementara regulator dapat memanfaatkannya sebagai dasar penyusunan kebijakan.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Kebakaran Lahan Gambut Akibat El Nino Bisa Terulang pada 2027
Kebakaran Lahan Gambut Akibat El Nino Bisa Terulang pada 2027
LSM/Figur
Bappenas : PDB Pantura Besar, Pembangunan 'Giant Sea Wall' Demi Selamatkan Indonesia
Bappenas : PDB Pantura Besar, Pembangunan "Giant Sea Wall" Demi Selamatkan Indonesia
Pemerintah
Musim Panas Ekstrem di Eropa Sebabkan Kerugian 43 Miliar Euro
Musim Panas Ekstrem di Eropa Sebabkan Kerugian 43 Miliar Euro
LSM/Figur
23 Ribu Lahan Gambut Terbakar pada Juli 2025, 56 Persen Terkait Izin Sawit dan PBPH
23 Ribu Lahan Gambut Terbakar pada Juli 2025, 56 Persen Terkait Izin Sawit dan PBPH
LSM/Figur
IEA Proyeksikan Pertumbuhan Kuat Proyek Hidrogen Rendah Emisi
IEA Proyeksikan Pertumbuhan Kuat Proyek Hidrogen Rendah Emisi
Pemerintah
KKP Bangun Kampung Nelayan Merah Putih di 65 Lokasi Pada Tahun Ini
KKP Bangun Kampung Nelayan Merah Putih di 65 Lokasi Pada Tahun Ini
Pemerintah
Geo-engineering Tidak Cukup untuk Lindungi Kutub dari Perubahan Iklim
Geo-engineering Tidak Cukup untuk Lindungi Kutub dari Perubahan Iklim
Pemerintah
Titik Karhutla 2025 Terbanyak di Kalbar, Kontributor Terbesar dari Pembukaan Lahan Sawit
Titik Karhutla 2025 Terbanyak di Kalbar, Kontributor Terbesar dari Pembukaan Lahan Sawit
LSM/Figur
Wujud Kepedulian, Pertamina Salurkan Bantuan Sembako untuk Korban Banjir di Bali
Wujud Kepedulian, Pertamina Salurkan Bantuan Sembako untuk Korban Banjir di Bali
BUMN
Laporan Bank Dunia: Perlindungan Alam Kunci Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan
Laporan Bank Dunia: Perlindungan Alam Kunci Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan
Pemerintah
Pertagas Kembangkan Budidaya Madu hingga Ikan Keramba untuk Berdayakan Masyarakat Riau
Pertagas Kembangkan Budidaya Madu hingga Ikan Keramba untuk Berdayakan Masyarakat Riau
BUMN
Salahkan Cuaca Ekstrem Jadi Penyebab Karhutla, Menhut Dinilai Lepas Tanggung Jawab
Salahkan Cuaca Ekstrem Jadi Penyebab Karhutla, Menhut Dinilai Lepas Tanggung Jawab
Pemerintah
KLH Segel Perusahaan yang Diduga Jadi Sumber Paparan Radioaktif Udang Beku
KLH Segel Perusahaan yang Diduga Jadi Sumber Paparan Radioaktif Udang Beku
Pemerintah
BRIN Sebut 5 Faktor Gabungan Sebabkan Hujan Ekstrem hingga Banjir di Bali
BRIN Sebut 5 Faktor Gabungan Sebabkan Hujan Ekstrem hingga Banjir di Bali
Pemerintah
Menteri LH: Krisis Pengelolaan Sampah Picu Banjir Parah di Bali
Menteri LH: Krisis Pengelolaan Sampah Picu Banjir Parah di Bali
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau