Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/04/2025, 07:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan dapat menambah kapasitas pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) sebesar 5,2 gigawatt (GW) dalam 10 tahun ke depan atau hingga 2035.

Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi saat konferensi pers "The 11th Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE) 2025" di Jakarta, Senin (14/4/2025).

"Di RUPTL (Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik) yang baru nanti, ada tambahan dari panas bumi sekitar 10 tahun itu, 5,2 GW," ucap Eniya, sebagaimana dilansir Antara.

Baca juga: 4 Tahun Lagi, Indonesia Berambisi Jadi Negara dengan PLTP Terbesar di Dunia

Eniya menjelaskan, Indonesia memiliki potensi panas bumi sebesar 23,74 GW yang tersebar di 368 lokasi. Hingga akhir 2024, kata dia, tercatat ada 2,68 GW PLTP yang sudah terpasang.

Apabila dibandingkan dengan Amerika Serikat (AS) sebagai negara dengan PLTP terbesar di dunia, Eniya menyampaikan ada selisih sekitar 1 GW.

Eniya menargetkan, dalam kurun waktu lima tahun ke depan, Indonesia bisa menambah kapasitas PLTP sebesar 1,1 GW.

Sehingga, Indonesia bisa menyalip AS untuk menempati posisi nomor satu di dunia sebagai negara dengan kapasitas PLTP terpasang terbesar.

Baca juga: PLTP Sorik Marapi Selesaikan Uji Kapasitas Pembangkit 33 MW

Terlebih, lanjut Eniya, Presiden AS Donald Trump sedang mengalihkan fokus dari energi terbarukan ke penggunaan batu bara.

"Amerika tidak terlalu bergerak karena memutuskan ke batu bara, mudah-mudahan kita bisa menyalip di tikungan," papar Eniya.

Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menargetkan proses penyusunan RUPTL 2025-2034 selesai pada April 2025.

Dalam menyusun RUPTL, Bahlil menyampaikan pemerintah berupaya untuk menemukan titik tengah antara isu penurunan emisi karbon dengan kemampuan Indonesia.

Baca juga: PLTP Pertama Aceh Bisa Terwujud di Seulawah Agam

Bahlil mengatakan pemerintah berupaya untuk mengoptimalkan potensi-potensi sumber daya alam Indonesia, termasuk di dalamnya adalah energi baru dan terbarukan (EBT).

Ia menyoroti energi panas bumi yang terdapat di Ambon, Maluku.

Menurut Bahlil, Provinsi Maluku memiliki potensi panas bumi sebesar 40 MW yang perlu segera dibangun.

"Itu (potensi panas bumi di Ambon) sudah kami masukkan dalam rancangan RUPTL 2025-2034," jelas Bahlil.

Baca juga: Hampir Rampung, PLTP Ijen Ditarget Beroperasi Tahun Depan

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau