KOMPAS.com - Setiap 22 April, dunia merayakan dan memperingati Hari Bumi. Tahun ini, perayaan Hari Bumi jatuh pada Selasa (22/4/2025).
Hari Bumi penting untuk diperingati karena menjadi momen penting yang ditujukan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya lingkungan dan pelestariannya.
Hari Bumi biasanya diisi dengan kampanye skala besar yang menarik perhatian banyak orang.
Meski demikian, kita tetap bisa ikut menyemarakkan Hari Bumi di rumah dengan langkah-langkah yang sederhana.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut enam kegiatan sederhana dari rumah untuk ikut merayakan Hari Bumi.
Baca juga: Peringati Hari Bumi, Kemenag Berencana Tanam 1 Juta Pohon
Meski terlihat sepele, menghemat konsumsi air sangat penting untuk melestarikan sumber daya air dan mengurangi polusi air.
Kita dapat mengurangi konsumsi air dengan memperbaiki kebocoran, mandi lebih singkat, menggunakan pancuran dan keran aliran rendah, dan menghindari pemborosan air.
Misalnya, saat menggosok gigi atau bercukur, matikan keran untuk menghemat air, dan hindari membiarkan keran tetap menyala saat mencuci piring.
Penggunaan energi dalam jumlah besar atau boros listrik dapat menambah emisi karbon dan meningkatkan perubahan iklim.
Oleh karena itu, kita perlu melakukan efisiensi energi secara tepat guna dapat mengurangi konsumsi secara berlebihan.
Contohnya sederhana saja, seperti mematikan lampu saat tidak dibutuhkan, mematikan steker yang tidak diperlukan, dan menggunakan peralatan listrik hemat daya.
Untuk semakin melakukan efisiensi energi, bisa juga berinvestasi dengan memasang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
Baca juga: Hari Bumi Sedunia: Sejarah, Urgensi, dan Temanya
Menjual atau menyumbangkan barang-barang yang tidak terpakai atau tidak diinginkan akan membuat barang-barang tersebut memiliki kegunaan baru.
Selain itu, menjual dan menyumbangkan barang-barang tersebut dapat membantu mengurangi jumlah produksi barang-barang baru.
Di samping itu, kegiatan ini juga dapat menghasilkan uang bila dibandingkan membuang produk-produk lama.
Dalam semarak peringatan Hari Bumi, tak afdol rasanya jika kita tidak ikut serta dalam menanam pohon.
Menanam pohon bisa membantu menyerap karbon dioksida, salah satu emisi gas rumah kaca penyebab pemanasan global.
Pohon tak cuma memberikan keteduhan. Pohon juga berdampak positif terhadap kesehatan orang yang tinggal di sekitarnya.
Kita bisa menanam pohon di sekitar rumah. Atau bila ada aksi gerakan menanam pohon, kita bisa ikut bergabung.
Baca juga: Hari Bumi, Menparekraf Ajak Wisatawan Reduksi Karbon Saat Berwisata
Penerapan prinsip reduce, reuse, dan recycle (3R) bisa menjadi jalan bagi kita untuk merayakan Hari bumi, bahkan lebih berkelanjutan.
Reduce mengacu pada pengurangan jumlah limbah yang kita hasilkan dengan mengonsumsi lebih sedikit sumber daya, seperti energi, air, dan bahan mentah.
Reuse, atau penggunaan kembali mengacu pada penggunaan barang-barang yang dapat digunakan kembali, seperti tas belanja kain, botol air, cangkir kopi atau teh, dan lainnya.
Recycle atau daur ulang juga penting karena mengurangi jumlah sampah yang berakhir di tempat pembuangan sampah dan mengurangi permintaan akan bahan baru.
Produksi kertas berdampak besar terhadap lingkungan dan perubahan iklim, mulai dari alat yang digunakan untuk menebang pohon, hingga peralatan yang digunakan untuk membuat kertas.
Selain itu, ketika kertas dibuang dan mulai membusuk, kertas tersebut mengeluarkan emisi.
Salah satu cara untuk mengurangi penggunaan kertas adalah dengan menerapkan gaya hidup paperless atau membatasi penggunaan kertas.
Contoh paperless seperti memanfaatkan aplikasi gawai untuk pencatatan, mengirim email dibandingkan surat, dan membaca buku melalui sumber online.
Baca juga: Peringati Hari Bumi, Ini 5 Kiat Kurangi Sampah Plastik dari Diri Sendiri
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya