Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/04/2025, 15:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Setiap 22 April, dunia merayakan dan memperingati Hari Bumi. Tahun ini, perayaan Hari Bumi jatuh pada Selasa (22/4/2025).

Hari Bumi penting untuk diperingati karena menjadi momen penting yang ditujukan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya lingkungan dan pelestariannya.

Hari Bumi biasanya diisi dengan kampanye skala besar yang menarik perhatian banyak orang.

Meski demikian, kita tetap bisa ikut menyemarakkan Hari Bumi di rumah dengan langkah-langkah yang sederhana.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut enam kegiatan sederhana dari rumah untuk ikut merayakan Hari Bumi.

Baca juga: Peringati Hari Bumi, Kemenag Berencana Tanam 1 Juta Pohon

1. Hemat air

Meski terlihat sepele, menghemat konsumsi air sangat penting untuk melestarikan sumber daya air dan mengurangi polusi air.

Kita dapat mengurangi konsumsi air dengan memperbaiki kebocoran, mandi lebih singkat, menggunakan pancuran dan keran aliran rendah, dan menghindari pemborosan air.

Misalnya, saat menggosok gigi atau bercukur, matikan keran untuk menghemat air, dan hindari membiarkan keran tetap menyala saat mencuci piring.

2. Efisiensi energi

Penggunaan energi dalam jumlah besar atau boros listrik dapat menambah emisi karbon dan meningkatkan perubahan iklim.

Oleh karena itu, kita perlu melakukan efisiensi energi secara tepat guna dapat mengurangi konsumsi secara berlebihan.

Contohnya sederhana saja, seperti mematikan lampu saat tidak dibutuhkan, mematikan steker yang tidak diperlukan, dan menggunakan peralatan listrik hemat daya.

Untuk semakin melakukan efisiensi energi, bisa juga berinvestasi dengan memasang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

Baca juga: Hari Bumi Sedunia: Sejarah, Urgensi, dan Temanya

3. Jual barang bekas atau berdonasi

Menjual atau menyumbangkan barang-barang yang tidak terpakai atau tidak diinginkan akan membuat barang-barang tersebut memiliki kegunaan baru.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Unhans dan University of Hawai’i Bahas Kemiri Jadi Bahan Bakar Pesawat

Unhans dan University of Hawai’i Bahas Kemiri Jadi Bahan Bakar Pesawat

LSM/Figur
Perayaan Paskah di Inggris Hasilkan 8.000 Ton Sampah Kemasan Telur Cokelat

Perayaan Paskah di Inggris Hasilkan 8.000 Ton Sampah Kemasan Telur Cokelat

Pemerintah
MIND ID Siapkan 4 Proyek Prioritas yang Bisa Didanai Danantara

MIND ID Siapkan 4 Proyek Prioritas yang Bisa Didanai Danantara

BUMN
Nestle Manfaatkan Limbah Sekam Padi untuk Bahan Bakar di 3 Pabrik

Nestle Manfaatkan Limbah Sekam Padi untuk Bahan Bakar di 3 Pabrik

Swasta
Penetapan Taman Nasional di Pegunungan Meratus Dinilai Ciderai Kehidupan Masyarakat Adat

Penetapan Taman Nasional di Pegunungan Meratus Dinilai Ciderai Kehidupan Masyarakat Adat

LSM/Figur
Langkah Hijau Apple, Pangkas Emisi Gas Rumah Kaca Global Lebih dari 60 Persen

Langkah Hijau Apple, Pangkas Emisi Gas Rumah Kaca Global Lebih dari 60 Persen

Pemerintah
Pengesahan UU Masyarakat Adat Jadi Wujud Nyata Amanat Konstitusi

Pengesahan UU Masyarakat Adat Jadi Wujud Nyata Amanat Konstitusi

LSM/Figur
KLH Tempatkan Tim Khusus Tangani Sampah Laut di Bali

KLH Tempatkan Tim Khusus Tangani Sampah Laut di Bali

Pemerintah
75 Tahun Hubungan RI-China Jadi Momentum Perkuat Pembangunan Hijau

75 Tahun Hubungan RI-China Jadi Momentum Perkuat Pembangunan Hijau

LSM/Figur
Pemprov DKI Pasang 111 Alat Pemantau Kualitas Udara, Bisa Diakses Lewat JAKI

Pemprov DKI Pasang 111 Alat Pemantau Kualitas Udara, Bisa Diakses Lewat JAKI

Pemerintah
KG Media Hadirkan Lestari Awards sebagai Ajang Penghargaan ESG

KG Media Hadirkan Lestari Awards sebagai Ajang Penghargaan ESG

Swasta
Tren Investasi Properti Indonesia Mengarah ke Keberlanjutan

Tren Investasi Properti Indonesia Mengarah ke Keberlanjutan

Pemerintah
Ahli Yakin Harimau Jawa Tak Mungkin Masih Ada dengan Kondisi Saat Ini

Ahli Yakin Harimau Jawa Tak Mungkin Masih Ada dengan Kondisi Saat Ini

LSM/Figur
Gapki Antisipasi Kebakaran Lahan Sawit Jelang Musim Kemarau

Gapki Antisipasi Kebakaran Lahan Sawit Jelang Musim Kemarau

LSM/Figur
Menteri LH: Gangguan Lingkungan di Pulau Kecil Masif akibat Tambang

Menteri LH: Gangguan Lingkungan di Pulau Kecil Masif akibat Tambang

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau