Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gandeng Plataran, Tiket.com Ingin Berkontribusi Pada Keberlanjutan

Kompas.com - 14/04/2025, 21:35 WIB
Eriana Widya Astuti,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiket.com menjalin kolaborasi dengan Plataran sebagai partner akomodasi guna mendukung keberlanjutan dan perbaikan lingkungan.

Kerja sama tersebut dijalankan dalam rangka merayakan hari jadi 1 tahun program Tiket Green dari Tiket.com,

Gaery Undarsa, Co-Founder & Chief Marketing Officer, Tiket.com mengatakan bahwa trend kepedulian masyarakat terhadap lingkungan semakin meningkat.

Baca juga: Dorong Pelaporan, UE Sederhanakan Aturan Keberlanjutan

 

"Sebuah penelitian menunjukkan 46 persen kesadaran masyarakat tentang lingkungan dan keberlanjutan meningkatkan. Oleh sebab itu, mereka merasa perlu berkontribusi untuk mendukung trend baik ini agar masyarakat bisa semakin teredukasi sehingga bisa memberikan dampak positif bagi kebaikan lingkungan dalam alam," jelasnya, Senin (14/4/2025).

Sementara itu Anasthasia Sri Handayani, Presiden Direktur, Plataran Indonesia mengatakan bahwa pihaknya mengusung filosofi hospitality impact.

"Kami merasa harus bisa memberikan dampak positif kepada lingkungan, masyarakat, dan juga turut menjaga melestarikan alam serta budaya. Sehingga kolaborasi ini diharapkan dapat memperluas kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan yang bisa mereka lakukan bahkan saat mereka liburan,” jelas dia.

Baca juga: Google Tingkatkan kinerja AI Untuk Mendukung Keberlanjutan

Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Tiket.com bertekad terus menjadi pionir dalam menciptakan ekosistem wisata yang bertanggung jawab, inklusif, dan lestari untuk masa depan Indonesia.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Rayakan Kemerdekaan, Warga Muara Gembong Bebaskan Lingkungan dari Sampah
Rayakan Kemerdekaan, Warga Muara Gembong Bebaskan Lingkungan dari Sampah
LSM/Figur
Mahasiswa IPB Latih Petani Olah Limbah Ternak Jadi Pupuk Organik Cair
Mahasiswa IPB Latih Petani Olah Limbah Ternak Jadi Pupuk Organik Cair
LSM/Figur
Menteri LH: Jangan Eker-ekeran, Satukan Langkah Demi Biodiversitas
Menteri LH: Jangan Eker-ekeran, Satukan Langkah Demi Biodiversitas
Pemerintah
Ilmuwan Ingatkan, Kombinasi Krisis Iklim dan Badai Matahari Bahayakan Satelit
Ilmuwan Ingatkan, Kombinasi Krisis Iklim dan Badai Matahari Bahayakan Satelit
LSM/Figur
Peneiti BRIN: Koros dan Lanang Sapi Tepat untuk Basmi Hama Tikus Sawah
Peneiti BRIN: Koros dan Lanang Sapi Tepat untuk Basmi Hama Tikus Sawah
LSM/Figur
Hari Orangutan Sedunia, Populasinya yang Kian Mengkhawatirkan
Hari Orangutan Sedunia, Populasinya yang Kian Mengkhawatirkan
LSM/Figur
8 Kendaraan Berat Tak Lolos Uji Emisi, Pemilik Terancam 6 Bulan Penjara
8 Kendaraan Berat Tak Lolos Uji Emisi, Pemilik Terancam 6 Bulan Penjara
Pemerintah
Keaneakeragaman Hayati Berpotensi Jadi Tulang Punggung Ekonomi
Keaneakeragaman Hayati Berpotensi Jadi Tulang Punggung Ekonomi
Pemerintah
Aktivitas Manusia Pangkas Cadangan Karbon Daratan Sebanyak 24 Persen
Aktivitas Manusia Pangkas Cadangan Karbon Daratan Sebanyak 24 Persen
LSM/Figur
Hanya 2 Persen Perusahaan Penuhi Standar AI Bertanggung Jawab
Hanya 2 Persen Perusahaan Penuhi Standar AI Bertanggung Jawab
Swasta
Kisah Jojo, Orangutan Kalimantan yang Kini Hidup Bebas di Alam
Kisah Jojo, Orangutan Kalimantan yang Kini Hidup Bebas di Alam
LSM/Figur
Menteri LH Sebut Kebijakan Terkait Lingkungan Tak Bisa Sewenang-wenang
Menteri LH Sebut Kebijakan Terkait Lingkungan Tak Bisa Sewenang-wenang
Pemerintah
Guru Besar IPB: Lebah Madu Bisa Jadi Detektor Pencemaran Lingkungan
Guru Besar IPB: Lebah Madu Bisa Jadi Detektor Pencemaran Lingkungan
LSM/Figur
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Berlangsung hingga 21 Agustus
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Berlangsung hingga 21 Agustus
Pemerintah
Perubahan Iklim dan Gelombang Panas Picu Kebakaran Hutan Terburuk di Eropa Selatan
Perubahan Iklim dan Gelombang Panas Picu Kebakaran Hutan Terburuk di Eropa Selatan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau