Selain itu, menjual dan menyumbangkan barang-barang tersebut dapat membantu mengurangi jumlah produksi barang-barang baru.
Di samping itu, kegiatan ini juga dapat menghasilkan uang bila dibandingkan membuang produk-produk lama.
Dalam semarak peringatan Hari Bumi, tak afdol rasanya jika kita tidak ikut serta dalam menanam pohon.
Menanam pohon bisa membantu menyerap karbon dioksida, salah satu emisi gas rumah kaca penyebab pemanasan global.
Pohon tak cuma memberikan keteduhan. Pohon juga berdampak positif terhadap kesehatan orang yang tinggal di sekitarnya.
Kita bisa menanam pohon di sekitar rumah. Atau bila ada aksi gerakan menanam pohon, kita bisa ikut bergabung.
Baca juga: Hari Bumi, Menparekraf Ajak Wisatawan Reduksi Karbon Saat Berwisata
Penerapan prinsip reduce, reuse, dan recycle (3R) bisa menjadi jalan bagi kita untuk merayakan Hari bumi, bahkan lebih berkelanjutan.
Reduce mengacu pada pengurangan jumlah limbah yang kita hasilkan dengan mengonsumsi lebih sedikit sumber daya, seperti energi, air, dan bahan mentah.
Reuse, atau penggunaan kembali mengacu pada penggunaan barang-barang yang dapat digunakan kembali, seperti tas belanja kain, botol air, cangkir kopi atau teh, dan lainnya.
Recycle atau daur ulang juga penting karena mengurangi jumlah sampah yang berakhir di tempat pembuangan sampah dan mengurangi permintaan akan bahan baru.
Produksi kertas berdampak besar terhadap lingkungan dan perubahan iklim, mulai dari alat yang digunakan untuk menebang pohon, hingga peralatan yang digunakan untuk membuat kertas.
Selain itu, ketika kertas dibuang dan mulai membusuk, kertas tersebut mengeluarkan emisi.
Salah satu cara untuk mengurangi penggunaan kertas adalah dengan menerapkan gaya hidup paperless atau membatasi penggunaan kertas.
Contoh paperless seperti memanfaatkan aplikasi gawai untuk pencatatan, mengirim email dibandingkan surat, dan membaca buku melalui sumber online.
Baca juga: Peringati Hari Bumi, Ini 5 Kiat Kurangi Sampah Plastik dari Diri Sendiri
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya